Rekomendasi Forex GBP/USD Mingguan 6 – 10 November 2023: Naik Setelah Keluarnya Data NFP AS

1127

(Vibiznews – Forex) GBP/USD naik ke arah 1.2400 di sekitar 1.2375 pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu, setelah keluarnya data pekerjaan – Nonfarm Payrolls – AS yang lemah.

Bureau of Labor Statistics (BLS) AS pada hari Jumat melaporkan bahwa Nonfarm Payrolls (NFP) AS hanya menambahkan 150.000 pekerjaan pada bulan Oktober. Angka ini di bawah dari angka yang diperkirakan pasar sebesar 180.000 dan juga di bawah dari angka bulan September yang direvisi turun ke 297.000.

Tingkat pengangguran naik dari 3.8% menjadi 3.9% pada periode yang sama sementara  Labor Force Participation Rate turun dari 62.8% ke 62.7%. Inflasi upah tahunan yang diukur dengan perubahan di dalam Average Hourly Earnings turun dari 4.3% ke 4.1%.

Dolar AS langsung berada di bawah tekanan jual yang berat segera sesudah keluar laporan NFP AS. Indeks dolar AS turun 0.77% ke 105.157. Data dari Laporan Pekerjaan, Nonfarm Payrolls, AS bulan Oktober ini cukup lemah sehingga bisa mengurangi kemungkinan kenaikan tingkat bunga, dan menguatkan berakhirnya siklus pengetatan moneter oleh Federal Reserve AS.

Poundsterling (GBP) menarik perhatian dengan membaiknya sentimen pasar mengatasi outlook pertumbuhan ekonomi Inggris yang stagnan. Permintaan jangka pendek terhadap pasangan matauang GBP/USD tergantung kepada performa dari ekonomi Inggris pada kuartal ke empat tahun 2023.

Informasi terbaru mengenai ekonomi Inggris menunjukkan bahwa sektor manufaktur terus mengalami penurunan pada bulan Oktober karena naiknya biaya pinjaman dan krisis biaya hidup. Hal ini membuat pandangan yang negatip terhadap tingkat pertumbuhan periode Oktober – Desember.

S&P Global melaporkan bahwa PMI Jasa membaik ke 49.5 dibandingkan dengan yang diperkirakan 49.2 dan angka bulan September 49.3 namun tetap di bawah batas 50.0 untuk bulan ketiga berturut-turut. New Orders berada pada level yang terendah sejak bulan November 2022 karena inflasi konsumen yang tinggi telah membuat budget rumah tangga menjadi ketat.

Pada hari Kamis Bank of England (BoE) mempertahankan tingkat bunganya tidak berubah di 5.25% untuk kedua kalinya berturut-turut agar supaya tidak menekan pertumbuhan yang terbatas. Ada tanda-tanda bahwa ekonomi Inggris hampir tidak bisa menghindari resesi. Optimisme bisnis jatuh ke kerendahan selama sepuluh bulan, yang memaksa para majikan memangkas upah, pembelian dan inventori sangat dalam. Meskipun demikian Gubernur BoE Andrew Bailey nampaknya yakin bahwa bank sentral Inggris akan bisa membawa turun inflasi ke 2% dalam dua tahun.

Pada paruh pertama minggu ini, tidak ada data ekonomi yang berdampak besar yang dirilis baik dari AS maupun dari Inggris. Inggris akan mempublikasikan data PMI Construction pada hari Senin, sementara hari Selasa dan Rabu tidak ada data relevan yang dirilis.

Pada hari Kamis, fokus pasar ada pada Consumer Price Index (CPI) Cina dan data inflasi Producer Price Index (PPI) yang akan bisa menggerakkan sentimen pasar. Selanjutnya dari AS akan dikeluarkan data Jobless Claims mingguan.

Pada hari Jumat dari Inggris akan dipublikasikan Gross Domestic Product (GDP) pendahuluan untuk kuartal ketiga bersamaan dengan GDP bulanan dan data Manufacturing and Industrial Production, sementara dari AS akan dipublikasikan data pendahuluan University of Michigan (UoM) Consumer Sentiment and Inflation Expectations.

Selain itu ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell akan berpartisipasi di dalam panel diskusi mengenai “Monetary Challenges in a Global Economy” di dalam konferensi di Washington.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di 1.2310 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2230  dan kemudian 1.2186. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2390 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2430 dan kemudian 1.2500.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.

Editor: Asido.