(Vibiznews – Forex) GBP/USD mengalami kesulitan mengumpulkan momentum pemulihannya dan diperdagangkan diteritori negatip di bawah di 1.2400 di sekitar 1.2394 dalam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu. Walaupun data dari AS menunjukkan bahwa inflasi PCE menurun pada bulan Desember, dollar AS tetap menguat pada akhir minggu lalu.
Pada hari Jumat, Core PCE index AS bulan Desember turun 0.3%. Indeks inflasi yang dipilih oleh Federal Reserve sebagai alat ukur inflasi AS, PCE, pada bulan November berada pada 4.7% YoY dan turun menjadi 4.4% YoY pada bulan Desember.
Pergerakan yang negatip dari sentimen terhadap resiko telah membantu dollar AS menguat terhadap rival – rival utamanya. Selain itu, dolar AS menguat karena mendapatkan dukungan dari laporan data ekonomi AS yang umumnya lebih baik daripada yang diperkirakan.
Bureau of Economic Analysis AS pada hari Kamis mengeluarkan laporan GDP AS kuartal keempat 2022 yang bertumbuh sebesar 2.9%. Sementara angkanya turun dari angka kuartal ketiga sebesar 3.2%, angka yang keluar lebih tinggi dari yang diperkirakan pasar sebesar 2.6%.
Angka Durable Goods Orders AS bulan Desember muncul di 5.6% yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan pasar di 2.5% sementara angka bulan November direvisi naik menjadi penurunan sebesar 1.7%.
Initial weekly jobless claims AS turun sebesar 6.000 ke 186.000 dalam minggu yang berakhir pada hari Sabtu minggu lalu. Para ekonom memperkirakan initial jobless claims naik ke 205.000 dari angka minggu lalu yang direvisi ke 192.000.
Sementara itu dari Inggris, kesiapan Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt untuk mendorong pertumbuhan gagal mengesankan para pembeli GBP/USD dengan Menteri Keuangan Inggris ini mempertahankan pendapatnya mengenai kenaikan pajak meskipun mendapatkan kritikan berat dari rekan – rekannya di kubu Konservatif.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2355 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2300 dan kemudian 1.2265. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2450 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2500 dan kemudian 1.2550.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido