Harga Kopi Arabika, Kopi Robusta, dan Kakao Naik, Kecuali Harga Gula di New York – Review Minggu ke III Juni 2025

2196

(Vibiznews – Commodity) – Harga Kopi Arabika dan harga Kopi Robusta Turun, Harga Kakao Turun, Harga Gula di New York Naik – Review Minggu ke III Juni 2025. 

Harga Kopi Arabika September di ICE New York turun $7.25 (2.25%) menjadi $315.05. Harga Kopi Robusta September di ICE London turun $150 (3.86%)  

Summary faktor penggerak harga Kopi minggu ini 

  • Harga kopi di New York dan di London turun pada hari Jumat . Penurunan harga tiga hari berturut-turut, karena persediaan meningkat terutama persediaan kopi Robusta di Brazil. 
  • Harga turun untuk beberapa minggu terakhir karena persediaan yang sampai di pasar akan meningkat 
  • Panen kopi Robusta sedang berlangsung  di Brazil juga di Indonesia panen masih berlangsung, sedangkan di Vietnam panen sudah selesai 
  • Panen kopi Arabika Brazil sedang berlangsung diperkirakan akan lebih kecil pada tahun ini   
  • Di Minas Gerais,  perkebunan kopi terbesar di Brazil turun hujan diatas rata-rata pada minggu  ini  sampai 14 Juni menurut Somar Meteorologia
  • Harga kopi rata-rata di ICO $285.42  

Harga kopi turun pada hari Jumat melanjutkan penurunan pada minggu ini, dimana harga kopi Robusta turun ke harga terendah 13 bulan. Harga kopi Arabika  turun ke harga terendah 5 bulan pada hari Rabu, karena outlook dari  persediaan. 

Laporan Safras & Mercado pada  hari Jumat panen kopi Brazil tahun 2025/26 sudah selesai 35% sampai 11 Juni. Jumlah ini dibawah tahun lalu 37% namun masih diatas rata-rata lima tahun 35% . 

Jika diperinci panen kopi Robusta sudah selesai 49% dan panen kopi Arabika  26% sampai 11 Juni. Panen kopi  Arabika Brazil lambat karena hujan turun dibeberapa daerah 

Laporan dari Cooxupe Coffee co-op hari Rabu panen  kopi Brazil sudah selesai 17.8%  sampai 13 Juni. Cooxupe adalah perusahaan kopi terbesar di Brazil dan eksportir kopi terbesar di Brazil 

Harga kopi tertekan untuk tujuh  minggu karena meningkatnya produksi kopi dan naiknya persediaan. 

Pada  19 Mei USDA Foreign Agricultural Service (FAS) memperkirakan produksi kopi Brazil 2025/26 naik 0.5% dari tahun lalu menjadi 65 juta kantong.  

Produksi kopi Robusta Vietnam di 2025/25 naik 6.9% dari tahun lalu menjadi 31 juta kantong. 

Turunnya hujan diatas curah hujan normal mengurangi kekhawatiran akan kekeringan dan membuat harga kopi turun. Laporan Somar Meteorologia pada hari Senin  curah hujan di Minas Gerais   pada minggu ini sampai 14 Juni sebesar 10.6 mm , 131% diatas rata-rata 

Harga kopi Robusta naik karena Laporan persediaan , Persediaan kopi Robusta di ICE  turun ke terendah 1 bulan menjadi 5,142 lot pada hari Jumat. 

Faktor penurunan berikut Persediaan Kopi Arabika di ICE naik ke tertinggi 4 1/2 bulan pada hari  Selasa menjadi sebesar 892.468 kantong pada 27 Mei namun turun  dari jumlah tertinggi ke 868,567 kantong pada hari Jumat 

Tanda turunnya ekspor kopi Brazil turun menaikkan harga. Pada hari Rabu lalu Cecafe melaporkan  ekspor kopi hijau Brazil di bulan Mei  turun 36% dari tahun lalu menjadi 2.8 juta kantong. 

Harga kopi Robusta naik ketika pada hari Selasa lalu Vietnam National Statistics Office melaporkan bahwa ekspor kopi Vietnam dari Januari – Mei 2025 turun 1.8% dari tahun lalu menjadi 813,000 MT. 

The Vietnam Coffee and Cocoa Association pada 12 Maret menurunkan perkiraan produksi kopi Vietnam 2024/25 menjadi 26.5 juta kantong dari perkiraan Desember di 28 juta kantong 

Pada 19 Mei USDA-FAS memperkirakan hasil kopi Vietnam di 2025/26 naik 7% dari tahun lalu menjadi tertinggi 4 tahun sebesar 30 juta kantong. 

Volcafe memperkirakan kopi  Arabika global di 2025/26 defisit 9.5 juta kantong lebih lebar dari defisit 5.5 juta kantong di 2024/25 dan lima tahun berturut-turut defisit. 

Analisa tehnikal untuk kopi Arabika  

Support pertama di $317 dan berikut ke $305 

Resistance pertama di $338 kemudian ke $354 

GULA 

Harga gula Oktober di ICE New York naik 26 sen (1.51%) menjadi $16.57 . Harga gula  putih Agustus di ICE London turun 7.30 sen (1.51%)  

Summary Faktor Penggerak  Harga Gula minggu ini 

  • Harga gula beragam pada hari Jumat harga gula naik di New York dan turun di London . 
  • Harga gula diperkirakan akan lanjut turun karena persediaan meningkat 
  • Panen tebu di Selatan Brazil berlangsung cepat karena kondisi yang kering. Produksi di Brazil Tengah dan Selatan juga meningkat diatas perkiraan. 
  • Kondisi pertumbuhan tanaman baik di India dan Thailand setelah permulaan musim hujan dimulai lebih cepat. Musim hujan membuat curah hujan meningkat di atas rata-rata. 
  • Harga gula yang murah di Brazil pada saat ini membuat pabrik penggilingan tebu meningkatkan produksi etanol dan mengurangi produksi gula sehingga harga gula naik. 

Harga gula beragam pada hari Jumat, karena berita dari Pakistan pada hari Jumat, pemerintah Pakistan mengumumkan akan mengimpor 250,000 MT gula karena hasil dari panen tanaman tebu mengecewakan.  

Indeks dolar melemah pada hari Jumat sehingga harga komoditas AS menjadi murah apabila di beli dengan mata uang lain selain dolar. 

https://vibiznews.com/index.php/2025/06/21/dolar-as-akhir-pekan-ditutup-turun-dengan-meredanya-permintaan-safe-haven/ 

Harga gula   turun selama 3 bulan terakhir dan ke harga terendah 4 tahun pada hari Rabu karena perkiraan terjadi global surplus.   

Perkiraan bahwa gula global surplus membuat harga gula  turun pada 22 Mei Laporan   USDA  dalam laporan tahunan, memperkirakan produksi gula global di 2025/26 naik 4.7% dari tahun lalu menjadi 189,318 MMT sehingga gula global surplus 41,188 MMT naik 7.5% dari tahun lalu. 

Harga gula turun karena kenaikan produksi gula di India. Pada 2 Juni India National Federation of Cooperative Sugar Factories memperkirakan produksi gula India di 2025/26  naik 19% dari tahun lalu menjadi 35 MMT karena perluasan area tanaman tebu. 

Curah hujan meningkat di India sehingga menyuburkan tanaman tebu membuat harga gula turun. Pada 15 April, India Ministry of Earth Sciences meramalkan hujan turun diatas normal pada musim monsoon tahun ini, dengan total curah hujan diperkirakan 105% diatas rata-rata jangka panjang. Musim monsoon antara bulan Juni sampai September 

Tanda bahwa hasil gula global meningkat sehingga harga gula turun pada 22 Mei perkiraan USDA – FAS bahwa produksi gula Brazil 2025/26 naik 2.3% dari tahun lalu menjadi 44.7 MMT. 

Juga memperkirakan produksi gula India  di 2025/26 akan naik 25% dari tahun lalu menjadi 35.3 MMT, karena hujan di musim monsoon menguntungkan bagi tanaman gula dan meningkatkan hasil gula per are. 

Produksi gula Thailand 2025/26 diperkirakan naik 2% dari tahun lalu menjadi 10.3 MMT 

Pada 20 Januari lalu pemerintah India hanya mengijinkan pabrik gula mengekspor 1 MMT gula untuk musim ini, menggantikan peraturan ekspor gula di tahun 2023. Pembatasan ekspor gula India berlaku sejak Oktober 2023 untuk menjaga  persediaan gula domestic. India mengijinkan pabrik gula untuk mengekspor 6.1 MMT gula selama 2022/23 sampai 30 September setelah ekspor gula mencapai rekor 11.1 MMT pada periode sebelumnya. 

The India Sugar  Mills Association (ISMA) memperkirakan produksi gula India di 2024/25 turun 17.5% menjadi 26.2 MMT, jumlah terendah 5 tahun 

The India Sugar  Mills Association (ISMA) memperkirakan produksi gula India dari 1 Oktober sampai 15 Mei sebesar 25.74 MMT turun 17% dari tahun lalu pada periode yang sama 

Pada 1 Mei Indian Food Secretary Chopra mengatakan bahwa ekspor India di 2024/25 ekspor India totalnya akan 800,000 MT, dibawah perkiraan 1 MMT. 

Outlook produksi gula Thailand tinggi sehingga menurunkan harga gula. Pada 2 Mei Thailand’s Office of Cane and Sugar Board melaporkan produksi gula 2024/25 naik 14% dari tahun lalu menjadi 10.00 MMT 

Harga gula meningkat karena produksi gula Brazil berkurang .  Pada hari Senin  Unica melaporkan  produksi gula Brazil 2025/26 di Tengah – Selatan sampai Mei turun 11.6% dari tahun lalu menjadi 6,954 MMT . 

Pada  bulan lalu Conab mengatakan produksi gula Brazil di 2024/25 turun 3.4% dari tahun lalu menjadi 44,118 MMT, karena hasil dari panen tebu turun karena kekeringan dan panas. 

Pada  15 Mei  the International Sugar Organization (ISO) meningkatkan  perkiraan defisit gula global 2024/25 menjadi tertinggi dalam 9 tahun defisit sebesar 5.47   MMT dibanding perkiraan  Februari defisit sebesar 4.88 MMT.    

Memperlihatkan pasar lebih ketat dari  surplus gula global di 2023/24 sebesar 1.31 MMT   

The ISO juga menurunkan produksi gula global 2024/25 menjadi 174.8 MMT dari perkiraan Februari sebesar 175.5 MMT 

Analisa tehnikal untuk gula   

Support pertama di $15.60 dan berikut ke $15.10 

Resistance pertama di $16.60 dan berikut ke $ 17.10 

KAKAO 

Harga kakao September di ICE New York turun $634 (7.20%) menjadi $8,169 per ton. Harga kakao September di ICE London turun $128 (2.23%) menjadi $5,617 per ton. 

Summary pergerakan harga kakao minggu ini : 

  • Harga kakao turun pada kedua pasar pada hari Jumat 
  • Produksi meningkat di daerah-daerah di luar Afrika Barat seperti Asia dan Amerika Tengah 
  • Pasar mengantisipasi permintaan yang naik dan berkurangnya produksi di  Ivory Coast dan Ghana.
  • Diperkirakan hasil biji kakao pada panen 2025/26 akan ada perbaikan kualitas dari hasil panen di pertengahan tahun. Pada saat panen pertengahan kondisi keringlah yang merusak produksi.
  • Tren penurunan harga terjadi di pasar pada minggu ini baik di London maupun di New York
  • Kakao yang sampai ke pelabuhan di Ivory Coast pada bulan Mei sebesar 1,540 juta ton. 

Harga kakao turun pada hari Jumat dengan harga kakao di New York turun ke harga terendah 2 bulan dan harga kakao di London turun ke harga terendah 2 ½ bulan. 

Perkiraan hujan turun di Afrika Barat membawa keuntungan bagi tanaman kakao dan menurunkan harga kakao. Perkiraan Vaisala hujan biasa sampai hujan deras turun di Afrika Barat pada beberapa hari ini sampai akhir minggu. 

Kenaikan persediaan membuat harga kakao turun. Sejak persediaan turun ke terendah 21 tahun di 1,263,493 kantong pada  24 Januari, ICE mengatakan bahwa  jumlah persediaan kakao di pelabuhan AS meningkat kembali  ke jumlah tertinggi 9  ¼ bulan  menjadi 2,363,861  kantong pada hari Rabu 

Harga kakao bergerak naik   karena ekspor Ivory Coast melambat tanda bahwa persediaan kakao berkurang. Pemerintah Ivory Coast melaporkan pada hari Selasa bahwa petani mengirimkan  1.66 MMT kakao ke pelabuhan Ivory Coast  dari 1 Oktober sampai 15 Juni  naik   6,4 % dari tahun lalu . Jumlah ini turun dari kenaikan  35% dari bulan Desember. 

Tanda akan berkurangnya ekspor membuat harga kakao naik karena berita pada hari Rabu lalu bahwa ekspor Nigeria dibulan April turun 11% dari tahun lalu menjadi 18,561 MT 

Pada bulan lalu harga kakao naik ke harga tertinggi 4 1/2 bulan Kekhawatiran Cuaca di Afrika Barat . Walaupun hujan turun pada saat ini di Afrika Barat namun kekeringan masih di sepertiga Ghana dan Ivory Coast menurun the African Flood and Drought Monitor. 

Harga kakao naik selama dua minggu terakhir karena kekhawatiran akan kualitas dari panen kakao tengah tahun di Ivory Coast pada saat panen berlangsung saat ini sampai September. 

Pabrik pengolahan kakao mengeluh tentang kualitas kakao dan menolak truk yang berisi biji kakao dari Ivory Coast. 

Pabrik mengatakan 5% sampai 6% dari hasil panen kakao di setiap truk kualitasnya buruk dibanding dengan pada saat panen utama hanya 1% yang buruk. 

Menurut Rabobank, buruknya kualitas kakao di Ivory Coast pada pertengahan tahun berkaitan dengan ke terlambatan hujan turun di daerah itu membuat pertumbuhan tanaman lambat 

Panen kakao di pertengahan tahun lebih kecil dari panen tahunan dan dimulai di bulan April. Perkiraan rata-rata hasil kakao di Ivory Coast 400,000 MT turun 9% dari tahun lalu  di 440,000 MT 

Kenaikan harga kakao pada waktu dekat ini terbatas karena permintaan kakao dan produksi kakao akan turun karena perang tarif global yang akan menaikkan harga kakao  lebih tinggi lagi dari harga kakao yang sudah tinggi saat ini 

Pada 10 April Barry Callebaut AG, salah satu pembuat coklat terbesar di dunia, menurunkan perkiraan penjualan untuk menghadapi tingginya harga kakao dan kebijakan tarif yang tidak menentu. 

Juga Pembuat coklat Hershey Co melaporkan penjualan pada Q1 turun 14% sebagai antisipasi kenaikan biaya karena tarif pada Q2 sebesar $15-$20 juta. Kenaikan ini membuat harga coklat naik dan akan mengurangi permintaan konsumen. 

Juga Mondelez International melaporkan penjualan di Q1 turun diluar perkiraan karena konsumen memotong pembelian snack akibat dari ketidakmenentuannya perekonomian dan mahalnya harga coklat 

Permintaan yang menurun dari kakao terlihat pada Q1

  • Kakao yang di giling di Amerika Utara turun 2.5% dari tahun lalu menjadi 110,278 MT 
  • Kakao yang digiling di Eropa  turun 3.7% dari tahun lalu menjadi 353,522 MT  
  • Kakao yang digiling di Asia turun 3.4% dari tahun lalu menjadi 213,898 MT, 

Pada 30 Mei  the International Cocoa Organization (ICCO)  memperbaiki perkiraan persediaan kakao global 2023/24 defisit 494,000 MT dari perkiraan Februari defisit 441,000 MT defisit terbesar lebih dari 60 tahun. Produksi ICCO 2023/24 turun 13.1% dari tahun lalu menjadi 4,380 MMT.Ratio persediaan kakao/ kakao digiling 27% ratio terendah 46 tahun. 

Pada 28 Februari the International Cocoa Organization (ICCO)  memperkirakan persediaan kakao akan surplus 142,000 MT di tahun 2024//25 , inilah surplus pertama di pasar kakao selama 4 tahun.  

ICCO juga memperkirakan produksi kakao di 2024/25 naik 7.8% menjadi 4.84 MMT. 

Analisa tehnikal untuk kakao di New York 

Support pertama di $8,940 dan berikut ke $8,300 

Resistance pertama di $11,970 dan berikut ke $11,280 

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting