(Vibiznews – Forex) GBP/USD menarik pembeli untuk hari kedua dan mendapatkan dukungan dari melemahnya dolar AS. Indeks dolar AS turun 0.15% ke 103.842. Pasangan matauang GBP/USD berhasil naik kembali ke atas 1.2600 ke sekitar 1.2623 pada jam perdagangan sesi Asia hari Selasa pagi.
Turunnya yields obligasi AS lebih lanjut dan sentimen yang positip terhadap resiko membebani dolar AS yang safe – haven. Meskipun demikian, pertaruhan akan kenaikan tingkat bunga the Fed lebih lanjut bisa mendukung naik yields obligasi AS dan dolar AS.
Pada saat menyampaikan pernyataan tertulisnya di symposium Jackson Hole pada hari Jumat minggu lalu, ketua Federal Reserve AS Jerome Powell menahan diri untuk memberikan konfirmasi bahwa the Fed akan mempertahankan kebijakan tingkat bunganya untuk sisa hari dari tahun ini. Powell mengatakan bahwa the Fed akan memutuskan pergerakan tingkat bunga berikutnya berdasarkan data ekonomi yang keluar dan bahwa mereka siap untuk menaikkan tingkat bunga lebih lanjut apabila diperlukan. Pernyataan Powell ini membebani dolar AS.
Sementara itu, pada hari Sabtu, Deputi Gubernur Bank of England (BoE) Ben Broadbent mengatakan bahwa kebijakan moneter Inggris perlu tetap berada di teritori yang restriktif dan menjelaskan bahwa kenaikan upah sebagai respon terhadap kenaikan harga – harga tidak akan mungkin lenyap dengan cepat seperti munculnya mereka. Pernyataan Ben Broadbent ini menopang Poundsterling Inggris.
GBP/USD naik ke atas 1.2600 di sekitar 1.2620 pada jam perdagangan sesi Asia hari Senin namun turun kembali ke bawah 1.2600 pada jam perdagangan sesi Eropa. Pasangan matauang ini tetap dalam kondisi bearish secara tehnikal. Namun pergerakan yang positip di dalam sentimen terhadap resiko bisa membantu Poundsterling membatasi kerugiannya.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2560 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2540 dan kemudian 1.2500. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2640 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2680 dan kemudian 1.2720.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.
