Rekomendasi Forex EUR/USD Minggu Ini: Dasarnya Belum Terlihat

493

(Vibiznews-Forex) Matauang bersama Eropa tidak memiliki kesempatan untuk naik pada minggu lalu, jatuh ke kerendahan 2020 yang baru terhadap rival Amerikanya. Data AS yang solid, ketakutan akan virus corona, dan kekuatiran akan angka makro ekonomi di Jerman berada dibalik kejatuhan dari pasangan matauang ini.

Minggu lalu dimulai dengan rilis data Markit PMI untuk kedua negara, yang kebanyakan direvisi naik, memberikan optimisme diantara para pemain spekulatif. Namun, ISM manufacturing PMI resmi dari AS maupun PMI Jasa naik melompat melampaui dari yang diperkirakan, yang cenderung lebih membebani EUR/USD.

Dari sektor “employment” AS, laporan pekerjaan sektor swasta dari ADP melampaui yang diperkirakan dengan penambahan 291.000 posisi.

Non-Farm Payrolls mengatasi dari yang diperkirakan dengan penambahan 225.000 pekerjaan di bulan Januari, diatas dari perkiraan awal. Upah naik hanya 0.2% per bulan namun memberikan kejutan dengan 3.1% secara tahunan.

Sementara Jerman merilis Factory Orders bulan Desember, yang tanpa terduga jatuh 2.1% dengan basis bulanan, sementara angka tahunan turun lebih daripada yang diperkirakan, turun 8.7%. Produksi Industri pada bulan yang sama juga terkontraksi, turun 0.7% MoM dan 6.8% YoY. Angka ini menunjuk kepada perlambatan ekonomi yang persisten di negara dengan ekonomi terbesar di Eropa.

Wabah virus coron terus mendominasi berita. Penyakit ini telah menular ke puluhan ribu orang dan sudah diatas 600 yang meninggal, kebanyakan di Cina. WHO mendeklarasikan ini sebagai keadaan darurat kesehatan global.

Mingguini, Komisi Eropa akan merilis perkiraan pertumbuhan ekonomi Uni Eropa pada hari Selasa yang akan datang, sementara Union Industrial Production akan keluar pada besok harinya Rabu.

Jerman juga akan merilis angka inflasi bulan Januari, dengan CPI tahunan diperkirakan 1.5%. Jerman dan Uni Eropa juga akan mengeluarkan angka GDP kuartal ke 4 nya.

Di Amerika Serikat, virus corona dan angka konsumen menjadi perhatian. Investor ingin agar wabah penyakit pernafasan ini mereda, namun situasi kemungkinan akan menjadi semakin buruk sebelum akhirnya membaik.

Sementara laporan Consumer Price Index diperkirakan akan menunjukkan penurunan di dalam angka CPI inti tahunan dari 2.3% menjadi 2.2% pada bulan Januari, meningkatkan kemungkinan Federal Reserve untuk memangkas tingkat bunga nantinya pada tahun ini. Setiap deviasi dari angka yang kritikal ini akan menggoncang dolar AS. Sementara Penjualan Ritel untuk bulan Januari diperkirakan akan menunjukkan peningkatan yang substansial. Gubernur Fed Powell diskedulkan untuk mengadakan testimoni di depan Kongress pada hari Rabu.

Grafik mingguan menunjukkan bahwa penurunan masih akan terus berlangsung dengan “support” terdekat berada pada 1.0937 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0878 dan kemudian 1.0810. Sedangkan “resistance” terdekat berada pada 1.1000 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1060 dan kemudian 1.1120.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here