(Vibiznews – Commodity) – Harga tembaga naik mencapai tertinggi lima minggu pada hari Kamis setelah menguatnya dolar AS terhenti. Cina optimis untuk menurunkan stimulus untuk menaikkan pertumbuhan Ekonomi.
Harga tembaga kontrak tiga bulan di the London Metal Exchange (LME) naik 0.8% menjadi $9,240 per MT. Harga sempat naik ke tertinggi di $9,271 sejak 11 Desember 2024.
Harga tembaga di Shanghai Future Exchange naik 1.1% menjadi 76,080 yuan ($10,053.95) per ton
Pemerintah Cina melaporkan Bank Sentral akan menurunkan Reserve Requirement Ratio (RRR) sebelum Tahun Baru Imlek di akhir bulan ini, sehingga dapat menguatkan pasar modal Cina.
Harga tembaga juga naik setelah kenaikan kurs dolar terhenti, akibat data inflasi AS yang menurun diluar perkiraan, sehingga the Feds diperkirakan akan memotong suku bunga lagi. Melemahnya dolar membuat harga tembaga di London menjadi lebih mahal apabila dibeli dengan mata uang USD.
Harga aluminium naik 1.4% menjadi $2,637 per ton tertinggi sejak 5 Desember.
Kenaikan harga aluminium terjadi karena The European Commission berniat untuk mengajukan larangan impor aluminium primer dari Rusia. Sementara pengiriman aluminium dari Rusia sudah turun karena masing-masing perusahaan sudah melakukan pemberhentian impor dari Rusia, sehingga larangan impor yang akan dilakukan diperkirakan akan memberi pengaruh yang sedikit terhadap pasar.
Harga logam lainnya:
- Harga Nikel naik 0.2% menjadi $15,885
- Harga timbal naik 1.2% menjadi $1,958
- Harga Zinc naik sedikit menjadi $2,862 per ton
- Harga timah naik 0.4% menjadi $29,700
Analisa tehnikal untuk tembaga
support pertama di $8,941 dan berikut turun ke $8,349
Resistant pertama di $8,958 dan berikut ke $8,966.66.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting