Harga Karet Jepang Naik Mengikuti Kenaikan Indeks Nikkei

567

(Vibiznews – Commodity)  – Harga karet Jepang pada hari Kamis naik untuk hari ke dua berturut-turut mengikuti kenaikan dari Indeks Nikkei dan kekhawatiran akan persediaan turun akibat cuaca buruk di Thailand. 

Harga karet Desember di The Osaka Exchange naik 1.9 yen atau 0.63% menjadi 301.7 yen ($2.09) per kg. 

Harga Karet September di the Shanghai Futures Exchange (SHFE) naik 290 yuan atau 2.11% menjadi 14,040 yuan ($1,958.95) per MT. 

Harga Karet Butadiene Juli di SHFE naik 130 yuan atau 1.17% menjadi 11,195 yuan ($1,562) per MT. 

Indeks Nikkei Jepang naik 1.5% ke nilai tertinggi sejak Januari.  

https://vibiznews.com/index.php/2025/06/25/penutupan-nikkei-25-juni-tertinggi-dalam-4-bulan/ 

Dolar melemah 0.4% terhadap yen menjadi 144.57 yen per dolar. Menguatnya yen membuat harga komoditas Jepang lebih mahal apabila dibeli dengan mata uang lain diluar yen. 

https://vibiznews.com/index.php/2025/06/27/rekomendasi-forex-dolar-as-27-juni-2025-dipengaruhi-rencana-pemilihan-ketua-fed-lebih-cepat-cermati-data-pce/ 

Thailand sedang menghadapi hujan deras yang dapat mengakibatkan banjir bandang dari 24 Juni –27 Juni demikian diperingatkan oleh Meteorological Agency. 

Harga minyak mentah naik sedikit melanjutkan kenaikan harga pada hari Rabu karena investor masih mengawasi akan gencatan senjata antara Israel dan Iran.  

https://vibiznews.com/index.php/2025/06/26/harga-minyak-wti-rebound-karena-lonjakan-permintaan-bensin-di-as/ 

 Harga karet alam mengikuti harga minyak mentah karena bersaing dengan karet sintetis, yang bahan bakunya dari minyak mentah. Kalau harga minyak mentah mahal maka konsumen akan membeli karet alam. 

Di Hainan, daerah produsen karet di Cina, terkena badai tropis pada hari Kamis. Kondisi ini semakin banyak hujan ke daerah yang terdampak Typhoon Wutip pada dua minggu lalu. 

Analisa Tehnikal untuk karet  

Suppport pertama di 291 yen kemudian ke 272 yen  

Resistant pertama di 310 yen kemudian ke 329 yen 

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting