(Vibiznews – Forex) GBP/USD tetap berada di bawah tekanan jual dan diperdagangkan di teritori negatip untuk minggu ke empat selama jam perdagangan sesi Eropa hari Selasa, di sekitar 1.2171,
Poundsterling (GBP) menghadapi tekanan jual dengan para investor mulai kuatir mengenai outlook ekonomi Inggris yang lemah dan naiknya resiko inflasi.
GBP/USD berada di bawah tekanan jual yang berat setelah Bank of England tiba – tiba melakukan penghentian sementara di dalam kebijakan pengetatan yang dilakukannya pada minggu lalu.
Outlook GBP/USD melemah dengan bank sentral Inggris tiba – tiba menghentikan kebijakan pengetatan tingkat bunganya karena ekspektasi bahwa kenaikan tingkat bunga meningkatkan resiko perlambatan ekonomi sesuai dengan signal yang telah diberikan.
Ekonomi Inggris kehilangan kekuatannya di Tengah ketidak pastian atas outlook tingkat bunga menjelang pemilihan umum. PM Inggris Rishi Sunak berjanji untuk menurunkan inflasi ke 5.3% sampai pada akhir tahun, namun penghentian sementara yang diumumkan oleh para pembuat kebijakan di Bank of England (BoE) menunjukkan bahwa otoritas kemungkinan telah gagal menepati janjinya.
Sementara itu, dari data ekonomi, setelah aktifitas manufaktur Inggris terkontraksi, Purchasing Manager Index (PMI) jasa juga tergelincir di bawah batas 50.0 untuk ke dua kalinya berturut-turut.
Pasangan mata uang GBP/USD diperdagangkan sedikit di atas kerendahan selama enam bulan di dekat 1.2200 dengan para investor melihat ekonomi Inggris melambat dengan cepat pada kuartal terahir dari tahun 2023.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2140 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2100 dan kemudian 1.2050. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2190 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2222 dan kemudian 1.2250.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.
Editor: Asido.