(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka di Nymex, WTI, kembali diperdagangkan disekitar $53 pada perdagangan sesi Eropa, membalikkan kenaikan yang terjadi pada saat perdagangan sesi Asia. Hal ini terjadi karena pasar menjadi cemas menjelang dikeluarkannya laporan mingguan dari data persediaan minyak mentah dari Energy Information Administration (EIA).
Para penjual kembali datang setelah terjadi pemulihan harga minyak yang singkat, dengan sentimen pasar masih dipengaruhi secara negatip oleh naiknya data minyak mentah AS yang tidak terduga sebagaiaman dengan yang dipublikasikan oleh American Petroleum Institute (API) pada hari Rabu yang lalu.
(API) memberikan laporan terbaru mengenai persediaan minyak mentah swasta dimana bertambah sebanyak 2.562.000 barel dibandingkan dengan sebelumnya dimana berkurang sebanyak 5.821.000 barel. Sementara konsensus pasar memperkirakan persediaan minyak mentah swasta AS akan berkurang. Kenaikan yang mengejutkan dari persediaan minyak mentah ini menyalakan kembali keprihatinan akan pulihnya permintaan minyak akibat pandemic virus corona.
Sementara itu, rasa kehati-hatian nampaknya menyebar di pasar menjelang keputusan kebijakan moneter dari ECB yang membebani permintaan akan asset dengan imbal hasil yang lebih tinggi seperti minyak mentah.
Meskipun demikian, tekanan turun lebih lanjut kelihatannya dibatasi oleh melemahnya dolar AS dengan stimulu dari Biden telah menumpulkan daya tarik safe-haven dari dolar AS.
“Support” terdekat menunggu di $52.37 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $51.76 dan kemudian $51.36. “Resistance” yang terdekat menunggu di $53.38 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $53.78 dan kemudian $54.39.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido