(Vibiznews – Forex) GBP/USD berhasil mempertahankan pijakannya pada hari Jumat minggu lalu dan diperdagangkan sedikit naik pada hari Jumat minggu lalu, di atas 1.2550 di sekitar 1.2579, setelah terjadinya rally pada hari Kamis.
Menjelang pengumuman kebijakan the Fed dan keluarnya data inflasi AS yang sangat penting pada minggu ini, melemahnya dollar AS membuat pasangan matauang ini tetap berada pada teritori yang positip.
GBP/USD mengumpulkan momentum bullish dan naik ke level tertinggi sejak 10 Mei di dekat 1.2570 pada awal hari Jumat pagi. Pasangan matauang ini sempat masuk ke fase konsolidasi selama jam perdagangan sesi Eropa dan turun sedikit sebelum akhirnya naik lagi pada jam perdagangan sesi AS.
Dolar AS berada di bawah tekanan jual yang berat pada hari Kamis setelah Departemen Tenaga Kerja AS mengeluarkan laporan mingguan yang menunjukkan bahwa Initial Jobless Claims naik ke 261.000 dari sebelumnya 233.000, menyoroti kondisi pasar tenaga kerja yang longgar.
Sebagai akibatnya yield obligasi treasury AS 10 tahun kehilangan sebagian besar dari keuntungan yang diperoleh pada pertengahan minggu pada saat Bank of Canada tanpa terduga memutuskan untuk menaikkan tingkat bunganya sebesar 25 bps. Indeks dollar AS turun dan kehilangan lebih dari 0.7% yang merefleksikan dampak yang negatip dari keluarnya data pekerjaan terhadap performance dollar AS.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2550 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2520 dan kemudian 1.2480. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2600 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2650 dan kemudian 1.2700.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.
