(Vibiznews – Forex) Pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa, GBP/USD berhasil bertahan di atas 1.2400 di sekitar 1.2422 meskipun kehilangan momentum bullish-nya sebelumnya. Dollar AS sempat pulih dari ke rendahan sesi karena komentar yang hawkish dari the Fed dan karena sentimen pasar yang berhati-hati, namun dalam perdagangan selanjutnya dollar AS kembali melemah. Indeks dollar AS turun 0.30% ke 101.475.
Setelah memperpanjang penurunannya pada hari Senin, GBP/USD sempat mengalami momentum pemulihan dan naik ke atas 1.2400 pada awal hari Selasa. Namun dalam jam perdagangan selanjutnya pada hari Selasa, GBP/USD berbalik tertekan turun ke bawah 1.2400 sebelum akhirnya berhasil naik kembali ke atas 1.2400 di sekitar 1.2425.
Data yang dipublikasikan oleh Office for National Statistics Inggris menunjukkan pada hari Selasa, bahwa Tingkat Pengangguran ILO naik ke 3.8% pada bulan Februari (3 bulan/YoY) dari 3.7% angka sebelumnya. Sementara itu, yang lebih penting, inflasi upah sebagaimana dengan yang diukur oleh Average Earnings Excluding Bonus, tetap tidak berubah di 6.6% pada periode yang sama, lebih tinggi daripada ekspektasi pasar di 6.2%.
Dengan dasar kuatnya angka inflasi Inggris, pasar memperhitungkan dalam harga sekali lagi probabilita 82.5% kenaikan tingkat bunga sebesar 25 bps dari Bank of England (BoE) pada bulan Mei.
Sebaliknya, dollar AS kehilangan kekuatannya dengan yields obligasi treasury AS harus berjuang untuk untuk membangun keuntungan hari Senin. Selain itu pergerakan yang positip terhadap resiko ikut membebani dollar AS sehingga memberikan dorongan naik terhadap GBP/USD.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2400 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2350 dan kemudian 1.2300. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2450 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2480 dan kemudian 1.2500.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.
