Rekomendasi Forex GBP/USD Mingguan 18 – 22 Desember 2023: Turun karena Menguatnya USD

520

(Vibiznews – Forex) GBP/USD berbalik turun ke bawah 1.2700 di 1.2675 pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu dengan dolar AS berhasil mengumpulkan kekuatannya menghadapi rival -rivalnya setelah Presiden the Fed New York Williams mengatakan bahwa masih premature untuk mendiskusikan membalikkan kebijakan moneter saat ini. Indeks dolar AS naik 0.64% ke 102.225.

GBP/USD jatuh pada pertengahan jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu setelah sebelumnya sempat naik ke ketinggian empat bulan di 1.2793. GBP/USD turun 0.43%, jatuh di bawah angka 1.2700 di 1.2675.

Meskipun jatuh pada hari Jumat minggu lalu, pasangan matauang GBP/USD masih berada di jalur penutupan mingguan tertinggi sejak bulan Agustus, didorong oleh ekspektasi berbaliknya sikap the Fed dan nada yang hawkish dari Bank of England (BoE).

Bonanza para bank sentral utama dunia berakhir dengan Bank of England (BoE) dan the Federal Reserve (Fed) AS, mempertahankan tingkat bunganya tidak berubah namun dengan pesan yang berbeda untuk partisipan pasar.

Gubernur BoE Andrew Bailey menyampaikan pesan yang hawkish dengan mengatakan masih ada yang harus dilakukan di dalam peperangan melawan inflasi.

Sebaliknya, ketua the Fed, Jerome Powell menyatakan bahwa kebijakan moneter AS saat ini sudah cukup restriktif dan pembicaraan mengenai penurunan tingkat bunga sudah bisa dimulai.

Dari Amerika Serikat, the Fed menunjukkan bahwa produksi industri di AS mengumpulkan kekuatannya di 0.2% MoM, naik dari sebelumnya terkontraksi – 0.9%, meskipun meleset dari yang diperkirakan di 0.3%. Selanjutnya data ekonomi AS menunjukkan bahwa S&P Global mengatakan ekonomi AS sedang dalam keadaan yang baik meskipun dilakukan pengetatan moneter sebesar 500 bps oleh bank sentral AS. Indeks komposit PMI AS bulan Desember muncul di 51.0 lebih tinggi daripada angka sebelumnya pada bulan November di 50.7 yang didorong oleh lompatan di sektor Jasa, yang berkembang terus untuk bulan ke empat berturut-turut.

Setelah naik ke ketinggian beberapa bulan yang baru di dekat 1.2800 pada hari Kamis, pada hari Jumat pagi, GBP/USD memasuki fase konsolidasi di sekitar 1.2750. Pasangan matauang GBP/USD ini berpotensi terkoreksi turun dalam jangka pendek meskipun kecenderungan bullish dalam jangka panjang masih utuh.

Meskipun outlook pertumbuhan ekonomi Inggris memburuk dan inflasi upah menurun di Inggris, Bank of England (BoE) menahan diri dari mengambil sikap dovish setelah tetap mempertahankan tingkat bunga tidak berubah di 5.25%.

BoE mengulangi pernyataan kebijakannya bahwa kebijakan moneter Inggris kemungkinan perlu untuk tetap restriktif untuk periode waktu yang lebih panjang. Selain itu, Gubernur BoE Andrew Bailey mengatakan bahwa masih terlalu pagi untuk mengatakan bahwa tingkat bunga telah mencapai puncaknya.

Sementara itu, data ekonomi dari Inggris pada hari Jumat minggu lalu menunjukkan bahwa aktifitas bisnis di sektor swasta terus berkembang dengan kecepatan yang lebih cepat pada awal bulan Desember, dengan S&P Global/CIPS Composite PMI Inggris naik ke 51.7 dari sebelumnya pada bulan November di 50.7.

Dari Inggris, aktifitas bisnis membaik pada bulan Desember, kecuali manufaktur, yang tetap berada di teritori resesi sejak bulan Juli 2022.

Minggu ini, data ekonomi dari Inggris akan muncul yaitu angka inflasi dan penjualan ritel. Dari Amerika Serikat akan dipublikasikan data perumahan, Gross Domestic Product (GDP), consumer confidence, dan consumer sentiment, bersamaan dengan durable goods orders, selain weekly initial jobless claims.

Pasar khususnya akan memperhatikan inflasi Inggris dan Personal Consumption Expenditures AS.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di 1.2658 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2544  dan kemudian 1.2476. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2840 dan kemudian 1.2908.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.

Editor: Asido.