(Vibiznews – Forex) Pada hari Jumat minggu lalu, EUR/USD berhasil kembali naik ke atas 1.0900 di sekitar 1.0902, setelah sebelumnya sempat turun ke bawah level tersebut sebagai reaksi awal dari keluarnya laporan pekerjaan AS, yang menunjukkan bahwa Non-farm Payrolls naik sebanyak 236.000 pada bulan Maret.
Kondisi perdagangan pada Good Friday yang sepi membuat pasangan matauang ini tidak berhasil mendapatkan momentum dengan arah yang jelas.
Meskipun ketakutan akan resesi meningkat, pasar tenaga kerja AS tetap cukup Tangguh dengan angka pekerjaan yang diciptakan pada bulan Maret naik relatip sesuai dengan yang diperkirakan.
Bureau of Labor Statistics AS pada hari Jumat mengatakan bahwa Non-farm Payrolls AS bertumbuh sebanyak 236.000 pada bulan lalu. Angka bulanan ini sedikit di atas dari perkiraan konsensus pasar di sekitar 230.000. Namun laporan ini memberikan catatan bahwa ini adalah pertumbuhan pekerjaan AS yang paling lambat dalam dua tahun.
Tingkat pengangguran AS pada bulan Maret turun ke 3.5%, lebih rendah daripada yang diperkirakan oleh konsensus pasar di 3.6%. Selain itu, tingkat partisipasi terus meningkat ke 62.6% pada bulan Maret.
Revisi terhadap bulan Januari dan Februari juga menunjukkan penurunan employment bersih. Data employment bulan Januari direvisi turun ke 472.000 dari perkiraan sebelumnya di 504.000. Sementara data bulan Februari direvisi naik menjadi 326.000 dari perkiraan awal di 311.000. Dengan revisi ini, employment pada bulan Januari dan Februari dikombinasikan turun 17.000 dari laporan sebelumnya.
Laporan ini juga mencatat tekanan inflasi upah kelihatannya masih bisa diatasi, naik sesuai dengan yang diperkirakan. Upah rata-rata per jam bulan lalu naik 0.3% menjadi $33.18 perjam. Dalam 12 bulan, upah telah naik sebesar 4.2%.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.0880 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0840 dan kemudian 1.0790. “Resistance” terdekat menunggu di 1.0930 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0985 dan kemudian 1.1020.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.
