(Vibiznews – Forex) GBP/USD bertahan di atas 1.2100 di sekitar 1.2114 pada hari Senin dengan dollar AS harus berjuang untuk mendapatkan permintaannya di tengah lingkungan pasar yang positip terhadap resiko. Indeks dollar AS tetap berada di teritori negatip di bawah 105.00 dan indeks saham FTSE 100 Inggris naik lebih dari 1%.
Indeks dollar AS tertekan di bawah 105.00 setelah munculnya data PMI dari ISM yang buruk. Angka yang buruk yang dikeluarkan oleh Institute of Supply Management (ISM) AS telah mendorong naik kemungkinan terjadinya resesi ekonomi di Amerika Serikat. ISM AS menyampaikan rentannya ekonomi AS dalam semua aspek: PMI Manufaktur, New Orders Index dan Employment Index.
Dibandingkan dengan bank sentral utama dunia lainnya, Federal Reserve AS telah mempercepat kenaikan tingkat bunga tanpa banyak keraguan karena prospek pertumbuhan ekonomi yang menguat dan ketatnya pasar tenaga kerja mendukung para pembuat kebijakan pada the Fed untuk menyuarakan sikap hawkish yang ekstrim. Sekarang dengan munculnya data ekonomi dari ISM yang buruk, timbul pertanyaan mengenai prospek pertumbuhan ekonomi AS.
Meskipun demikian, kenaikan GBP/USD dibatasi oleh naiknya kembali kasus Brexit. Pada akhir minggu lalu, Menteri Luarnegeri Jerman dan Irlandia membuat pernyataan bersama yang mengatakan bahwa Inggris telah melanggar perjanjian internasional dengan secara unilateral mengubah persyaratan yang tertuang di dalam Protokol Irlandia Utara. Jerman dan Irlandia menuduh pemerintah Inggris telah beritikad tidak baik.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2100 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2050 dan kemudian 1.2000. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2170 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2200 dan kemudian 1.2250.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido