(Vibiznews – Forex) GBP/USD melanjutkan penurunannya ke bawah 1.1950 di sekitar 1.1939, pada awal jam perdagangan sesi AS hari Jumat.
Data PCE Price Index AS menunjukkan bahwa inflasi AS pada bulan Januari naik dengan kecepatan yang lebih kuat daripada yang diperkirakan dan memicu rally dollar AS, membebani pasangan matauang ini dengan berat. Inflasi PCE inti tahunan naik ke 4.7% pada bulan Januari, dibandingkan dengan yang diperkirakan pasar di 4.3%.
Setelah turun selama dua hari, GBP/USD memasuki fase konsolidasi di atas 1.2000 pada awal hari Jumat. Rentang perdagangan jangka pendek dari pasangan matauang ini kelihatannya bergerak antara 1.2000 dan 1.2070.
Dolar AS tetap bertahan pada hari Kamis meskipun yields obligasi treasury AS turun. Data Initials Jobless Claims mingguan yang muncul di bawah 200.000 untuk minggu ke enam berturut-turut mengingatkan investor mengenai kondisi keuangan yang ketat.
Bureau of Economic Analysis (BEA) AS merevisi pertumbuhan GDP riil tahunan AS untuk kuartal ke empat menjadi 2.7% dari sebelumnya 2.9% pada perkiraan pertama.
Angka inflasi PCE inti tahunan, yang dipakai oleh the Fed sebagai alat ukur inflasi AS, diperkirakan turun ke 4.3% pada bulan Januari dari sebelumnya 4.4% pada bulan Desember. Sementara Consumer Price Index (CPI) inti tahunan turun ke 5.6% pada bulan Januari dari sebelumnya 5.7% pada bulan Desember.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.1930 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1900 dan kemudian 1.1850. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2000 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2070 dan kemudian 1.2100.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.