(Vibiznews – Commodity) – Harga karet Jepang naik pada penutupan pasar hari Senin kekhawatiran cuaca buruk masih berlangsung di Thailand dan perkiraan bahwa akan adanya stimulus oleh pemerintah Cina.
Harga karet Desember di the Osaka Exchange (OSE) naik 0.4 yen atau 0.13% menjadi 317.7 yen ($2.16) per kg.
Harga karet di the Shanghai Futures Exchange (SHFE) September turun 25 yuan atau 0.17% menjadi 14,360 yuan ($2,003.12) per MT.
Harga karet butadiene Agustus di SHFE naik 20 yuan atau 0.17% menjadi 11,625 yuan ($1,621.61) per MT.
Harga karet Agustus di The Singapore Exchange SICOM turun 0.4% menjadi 165 sen USD
Di negara produsen karet terbesar Thailand , Meteorological Agency memperingatkan hujan deras berlangsung sehingga menyebabkan banjir dan dari 19 –20 Juli.
Karena kondisi cuaca buruk dan kenaikan harga minyak mentah dan juga adanya stimulus dari pemerintah Cina membuat harga karet meningkat.
Orion pemasok carbon hitam terbesar dunia , melaporkan bahwa akan menutup 3 pabriknya dari 5 pabrik pada akhir 2025. Bisnis dari Orion untuk pembuat ban melemah pada kuartal terakhir. Karbon hitam adalah material penting untuk pembuatan ban.
Yen menguat menjadi 147.31 per dolar. Penguatan yen membuat harga komoditas di Jepang mahal apabila dibeli dengan mata uang lain di luar yen.
Harga minyak mentah naik karena investor memonitor sangsi AS terhadap Rusia sehingga mengganggu persediaan global. Kenaikan harga minyak mentah membuat harga karet sintetis berbahan minyak mentah menjadi lebih mahal sehingga konsumen lebih memilih karet alam.
Analisa Tehnikal untuk karet
Suppport pertama di 315 yen kemudian ke 312 yen
Resistant pertama di 318 yen kemudian ke 322 yen
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



