(Vibiznews – Forex) EUR/USD diperdagangkan bertahan di bawah 1.0950 di sekitar 1.0915 pada jam perdagangan sesi AS hari Senin.
Pasangan matauang ini dibebani oleh pulihnya dolar AS secara luas dan keenganan terhadap resiko dengan para investor menggali berita – berita sehubungan dengan hubungan AS dengan Cina di tengah meningkatnya ketakutan akan pertumbuhan ekonomi Cina yang lambat.
Pasar saham dan obligasi di AS ditutup pada hari Senin untuk memperingati Juneteenth holiday, sehingga perdagangan menjadi sepi pada paruh kedua hari itu.
Pasangan matauang EUR/USD berada di bawah tekanan jual pada permulaan minggu yang baru, melemah dari ketinggian beberapa minggu di 1.0970 yang dibukukan pada hari Jumat minggu lalu, kekerendahan di dekat level 1.0900 di 1.0915.
Dolar AS sempat memasuki spiral jual setelah keluarnya data inflasi AS yang lebih rendah daripada yang diperkirakan dan berhentinya ke hawkish-an the Fed untuk sementara waktu. Pasar keuangan berbalik optimistik di tengah spekulasi AS akan terhindar dari resesi. Saham-saham mengalami rally.
Pada saat yang sama, European Central Bank (ECB), juga menaikkan tingkat bunga benchmark-nya dan mengantisipasikan tambahan kenaikan tingkat bunga ke depannya. Berita ini bukan hal yang mengejutkan namun membantu Euro naik.
Pada hari Senin, anggota dewan eksekutif dari ECB Philip R. Lane mengatakan kenaikan tingkat bunga berikutnya pada bulan Juli kelihatannya pantas, sementara keputusan untuk bulan September akan tergantung kepada data. Philip kelihatan percaya diri pada saat dia mengatakan bahwa inflasi akan turun dengan cukup cepat ke target bank di 2%.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.0890 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0850 dan kemudian 1.0810. “Resistance” terdekat menunggu di 1.0945 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0995 dan kemudian 1.1040. .
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.
