(Vibiznews – Forex) Setelah memulai minggu perdagangan yang baru dengan bullish, GBP/USD sempat kehilangan daya tariknya dan berbalik negatip di bawah 1.2850 pada jam perdagangan sesi AS hari Senin, sebelum akhirnya berhasil naik kembali ke atas 1.2850 di sekitar 1.2855 dengan dolar AS berkurang kekuatannya setelah keluarnya data PMI manufaktur AS yang masih di bawah angka 50.0.
Sempat menguatnya dolar AS sebelum jam perdagangan sesi AS dengan pasar bersikap hati – hati menjelang pengumuman kebijakan Bank of England (BoE) membebani pasangan matauang GBP/USD.
GBP/USD berhasil mengumpulkan momentum bullish-nya pada hari Jumat dan menghapus sebagian besar kerugian yang terjadi pada hari Kamis sehingga mengakhiri hari Jumat minggu lalu dengan relatip tidak berubah.
Pasangan matauang ini bergerak naik turun dalam rentang pergerakan harga yang sempit pada awal hari Senin dengan para investor sedang mencari katalisator berikutnya.
Pada hari Senin pagi jam perdagangan sesi Eropa, indeks saham FTSE 100 Inggris diperdagangkan turun sedikit sementara indeks saham berjangka AS mendatar, gagal memberikan petunjuk mengenai sentimen terhadap resiko pada permulaan minggu.
PMI manufaktur AS melompat ke 46.5 dari angka bulan Juni di 46.0. Namun, meskipun aktifitas faktori AS meningkat, sektor manufaktur tetap berada di fase kontraksi dengan angka di bawah 50.0 dipandang sebagai kontraksi.
Aktifitas faktori AS telah terkontraksi selama 8 bulan karena siklus pengetatan tingkat bunga yang agresif oleh Federal Reserve AS dan bulan ini adalah yang ke sembilan kalinya berturut-turut.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2830 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2800 dan kemudian 1.2760. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2874 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2900 dan kemudian 1.2930.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.