(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit kembali membukukan harga mingguan tertinggi, kenaikan untuk tiga minggu berturut-turut dan kenaikan tertinggi mingguan dalam 14 minggu. Review Minggu III Juli.
Faktor Penggerak Harga Pada Minggu ini
- Pada minggu ini harga minyak sawit tinggi dengan range 4,146 – 4,316 ringgit adapun penyebab tingginya harga minyak sawit:
- Kenaikan harga minyak kedelai yang dipicu permintaan kedelai di AS meningkat dan juga mengikuti kenaikan harga minyak mentah
- Harga minyak mentah diawal minggu juga meningkat tajam setelah ditetapkan sangsi untuk Rusia
- Impor India meningkat di bulan Juni, ke jumlah tertinggi 11 bulan
- Produksi CPO Malaysia turun pertama kalinya dalam 4 bulan
- Harga referensi minyak sawit Malaysia dan pajak ekspor Agustus diturunkan
Jumat 18 Juli 2025
Harga minyak sawit Oktober di the Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 106 ringgit atau 2.52% menjadi 4,316 ringgit ($1,017.92) per MT.
Harga mingguan naik 3.40% kenaikan tertinggi dalam 14 minggu. Kenaikan tiga minggu berturut-turut.
Harga minyak sawit didukung oleh naiknya harga minyak kedelai di Chicago dan di Dalian , menguatnya ringgit terhadap dolar.
Adapun Perincian Pergerakan Harga Minggu ini
Harga Minyak Nabati di Bursa Lain
Harga minyak kedelai di Bursa Dalian naik 1.34% dan harga minyak sawit naik 2.28% Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade naik 1%.
Harga Minyak Mentah
Harga minyak mentah naik pada hari Jumat walaupun membukukan harga mingguan turun sedikit setelah Uni Eropa membuat sangsi baru ke Rusia.
Menguatnya harga minyak mentah membuat permintaan biodiesel berbahan baku minyak sawit meningkat.
Pada hari Senin harga minyak mentah naik ke harga tertinggi 3 minggu setelah AS memberikan sangsi kepada Rusia sehingga berpengaruh terhadap persediaan global.
Tingginya impor minyak mentah Cina membuat harganya juga naik.
Harga minyak mentah turun pada hari Selasa setelah Presiden AS memberi waktu 50 hari untuk mengakhiri perang Rusia – Ukraina sehingga berkurangnya pengaruh sangsi ke Rusia membuat kekhawatiran persediaan berkurang.
MALAYSIA
Ekspor Minyak sawit Malaysia dari 1 – 15 Juli turun 5.3% dari 1-15 Juni menurut AmSpec Agri Malaysia sedangkan Intertek Testing Services melaporkan turun 6.2%.
Pada hari Kamis the Malaysia Palm Oil Board mengumumkan kenaikan harga Referensi CPO Agustus dan juga pajak ekspor menjadi 9 % dari 8.5% di bulan Juli.
Harga referensi CPO Malaysia bulan Agustus sebesar 3,864.12 ringgit ($910.28) per MT
Pada bulan Juli harga referensi CPO sebesar 3.730.48 ringgit per ton dan pajak ekspor 8.5%
Struktur pajak ekspor dimulai dari 3% apabila harga CPO antara 2,250 sampai 2,400 ringgit. Maksimum pajak 10% apabila harga sudah diatas 4,050 ringgit per ton.
Ringgit melemah 0.17% terhadap dolar pada hari Kamis membuat harga komoditas Malaysia lebih murah apabila dibeli dengan mata uang lain diluar ringgit Malaysia
Laporan Bulanan dari the Malaysian Palm Oil Board (MPOB) pada hari Kamis 10 Juli.
- Persediaan minyak sawit Juni naik 2.41% dari bulan lalu kenaikan untuk ke empat bulan berturut-turut menjadi 2.03 juta ton jumlah tertinggi sejak Desember 2023
- Ekspor minyak sawit anjlok 10.52% menjadi 1.26 juta ton.
- Produksi CPO di bulan Juni turun untuk pertama kalinya dalam 4 bulan , turun 4.48% dari bulan Mei menjadi 1.69 juta ton.
- Konsumsi minyak sawit domestik pada bulan lalu naik 44% dari bulan Mei menjadi 455,150 ton.
- Beberapa kargo minyak sawit yang seharusnya dibongkar bulan Juni tertunda menjadi bulan Juli karena ada masalah di pelabuhan di India.
- Malaysia menurunkan pajak ekspor Juli menjadi 8.5% dari 9.5% pada bulan Juni dan juga harga referensi minyak sawit diturunkan .
- Diperkirakan akan ada lonjakan ekspor minyak sawit Juli karena ekspor Juni masuk ke ekspor bulan Juli.
- Ekspor minyak sawit 10 hari pertama Juli naik 12% dibanding 10 hari pertama bulan Lalu menurut AmSpec Agri Malaysia
INDIA
- Impor minyak sawit India naik ke tertinggi 11 bulan pada bulan Juni ketika pabrik penyulingan melakukan pembelian di saat harga minyak sawit diskon terhadap harga minyak kedelai dan harga minyak bunga matahari, untuk mengisi kekosongan persediaan.
- Impor minyak sawit India di bulan Juni naik 60% dari bulan Mei menjadi 955,683 MT tertinggi sejak Juli 2024, menurut the Solvent Extractors Association of India (SEA)
- Import minyak kedelai India turun 9.8% menjadi 359,504 ton dan impor minyak bunga matahari naik 17.8% menjadi 216,141 ton.
- Persediaan minyak nabati naik untuk pertama kalinya dalam 7 bulan menjadi 1.568 MT pada 1 Juli, naik dari bulan lalu 1.33 MT, jumlah terendah dalam lima tahun.
- Impor minyak sawit diperkirakan akan diatas 900,000 ton untuk pertengahan bulan ke dua Juli setelah harga minyak sawit saat ini diskon dibanding minyak nabati saingan.
- Import minyak kedelai diperkirakan akan sebesar 450,000 ton di bulan Juli, karena pada bulan Juni kapal tidak dapat dibongkar di pelabuhan Kandla di sebelah barat Gurajat, sehingga akan ada biaya lagi untuk pengangkutan bulan ini.
- India membeli minyak sawit dari Indonesia dan Malaysia dan impor minyak kedelai dan minyak bunga matahari dari Argentina, Brazil, Rusia dan Ukraina.
- Pada bulan Mei India menurunkan pajak import menjadi setengahnya 10% untuk menurunkan harga bahan makanan, dan membantu industri pabrik penyulingan domestik.
INDONESIA
Konsumsi biodiesel Indonesia mencapai 7.42 juta kl tahun ini sampai 16 Juli, 47.5% dari alokasi 2025
Asosiasi petani sawit Indonesia memperkirakan hasil dari pajak minyak sawit mencapai 30 trilyun rupiah ($1.84 milyar) tahun ini, cukup untuk membiayai mandat biodiesel.
Grafik Harga Minyak Sawit s/d 18 Juli 2025

Pergerakan Harga Minggu ke III bulan Juli 2025
Jumat 18 Juli 2025
Harga minyak sawit Oktober di the Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 106 ringgit atau 2.52% menjadi 4,316 ringgit ($1,017.92) per MT.
Harga mingguan naik 3.40% kenaikan tertinggi dalam 14 minggu. Kenaikan tiga minggu berturut-turut/
Kamis 17 Juli 2025
Harga Minyak sawit Oktober di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 12 ringgit atau 0.28% menjadi 4,212 ringgit ($991.76) per MT.
Rabu 16 Juli 2025
Harga minyak sawit Oktober di the Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 62 ringgit atau 1.49% menjadi 4,225 ringgit ($996.46) per MT
Selasa 15 Juli 2025
Harga minyak sawit September di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 82 ringgit atau 1.94% menjadi 4,148 ringgit ($978.53) per MT.
Pasar melakukan profit taking dengan turunnya harga minyak kedelai.
Senin 14 Juli 2025
Harga minyak sawit September di the Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 58 ringgit atau 1.39% menjadi 4,232 ringgit ($995.76) per MT.
Analisa Tehnikal untuk minyak sawit:
Support pertama di 4,130 ringgit kemudian ke 4,040 ringgit
Resistance pertama di 4,350 ringgit kemudian 4,470 ringgit
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting


