Harga Mingguan Minyak Sawit Turun 2 Minggu Berturut-turut Review Minggu ke IV Oktober 2025

428

(Vibiznews – Commodity) – Review Minggu ke IV Oktober Harga minyak sawit mingguan turun   untuk minggu ke dua berturut-turut karena persediaan minyak sawit meningkat dan harga minyak sawit lebih mahal dari harga minyak kedelai sehingga konsumen lebih banyak membeli minyak  kedelai. 

Jumat 24 Oktober 2025 

Harga minyak sawit Januari di the Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 51 ringgit atau 1.41% menjadi 4,420 ringgit ($1,046.40) per MT. 

Harga mingguan turun 2.06% pada minggu ini turun untuk dua minggu berturut-turut. 

Summary  Faktor Penggerak harga minyak sawit minggu ke IV Oktober 2025 

  • Harga mingguan turun 2.06% pada minggu ini turun untuk dua minggu berturut-turut. 
  • Ringgit menguat 0.14% terhadap dolar 
  • Cargo surveyor Intertek Testing Services melaporkan ekspor minyak sawit Malaysia dari 1 – 20 Oktober naik 3.4 % dari bulan lalu. Menurut AmSpec Agri Malaysia naik 2.5% 
  • Laporan The Malaysian Palm Oil Council (MPOC) 
  • harga minyak sawit akan berkisar diatas 4,400 ringgit per ton sampai akhir tahun, 
  • Harga minyak sawit premium terhadap harga minyak kedelai di pasar global  $42 di Eropa dan $26 di India, 
  • Ekspor minyak sawit Malaysia September naik 7.7% dari bulan lalu 
  • Ekspor ke India  September mencapai 312,000 ton tertinggi 11 bulan 
  • Persediaan Minyak sawit di bulan September naik menjadi 2.36 juta ton tertinggi dalam 22 bulan , 

 Harga minyak kedelai di Dalian Commodity turun 0.15% dan harga minyak sawit 0.09%.  

  • Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade turun 0.35% 
  • Harga minyak mentah melonjak  5.2% pada hari Jumat 
  • Konsumsi biodiesel Indonesia dari Januari – September sebesar 10.57 juta kl naik 10% dari tahun lalu. 

Perincian Faktor Penggerak Harga Minyak Sawit Minggu ke III Oktober 2025 

 Laporan The Malaysian Palm Oil Council (MPOC) pada hari Rabu 

  • MPOC memperkirakan harga minyak sawit akan berkisar diatas 4,400 ringgit per ton sampai akhir tahun, karena melemahnya harga minyak mentah dan persediaan minyak nabati banyak di negara konsumen seperti Cina dan India. 
  • Ketegangan perdagangan antara AS – Cina masih berlangsung membuat persediaan kedelai global meningkat membuat harga bergerak. 
  • Harga minyak nabati tetap menguat sampai akhir tahun, karena menguatnya harga minyak sawit dan harga minyak kedelai. 
  • Setelah Argentina menghapuskan pajak ekspor dari ekspor minyak kedelai sehingga harga minyak kedelai akan naik pada bulan-bulan yang akan datang dan juga mandat B50 dari Indonesia menaikkan harga minyak sawit. 
  • Menurut MPOC Harga minyak sawit premium terhadap harga minyak kedelai di pasar global  $42 di Eropa dan $26 di India, pada pertengahan Oktober, berbalik dari diskon yang terjadi dari April sampai September.  
  • Ekspor minyak sawit Malaysia naik 102,000 ton atau 7.7% dari bulan lalu menjadi 1.42 juta ton di bulan September, Kenaikan terjadi di hampir semua negara kecuali Uni Eropa dan Asia Pasifik. 
  • Ekspor ke India mencapai 312,000 ton tertinggi 11 bulan, sementara pengiriman ke Sub Sahara dan Afrika, Timur Tengah dan Amerika Utara dan Asia tengah juga naik selama bulan September. 
  • Persediaan Minyak sawit di bulan September naik menjadi 2.36 juta ton tertinggi dalam 22 bulan , walaupun kenaikan ekspor sudah diatas produksi. 

 INDONESIA 

Konsumsi biodiesel Indonesia dari Januari – September sebesar 10.57 juta kl  menurut Menteri Energi Indonesia. Naik 10% dari 9.62 juta kl pada tahun lalu. 

MALAYSIA 

Ringgit menguat 0.14% terhadap dolar menguatnya ringgit membuat harga komoditas Malaysia lebih mahal apabila dibeli dengan mata uang lain di luar ringgit. 

https://vibiznews.com/index.php/2025/10/27/rekomendasi-forex-dolar-as-27-oktober-2025-dibayangi-sentimen-bearish-penurunan-inflasi-dan-perkiraan-pelemahan-data-ekonomi/ 

 Cargo surveyor Intertek Testing Services melaporkan ekspor minyak sawit Malaysia dari 1 – 20 Oktober naik 3.4 % dari bulan lalu. Menurut AmSpec Agri Malaysia naik 2.5% 

Harga Minyak Nabati di Bursa Lain 

Harga minyak kedelai di Dalian Commodity turun 0.15% dan harga minyak sawit 0.09%.  

Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade turun 0.35%. 

Harga Minyak Mentah 

Harga minyak mentah melonjak pada hari Jumat karena sangsi baru AS terhadap 2 perusahaan minyak besar Rusia, karena perang dengan Ukraina. 

Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Oktober 2025 melonjak  5,62% menjadi $61,54 per barel. 

https://vibiznews.com/index.php/2025/10/24/harga-minyak-dunia-melonjak-5-lebih-setelah-pengumuman-sanksi-perusahaan-minyak-rusia/

Grafik Harga Minyak Sawit Minggu ke IV Oktober 2025

 

Pergerakan Harga Minyak Sawit Minggu ke IV Oktober 2025 

Jumat 24 Oktober 2025 

Harga minyak sawit Januari di the Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 51 ringgit atau 1.41% menjadi 4,420 ringgit ($1,046.40) per MT. 

Harga mingguan turun 2.06% pada minggu ini turun untuk dua minggu berturut-turut. 

Kamis 23 Oktober 2025 

Harga minyak sawit Januari di the Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 14 ringgit atau 0.31% menjadi 4,470 ringgit ($1,058.24) per MT. 

Rabu 22 Oktober 2025 

Harga minyak sawit Januari di the Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 51 ringgit atau 1.13% menjadi 4,454 ringgit ($1,054.45) per MT 

Selasa 21 Oktober 2025 

Harga minyak sawit Januari di the Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 5 ringgit atau 0.11% menjadi 4,508 ringgit ($1,067.23) per MT. 

Senin 20 Oktober 2025 

Bursa Malaysia tutup hari Libur National , hari Deepavali 

Analisa Tehnikal untuk minyak sawit: 

Support pertama di 4,410 ringgit kemudian ke 4,290 ringgit 

Resistance pertama di 4,490 ringgit kemudian 4,630 ringgit 

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting