(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
- Pasar keuangan di minggu lewat ini cenderung terkoreksi, walau hanya sempit untuk rupiah.
- Capital outflow mengalir sekitar Rp9,7 triliun dalam seminggu menurut data BI.
- Uang beredar M2 Agustus dilaporkan tetap tumbuh dari penyaluran kredit.
- Sentimen global saat ini menakar prospek pemangkasan suku bunga the Fed bulan berikut.
- Data ekonomi yang diperhatikan pasar pekan mendatang adalah rilis inflasi IHK September di hari Selasa nanti.
Minggu berikutnya, isyu prospek ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 30 September – 4 Oktober 2024.
===
Minggu yang baru lewat IHSG di pasar modal Indonesia terpantau berakhir kembali terkoreksi di pekan keduanya, jatuh ke level 3 minggu terendahnya, di tengah investor asing yang melakukan outflow sekitar Rp2,9 triliun dan profit taking, serta mengalihkannya ke pasar saham China yang mendapatkan program stimulus jumbo. Sementara itu, bursa kawasan Asia pada umumnya dalam rally. Secara mingguan IHSG ditutup melemah 0,68%, atau 52,514 poin, ke level 7.690,490. Untuk minggu berikutnya (30 September – 4 Oktober 2024), IHSG kemungkinan akan lanjut terkoreksi sampai level support-nya, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 7.811 dan 7.911. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.633, dan bila tembus ke level 7.546.
Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan berlalu berakhir agak melandai dengan melemah tipis, dekat dengan area 14 bulan tertingginya, sejak awal Agustus tahun lalu, fluktuatif di antara kebijakan stimulus dari China, serta kemungkinan pertumbuhan ekonomi AS yang makin kuat dan menahan laju pemangkasan suku bunga the Fed berikutnya, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir melemah terbatas 0,02% atau 3 poin ke level Rp 15.119 per USD. Sementara, dollar global tekoreksi ke sekitar 14 bulan terendahnya. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan berupaya bangkit dari tekanan, kemungkinan rupiah tertahan koreksi sejenak karena sudah lompat ke overbought-nya dan masih bias menguat, dalam range antara resistance di level Rp15.357 dan Rp Rp15.455, sementara support di level 15.065 dan Rp15.018.
Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau agak stabil secara mingguannya, terlihat dari pergerakan naik tipis yield obligasi dan berakhir ke 6,450% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berbaliknya ke aksi jual investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury terpantau cenderung flat.
===
Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Agustus 2024 tetap tumbuh. Posisi M2 pada Agustus 2024 tercatat sebesar Rp8.973,7 triliun atau tumbuh sebesar 7,3% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 7,6% (yoy).
Perkembangan M2 pada Agustus 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih.
Berdasarkan data transaksi 23 – 26 September 2024, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp9,73 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp2,88 triliun di pasar saham, Rp1,30 triliun di pasar SBN, dan Rp5,55 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
===
Segera menuju kepada kuartal terakhir tahun ini, kita mendapati bahwa tahun 2024 merupakan tahun yang penuh gejolak pasar. Di tengah mulai berjalannya kebijakan pelonggaran moneter global, serta tensi geopolitik yang terus memanas terutama pada kawasan Timur Tengah. Sementara itu, Amerika, Eropa dan beberapa negara maju lainnya berada dalam ketidakpastian prospek ekonomi ke depannya. Harapan baru bagi kita bukanlah tenangnya pasar. Bukan, itu tidak akan pernah terjadi, di samping pasar jadi tidak menarik lagi dalam keserbatenangannya.
Harapan itu ada pada penguasaan pengetahuan dinamika pasar yang semakin baik. Untuk hal ini, teman setia investasi Anda siapa lagi kalau bukan vibiznews.com? Perkenankan kami sampaikan terima kasih bagi Anda semuanya, pembaca setia Vibiznews!
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting