Rekomendasi EUR/USD Mingguan 6 – 10 Juni 2022: Bisakah Naik dengan Keputusan ECB Hari Kamis?

271
Sumber : Wikipedia

(Vibiznews – Forex) EUR/USD naik ke puncaknya di 1.0786 pada pertengahan minggu lalu, yang menjadi level tertinggi untuk bulan Mei, namun mengakhiri minggu lalu tidak banyak berubah dari posisi awal minggu lalu di 1.0717. Kebanyakan pergerakan EUR/USD berhubungan dengan pergerakan yields obligasi pemerintah yang dipengaruhi oleh ketakutan akan inflasi dan melambatnya pertumbuhan ekonomi global.

Memulai minggu perdagangan yang baru di 1.0710, pada hari Senin EUR/USD naik ke 1.0744 dengan masih lemahnya USD. Namun EUR/USD berbalik turun ke 1.0726 pada hari Selasa dengan mulai menguatnya USD. EUR/USD berada di bawah tekanan bearish yang baru dan jatuh di bawah 1.0650 dan diperdagangkan di sekitar 1.0644 pada jam perdagangan sesi AS hari Rabu. EUR/USD berhasil bertahan di teritori positip sedikit di atas 1.0700 di sekitar 1.0725 pada jam perdagangan sesi Eropa hari Kamis dengan USD berbalik melemah. Pada hari Jumat EUR/USD stabil di 1.0717 dengan data ekonomi AS yang keluar bervariasi.

Pada hari Senin, EUR/USD sempat naik diperdagangkan dekat ketinggian bulanan yang baru di bulan Mei di sekitar 1.0780, sebelum akhirnya turun ke 1.0744 karena inflasi Jerman naik membumbung ke ketinggian beberapa dekade di 7.9% pada bulan Mei.

Pasangan matauang EUR/USD sempat naik karena melemahnya dollar AS secara persisten. Matauang Amerika terpukul pada minggu lalu oleh data ekonomi AS yang lebih buruk daripada yang diperkirakan dan risalah pertemuan FOMC yang terbaru memberikan petunjuk potensi berhentinya kenaikan tingkat suku bunga AS setelah menaikkan tingkat bunga pada dua kali pertemuan yang akan datang.

Selain karena melemahnya dollar AS, kenaikan EUR/USD juga disebabkan karena membaiknya sentimen pasar dengan Shanghai mengumumkan akan mulai mengangkat restriksi sehubungan dengan Covid – 19 pada minggu ini sebagaimana dengan yang telah direncanakan.

Namun EUR/USD kembali turun karena naiknya inflasi Jerman.

Dari data ekonomi, Consumer Confidence Eropa membaik ke 21.1 pada bulan Mei sebagaimana dengan yang diperkirakan. Sementara Jerman mempublikasikan perkiraan pendahuluan dari Consumer Price Index bulan Mei yang naik membumbung tinggi ke 7.9% YoY lebih tinggi daripada yang diperkirakan.

EUR/USD memperpanjang penurunan hariannya dan jatuh ke bawah 1.0700 dan diperdagangkan di kerendahan intraday di 1.0688 menjelang jam perdagangan sesi AS. Dolar AS terus mengumpulkan kekuatan di tengah sentimen pasar yang buruk pada hari Selasa. Sementara itu, data inflasi yang panas dari area euro gagal membantu matauang bersama Eropa untuk mendapatkan permintaan. Namun dalam jam perdagangan selanjutnya EUR/USD berhasil naik kembali dan diperdagangkan di sekitar 1.0726 karena berkurangnya penguatan dollar AS.

Matauang bersama Eropa juga terpukul oleh angka inflasi terbaru dengan Consumer Price Index zona Eropa naik membumbung ke 8.1% per tahun di bulan Mei, menurut perkiraan sementara. Angka ini berada di atas dari yang diperkirakan dan mencetak kenaikan bulan ke tujuh berturut-turut, yang memberikan signal meningkatnya tekanan harga. Pasar uang sekarang memperkirakan kenaikan tingkat bunga dari ECB sebesar 115 bps sebelum tahun ini berakhir.

Uni Eropa telah berhasil menyelesaikan oposisi Hungaria yang menentang pelarangan minyak dari Moskow secepatnya sehingga mendorong kenaikan harga minyak mentah WTI ke $117.50. Kelihatannya keputusan Uni Eropa untuk menghukum Kremlin karena aktifitasnya yang tidak manusiawi di Ukraina telah memberikan dorongan tren bullish terhadap harga minyak mentah WTI. Embargo terhadap minyak mentah Rusia oleh Uni Eropa ini telah memicu ketakutan akan resesi di Eropa.

EUR/USD berada di bawah tekanan bearish yang baru dan jatuh di bawah 1.0650 dan diperdagangkan di sekitar 1.0644 pada jam perdagangan sesi AS hari Rabu. Data dari AS menunjukkan bahwa aktifitas bisnis di sektor manufaktur tetap berkembang dengan kecepatan yang kuat pada bulan Mei, sehingga membantu dollar AS mengumpulkan kekuatannya kembali menghadap para rival utamanya.

Menguatnya dollar AS secara luas pada hari Rabu telah membuat EUR/USD turun tajam. Keluarnya data PMI manufaktur AS dari ISM yang naik ke 56.1, lebih baik daripada yang diperkirakan di 54.5 dan lebih tinggi daripada angka sebelumnya di 55.4, telah memberikan dorongan naik terhadap dollar AS pada pertengahan minggu. Sementara JOLTs Job Opening melemah ke bawah 11.8 namun sesuai dengan yang diperkirakan pasar di 11.4

Sementara itu tingkat pengangguran di zona Euro yang tidak berubah memberikan dorongan turun terhadap pasangan matauang EUR/USD.

Presiden the Fed Atlanta Raphael Bostic mengklarifikasikan bahwa potensi berhentinya kenaikan tingkat suku bunga pada bulan September tidak boleh diartikan sebagai bank sentral AS datang untuk menyelamatkan pasar. Sebaliknya, dia berkata bahwa pada bulan September, sebagian dari ketidak pastian mengenai ekonomi kemungkinan akan sudah bisa dipecahkan, dan karenanya akan ada banyak pengurangan di dalam inflasi pada tahun ini.

Retail Sales Jerman tanpa terduga jatuh sebesar 5.4% MoM pada bulan April, jauh lebih buruk daripada yang diperkirakan pasar. S&P Global mempublikasikan angka final dari PMI manufaktur bulan Mei yang direvisi naik baik oleh Jerman maupun oleh Uni Eropa. Angka final dari Uni Eropa muncul di 54.6 lebih baik daripada yang diperkirakan sebelumnya 54.4.

EUR/USD berhasil bertahan di teritori positip sedikit di atas 1.0700 di sekitar 1.0725 pada jam perdagangan sesi Eropa hari Kamis. Data ekonomi dari area Euro menunjukkan bahwa inflasi dari produsen naik dengan kecepatan yang lebih lemah daripada yang diperkirakan pada bulan April.

EUR/USD mengalami kenaikan pada jam perdagangan sesi AS karena melemahnya dollar AS di tengah sentimen pasar yang membaik dan mengecewakannya laporan employment ADP AS. Laporan employment nasional dari ADP untuk bulan Mei menunjukkan kenaikan yang kurang daripada yang diperkirakan sebesar 128.000.

Pasar global tetap tidak menentu pada hari Kamis dengan ketakutan akan melambatnya pertumbuhan ekonomi global dan berita memburuknya data ekonomi Cina. Sementara itu yields treasury AS berjuang untuk bisa bertahan di ketinggian dua minggunya dan akhirnya turun 1.2 bps menjadi 2.91%. . Indeks dollar AS (DXY) yang sempat naik lebih dari 0.7% ke atas 102.50 pada hari Rabu kehilangan daya tariknya pada hari Kamis.

Pergerakan yang positip dalam sentimen terhadap resiko membuat dollar AS mengalami kesulitan untuk bisa mengatasi rival-rivalnya.

EUR/USD turun sebagai reaksi dari keluarnya laporan pekerjaan AS, Non-Farm Payrolls bulan Mei pada hari Jumat, dan diperdagangkan di bawah 1.0720 di sekitar 1.0717.

Non-Farm Payrolls AS bulan Mei naik lebih daripada yang diperkirakan dan Labor Force Participation Rate sedikit membaik, membantu mendorong naik dollar AS.

Laporan Non-Farm Payrolls AS mengenai situai pekerjaan untuk bulan Mei menunjukkan penciptaan pekerjaan AS naik 390.000. Angka ini meskipun lebih rendah dari angka bulan April di 428.000, masih lebih tinggi daripada yang diperkirakan pasar di 328.000. Tingkat pengangguran muncul sama dengan bulan sebelumnya di 3.6%, sedikit lebih rendah daripada yang diperkirakan di 3.5%.

Laporan PMI Jasa bulan Mei dari ISM yang turun ke 55.9 dari sebelumnya di bulan April berada di 57.1. Turunnya PMI Jasa AS membuat dollar AS mengalami kesulitan untuk bisa mempertahankan kekuatannya.

Yields AS 10 tahun naik mencapai 2.98% level tertinggi sejak 18 Mei. Sementara yields Jerman 10 tahun juga naik ke 1.27% level yang belum pernah tercapai sejak 2014.

Pada minggu ini, European Central Bank (ECB) akan mengadakan pertemuan kebijakan moneternya, meskipun diperkirakan tidak akan menimbulkan kejutan yang besar. Para pembuat kebijakan bank sentral Uni Eropa ini telah mengumumkan bahwa mereka akan mengakhiri program pembelian pada kuartal ketiga dari tahun ini dan telah menyiapkan jalan untuk kenaikan tingkat bunga sebesar 50 bps secepatnya. Pasar sekarang sedang mengantisipasikan bulan Juli sebagai tanggal yang berpotensi terjadinya kenaikan tingkat bunga yang pertama.

Sementara bank sentral AS akan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya pada minggu depan, tanggal 15 Juni. Spekulasi yang muncul adalah potensi berhentinya kenaikan tingkat bunga pada bulan September untuk menilai ulang dampak dari kenaikan tingkat bunga terhadap ekonomi AS. Meskipun spekulasi ini dimentahkan oleh pejabat the Fed, Lael Brainard dan Loretta Mester.

Apabila semua berjalan sesuai dengan rencana dan yang diperkirakan, tingkat bunga Uni Eropa akan berada pada 0.5% sementara tingkat bunga AS akan berada pada 2%. Ketidak seimbangan ini menjadi alasan tambahan akan tertekannya EUR/USD.

Kalender ekonomi pada minggu ini dari Eropa adalah perkiraan kedua GDP kuartal pertama Uni Eropa yang diperkirakan akan stabil di 0.3%.

Dari AS pada hari Kamis akan keluar data ekonomi Jobless claims AS yang sebelumnya berada pada 200.000, sekarang diperkirakan turun ke 190.000. Dan pada hari Jumat akan keluar data ekonomi Core Consumer Price Index (CPI) AS bulan Mei m/m yang sebelumnya di 0.6%, sekarang diperkirakan turun ke 0.5%. Sementara untuk angka inti tahunan sebelumnya di 6,2%, sekarang diperkirakan turun ke 6%. Untuk angka umum tahunan diperkirakan muncul di 8.2% lebih rendah dari angka sebelumnya di 8.3%.

Apabila CPI AS turun, maka tekanan untuk menaikkan tingkat bunga berkurang sehingga bisa membebani dolar AS dan berpeluang menaikkan EUR/USD.

Michigan Consumer Sentiment Index rates Juni yang pada bulan Mei berada di 58.4, sekarang diperkirakan turun ke 56.9.

“Support” terdekat menunggu di 1.0650  yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0600 dan kemudian 1.0500. “Resistance” terdekat menunggu di 1.0750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0790 dan kemudian 1.0855.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido.