(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit mulai menanjak lagi pada minggu ke 2 bulan Agustus Harga mingguan pada minggu ke 2 dari 8 –12 Agustus naik 13.98%. Padahal pada minggu lalu tanggal 1 – 5 Agustus turun 9.6%.
Faktor yang menaikkan harga pada minggu ke 2 ini banyak dari faktor dari ekonomi global yaitu:
- Faktor cuaca sangat mempengaruhi harga kedelai , terutama di Eropa yang mengalami gelombang panas dan kekeringan.
- Data inflasi AS menurun menjadi 8.5% diikuti dengan melemahnya dolar AS membuat harga komoditi naik .
- Harga minyak mentah kembali naik
- Faktor kenaikan harga dari minyak nabati sendiri, kenaikan harga kedelai dan minyak kedelai pada minggu ke dua.
Kenaikan harga terjadi karena kenaikan dari ekspor minyak sawit Malaysia dari 1 – 10 Agustus 2022 naik 10% dari bulan lalu menurut Intertek Testing Services
Pengaruh dari dari turunnya harga yang menarik bagi India untuk meningkatkan impor dari minyak sawit.
Data penting pada Minggu ke –2 :
Pada hari Rabu 10 Agustus the Malaysian Palm Oil Board (MPOB) mengeluarkan data Persediaan dan Permintaan Bulan Juli .
Laporan Bulanan Persediaan dan Permintaan Bulan Juli dari the Malaysian Palm Oil Board (MPOB):
Persediaan :
- Persediaan CPO naik 2.79% menjadi 905,946 ton di bulan Juli dari 881,315 ton di bulan Juni.
- Persediaan minyak sawit yang sudah diproses naik 13.39% dari bulan lalu menjadi 866,848 ton dari 764,516 ton di buan Juni.
- Total persediaan minyak sawit naik 7.71% menjadi 1.77 juta ton dari 1.65 juta ton bulan Juni.
Produksi :
- Produksi CPO naik 1.84% menjadi 1.57 juta ton di bulan Juli dari 1.55 juta ton di bulan Juni
- Kenaikan produksi minyak biji sawiit naik 2.78% menjadi 180,612 ton dari 175,731 ton di bulan Juni.
Ekspor :
- Ekspor minyak sawit naik 10.72% dari bulan lalu menjadi 1.32 juta ton di bulan Juli dari 1.19 juta ton di bulan Juni.
- Ekspor minyak biji sawit turun 18.93% dari bulan lalu menjadi 74,689 ton dari 92,130 ton di bulan Juni.
- Ekspor Olein naik 4.47% menjadi 221,343 ton di bulan Juli dari 211,881 ton di bulan Juni.
Setelah Laporan Bulanan Juli ini maka harga minyak sawit turun sedikit penurunan lebih lanjut terhalangi dengan data ekspor minyak sawit yang meningkat pada tanggal 1 – 10 Agustus. Ekspor minyak sawit Malaysia dari 1 – 10 Agustus naik 10% dari bulan lalu menurut Intertek Testing Services
Harga minyak sawit Oktober pada tanggal 10 Agustus di Bursa Malaysia Derivative Exchange turun 8 ringgit menjadi 4,111 ringgit per ton.
Harga CPO dipasar fisik Agustus tidak berubah di 4,200 ringgit per ton.
Pergerakan Harga minyak sawit Bulan Juli sampai pertengahan Agustus :
Pergerakan harga minyak sawit pada Awal Agustus 2022 s/d tanggal 12 Agustus
Pergerakan Harga minyak sawit minggu ke dua Agustus.
Harga mingguan naik 13.98%.
- Harga minyak sawit Oktober pada hari Jumat 12 Agustus 2022 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 3.66% menjadi 4,420 ringgit ($994.94) per ton. Harga mingguan naik 13.98% naik dari harga mingguan minggu lalu turun 9.6%.
- Harga minyak sawit Oktober pada hari Kamis 11 Agustus 2022 di Bursa Malaysia naik 3.82% menjadi 4,268 ringgit ($960.61) per ton tertinggi sejak 29 Juli.
- Harga minyak sawit Oktober pada hari Rabu 10 Agustus di Bursa Malaysia Derivative Exchange turun 8 ringgit menjadi 4,111 ringgit per ton.
- Harga minyak sawit Oktober pada hari Selasa 9 Agustus 2022, naik 48 ringgit menjadi 4,119 ringgit per ton.
- Harga minyak sawit Oktober pada hari Senin 8 Agustus di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 198 ringgit menjadi 4,076 ringgit ($914.52) per ton.
Pergerakan Harga minyak sawit minggu Pertama Agustus:
Harga Mingguan turun 9.6%.
- Harga minyak sawit Oktober pada hari Jumat 5 Agustus naik 57 ringgit (1.49%) menjadi 3,878 ringgit ($870.48) per ton.
- Harga minyak sawit Oktober pada hari Kamis 04 Agustus di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 46 ringgit (1.19%) menjadi 3,818 ringgit ($855.12) per ton.
- Harga minyak sawit Oktober pada hari Rabu 03 Agustus di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 19 ringgit atau 0.49% menjadi 3,860 ringgit ($866.44) per ton
- Harga minyak sawit Oktober pada hari Selasa 02 Agustus turun 219 ringgit atau 5.39% menjadi 3,841 ringgit ($862.56) per ton.
- Harga minyak Sawit Oktober pada hari Senin 01 Agustus turun 216 ringgit atau 5.04% menjadi 4,073 ringgit ($915.08) per ton.
Harga minyak sawit sudah berbalik arah apakah akan lanjut naik atau turun?
Pada bulan Juli harga minyak sawit sempat turun ke terendah satu tahun pada tanggal 15 Juli namun harganya terus naik lagi sampai ke tertinggi tanggal 29 Juli tapi masih di bawah harga 4,000 ringgit.
- Harga minyak sawit September di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 189 ringgit atau 5.03% menjadi 3,572 ringgit ($804.14) per ton. Penurunan tiga hari berturut-turut. pada 15 Juli terendah 1 tahun. Harga minyak sawit turun 49.71% dari awal pelarangan ekspor minyak sawit Indonesia
- Setelah harga minyak sawit turun di bawah 4,000 ringgit kemudian terjadi pembelian kembali dari India eksportir terbesar minyak sawit. Setelah India meninggalkan impor minyak sawit ke impor minyak kedelai karena harga minyak sawit yang tinggi sekali.
- Harga minyak sawit bergerak naik kembali pada akhir Juli, harga minyak sawit Oktober pada Jumat 29 Juli 2022 naik 131 ringgit (3.42%) menjadi 3,957 ringgit per ton tertinggi tiga minggu
-
- Impor minyak sawit India sebesar 8 juta ton dan diperkirakan Malaysia dapat mempertahankan ekspor ke India 55% dari total Impor India. Pada 29 Juli
- Namun kenaikan pada akhir Juli tidak bisa bertahan turun lagi pada minggu pertama bulan Agustus karena kebijakan-kebijakan ekspor, turunnya pajak ekspor dari Indonesia.
- Kenaikan suku bunga untuk mengatasi inflasi dan kekhawatiran resesi serta meningkatnya indeks dolar AS memicu turunnya harga komoditas pada minggu pertama Agustus.
- Namun pada minggu ke dua kekhawatiran resesi menurun, indeks dolar AS melemah harga komoditas semua meningkat demikian juga harga minyak sawit.
- Pada hari Jumat 12 Agustus harga minyak sawit naik ke 4,420 ringgit naik 24% dari harga terendah setahun pada 15 Juli di 3,572 ringgit. Namun pada hari Jumat ini harga minyak sawit masih turun 38% dari rekor tertinggi setelah pelarangan ekspor dari Indonesia di 7,104 ringgit pada bulan April.
Pergerakan apakah yang dapat membuat harga minyak sawit melanjutkan naik:
- Berkurangnya produksi dari minyak sawit karena kekurangan tenaga kerja di Malaysia
- Peningkatan ekspor terutama dari India untuk kembali membeli minyak sawit.
- Kenaikan dari harga minyak mentah yang membuat penggunaan biodiesel meningkat.
- Kekeringan global baik di AS, Eropa dan Amerika Selatan yang membuat terjadi penurunan produksi kedelai sehingga harga minyak kedelai meningkat.
- Faktor-faktor ini yang membuat harga minyak sawit dapat meningkat lagi seberapa peningkatannya sampai saat ini belum ada pergerakan yang bisa menggerakan harga komoditas naik sampai ke harga setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Penghalang-penghalang kenaikan harga minyak sawit:
- produksi minyak sawit meningkat karena musim panen yang akan berlangsung di bulan September akibatnya persediaan meningkat.
- Ekspor biji-bijian yang meningkat dari Ukraina yang keluar dari pelabuhan laut hitam membuat harga biji-bijian turun dan menarik harga minyak nabati juga turun
- Kekhawatiran terjadinya resesi ekonomi yang melanda dunia membuat perekonomian turun permintaan komoditas berkurang
- Turunnya harga minyak mentah
- Menguatnya indeks dolar AS.
- Permintaan Cina turun karena lockdown covid -19
- Pertanian kedelai di Amerika Serikat sudah turun hujan sehingga hasil panen dapat meningkat.
kesimpulan:
- Pergerakan harga minyak sawit masih sangat mengikuti pergerakan dari harga komoditas dunia.
- Tren harga komoditas pada bulan Agustus ini akan mengalami peningkatan, harga minyak sawit kembali akan dibawa mengikuti kenaikan harga ini.
- Menurut perkiraan harga minyak sawit akan berkisar di harga 3,500 ringgit sampai 4,500 ringgit.
- Naiknya harga sampai ke harga 7,000 ringgit dapat terjadi kalau ada penggerak harga yang sangat kuat.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit support pertama di 3,760 ringgit dan berikut ke 3,470 ringgit . Resistant pertama di 4,310 ringgit berikut ke 4,460 ringgit.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting