Rekomendasi GBP/USD Mingguan 2 – 6 Oktober 2023: Dolar Menunjukkan Kelelahan Namun Arah Belum Berbalik.

593

(Vibiznews – Forex) Pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu, GBP/USD berbalik arah dan turun ke bawah 1.2200 di 1.2196 setelah sebelumnya sempat naik ke atas 1.2270. Penyesuaian posisi dan aksi ambil untung pada hari perdagangan terakhir minggu, bulan dan kuartal lalu kelihatannya membebani Poundsterling.

Meskipun turun kembali ke 1.2196, namun GBP/USD tetap mengalami rebound setelah sebelumnya turun mencapai level terendah sejak bulan Maret di dekat area 1.2100.

Setelah rally yang berkepanjangan, dolar AS akhirnya berhenti sejenak, sehingga memberikan kesempatan bagi Poundsterling untuk mengalami rebound. Pergerakan ini dibantu dengan turunnya yields obligasi treasury AS dan membaiknya sentimen di pasar. Rebound Poundsterling ini adalah koreksi yang sehat pada tahap ini.

Minggu lalu, fokus para investor dan trader akan berada pada data makro ekonomi yang akan keluar dari AS di tengah ancaman penutupan kegiatan administrasi pemerintahan AS.

The United Kingdom Office for National Statistics (ONS) pada hari Jumat minggu lalu melaporkan bahwa dalam jangka waktu tiga bulan sampai akhir Juni 2023, Gross Domestic Product (GDP) Inggris berkembang sebanyak 0.2%, sesuai dengan yang telah diperkirakan sebelumnya, sementara angka di kuartal pertama direvisi naik ke 0.3% dari sebelumnya 0.1%.

Menurut ONS Inggris, per Juni, ekonomi Inggris berkembang 1.8% lebih besar dari sebelum terjadinya pandemik Covid-19 yaitu pada kuartal terakhir tahun 2019, yang menunjukkan revisi naik dari laporan sebelumnya.

Dengan data yang terbaru, ekonomi Inggris menunjukkan pertumbuhan yang lebih cepat daripada Jerman meskipun masih jauh di bawah AS yang bertumbuh 6.1%.

Meskipun demikian, angka – angka yang membaik di atas adalah angka – angka masa lalu yang tidak mengubah outlook ekonomi pada saat sekarang ini dimana pasar mengantisipasikan Inggris sedang menuju ke jurang resesi baik di kuartal ke tiga maupun di kuartal ke empat.

Inflasi di Eropa juga sedang menunjukkan tanda – tanda penurunan, sehingga membuat sentimen pasar membaik. Harmonized Index of Consumer Prices di zona Euro turun ke 4.3% pada bulan September, level terendah dalam hampir dua tahun.

Di Amerika Serikat, angka consumer confidence dan data dari sektor perumahan melemah. Selain itu, ukuran inflasi dari Federal Reserve AS, Core Personal Consumption Expenditure Price Index, naik sebesar 0.1% pada bulan Agustus, sedikit di bawah dari konsensus pasar di 0.2%. Angka tahunan turun dari 4.3% ke 3.9%, yang menunjukkan arah turunnya inflasi meskipun masih di atas dari target the Fed.

Minggu ini, pada akhir minggu, Cina akan merilis angka Purchasing Manager Index (PMI) yang relevan dengan sentimen pasar. Apabila data yang keluar positip, maka akan berdampak positip bagi Poundsterling, khususnya karena hal ini akan memberikan tanda – tanda positip lebih lanjut dari ekonomi Cina.

Kalender ekonomi Inggris tidak menunjukkan adanya laporan yang sangat penting untuk minggu ini. Fokus akan berpindah ke para pembicara dari Bank of England, termasuk anggota eksternal Monetary Policy Committee (MPC) Catherine Mann dan Wakil Gubernur Ben Broadbent pada hari Kamis. Data yang akan dirilis termasuk harga – harga rumah pada hari Senin dan PMI konstruksi pada hari Kamis.

Kalender ekonomi AS menarik perhatian dengan fokus pada data employment, Nonfarm Payrolls bulan Agustus. Namun, karena ada ancaman penutupan kegiatan administrasi pemerintahan AS, pasar kemungkinan tidak akan mendapatkan semua laporan seperti JOLTS dan Nonfarm Payrolls bulan Agustus.

Laporan – laporan yang pasti akan dirilis adalah PMI manufaktur dari ISM pada hari Senin dan laporan ADP employment yang diperkirakan menambah 150.000 pekerjaan swasta dan PMI jasa dari ISM pada hari Rabu.

Jika resolusi tercapai dan pemerintah tetap beroperasi, laporan pekerjaan AS yang sangat ditunggu pada hari Jumat diperkirakan akan menambah 150.000 pekerjaan dan tingkat pengangguran akan turun dari 3.8% ke 3.7%.

Data dari pasar tenaga kerja AS akan kritikal bagi ekspektasi kebijakan moneter Federal Reserve AS yang bisa berdampak bagi arah pergerakan dolar AS. Ketatnya pasar tenaga kerja akan meningkatkan kemungkinan kenaikan tingkat bunga sekali lagi yang berpotensi menguatkan dolar AS lebih lanjut. Sebaliknya melambatnya pasar tenaga kerja akan membuat kemungkinan kenaikan tingkat bunga berkurang sehingga membebani dolar AS.

Saat ini secara fundamental, dolar AS kelihatan masih terus dicari di pasar. Ekonomi yang kuat, turunnya inflasi dan yields treasury tetap di dalam ketinggian beberapa tahun telah menggerakkan rally dolar AS, dengan keuntungan mingguan selama sebelas kali. Saat ini rally dolar AS menunjukkan tanda – tanda kelelahan namun belum terjadi pembalikan arah.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di 1.2150 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2100  dan kemudian 1.2050. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2240 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2300 dan kemudian 1.2350. 

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.

Editor: Asido.