Rekomendasi GBP/USD Mingguan 16 – 20 Oktober 2023: Turun dengan Meningkatnya Konflik di Timur Tengah

557

(Vibiznews – Forex) Setelah berjuang untuk pulih, pasangan matauang GBP/USD berbalik turun ke arah 1.2100 di 1.2138 pada paruh kedua hari perdagangan terakhir Jumat minggu lalu. Pergerakan yang negatif di dalam sentimen terhadap resiko di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah telah membantu dolar AS mengatasi rival – rivalnya dan memukul pasangan matauang GBP/USD.

GBP/USD kehilangan lebih dari 100 pips pada hari Kamis dan menghapus semua keuntungan yang dibukukan pada paruh pertama minggu lalu karena naiknya yields obligasi treasury AS setelah laporan inflasi AS bulan September yang keluar membantu dolar AS mengatasi rival – rivalnya.

Pada paruh pertama hari Jumat, yields obligasi treasury AS benchmark 10 tahun terkoreksi turun setelah naik lebih dari 3% pada hari Kamis sehingga membuat dolar AS mengalami kesulitan untuk naik lebih tinggi. Sementara indeks saham berjangka AS diperdagangkan naik. Namun pada paruh kedua hari Jumat, dolar AS kembali memperoleh daya tariknya karena meningkatnya ketegangan dalam konflik Israel dengan Hamas.

Selain itu, naiknya ekspektasi akan inflasi sebagaimana dengan yang terlihat di dalam survey UoM Consumer Sentiment AS dan sikap pasar yang berhati – hati ikut membantu dolar AS terus menemukan permintaannya.

Angka pendahuluan Consumer Sentiment Index dari University of Michigan (UoM) bulan Oktober turun ke 63.0, turun dari angka bulan September di 68.1. Angka yang keluar ini juga lebih rendah secara signifikan dari yang diperkirakan di 67.2.

Di sisi lain, Poundsterling (GBP) jatuh dari ketinggian dua minggu disebabkan karena melemahnya outlook ekonomi Inggris setelah hasil faktori terkontraksi untuk bulan ke dua berturut-turut. Produksi Industri secara keseluruhan dan Manufaktur Inggris pada bulan Agustus jatuh dengan Perusahaan – Perusahaan memangkas belanja atas tenaga kerja dan inventori karena outlook permintaan yang buruk.

Aksi jual terhadap Poundsterling sudah diantisipasikan sebelumnya dengan pembuat kebijakan di Bank of England (BoE) Swati Dhingra mendukung pemangkasan tingkat bunga apabila pertumbuhan ekonomi Inggris tetap di bawah dari yang diperkirakan.

Inggris diperkirakan akan tetap berada di posisi di bawah dibandingkan dengan ekonomi negara-negara G7 lainnya dengan Inggris sedang berjuang dengan kenaikan tingkat bunganya, hubungan perdagangan yang buruk dengan Uni Eropa, dan naiknya harga gasoline.

Laporan yang paling signifikan pada minggu ini adalah Penjualan Ritel AS bulan September. Angka konsumsi yang lemah akan meningkatkan perlambatan pertumbuhan ekonomi di AS yang akan membuat bank sentral AS semakin sulit untuk menaikkan tingkat bunganya bulan depan.

Selain itu highlight yang penting pada minggu ini adalah pidato dari ketua Federal Reserve AS Jerome Powell yang akan berbicara di Economic Club of New York pada hari Kamis.

Dari Inggris, pada hari Selasa akan keluar laporan pasar tenaga kerja dengan data inflasi upah. Hari Rabu akan dipublikasikan angka inflasi Consumer Price Index (CPI) Inggris. Pada hari Jumat akan dipublikasikan Penjualan Ritel Inggris. Data-data ekonomi Inggris ini akan sangat mempengaruhi pergerakan tingkat bunga Bank of England (BoE) berikutnya.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di 1.2100 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2050  dan kemudian 1.2000. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2150 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2200 dan kemudian 1.2258. 

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.

Editor: Asido.