(Vibiznews – Bonds) Imbal hasil Treasury AS merosot pada hari Selasa karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah memicu permintaan safe haven.
Imbal hasil Treasury AS 10 tahun turun lebih dari 9 basis poin menjadi 3,709%.
Imbal hasil Treasury AS 2 tahun turun 6 basis poin dan diperdagangkan pada 3,59%.
Berkembang berita yang dilansir NBC News bahwa ada indikasi Iran sedang bersiap untuk segera meluncurkan serangan rudal balistik terhadap Israel.
Namun pihak pejabat Gedung Putih mengatakan AS secara aktif mendukung persiapan pertahanan untuk mempertahankan Israel dari serangan ini. Serangan militer langsung dari Iran terhadap Israel akan membawa konsekuensi berat bagi Iran.
Pasar juga mencermaati data manufaktur AS yang di bawah perkiraan.
Institute for Supply Management PMI manufaktur berada di angka 47,2 untuk bulan September. Angka tersebut sedikit di bawah perkiraan Dow Jones sebesar 47,5.
“Aktivitas manufaktur AS kembali berkontraksi pada bulan September, dan pada tingkat yang sama dibandingkan dengan bulan lalu. Permintaan terus melemah, produksi menurun, dan input tetap akomodatif,” kata Timothy Fiore, ketua Komite Survei Bisnis Manufaktur ISM, dalam sebuah pernyataan.
Investor juga mempertimbangkan prospek suku bunga saat mereka mencerna komentar dari Powell.
Pada hari Senin, ia mengindikasikan bahwa jika data ekonomi tetap konsisten, dua kali pemotongan suku bunga lagi dapat dilakukan tahun ini tetapi dalam kenaikan yang lebih kecil, 25 basis poin. Powell juga mengatakan bahwa pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin baru-baru ini oleh The Fed tidak boleh dipahami sebagai tanda bahwa bank sentral akan terus memangkas suku bunga secara agresif.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, imbal hasil Treasury AS akan bergerak turun seiring peningkatan permintaan safe haven akibat ketegangan di Timur Tengah.