(Vibiznews – Commodity) – Harga karet Jepang naik pada hari Kamis, mengikuti kenaikan minyak mentah dan kekhawatiran terhadap cuaca buruk yang berlangsung di negara produsen karet terbesar . Sementara trader pada saat ini memperkirakan musim produksi hasil karet sedang meningkatnya.
Harga karet Januari di the Osaka Exchange (OSE) naik 2.7 yen atau 0.86% menjadi 316.5 yen ($2.15) per kg.
Harga karet Januari di the Shanghai Futures Exchange (SHFE) naik 115 yuan atau 0.74% menjadi 15,720 yuan ($2,190.33) per MT.
Harga karet butadiene Oktober diSHFE naik 220 yuan atau 1.9% menjadi 11,775 yuan per MT.
Harga karet September di Singapore Exchange SICOM naik 0.2% menjadi 170.2 sen USD.
Pasar mencermati kondisi cuaca di area produksi, dan realisasi hasil pada musim produksi tinggi, dan perubahan dari makroekonomi yang lebih luas .
Musim panen karet sedikit pada Februari sampai Mei, selanjutnya musim hasil panen tinggi sampai akhir September.
Thailand’s Meteorological Agency mengingatkan bahwa akan ada hujan lebat yang akan menjadi banjir bandang dan luapan air dari 21 – 26 Agustus
Harga minyak mentah naik karena adanya tanda peningkatan permintaan di AS sementara ketidak pastian akan berhentinya perang antara Rusia – Ukraina meningkatkan harga.
Harga karet alam dipengaruhi dengan harga minyak karena persaingan dengan karet sintetis yang dibuat dari minyak mentah.
Yen menguat terhadap dolar pada awal sesi, selanjutnya tetap di 147.36 yen per dolar.
Menguatnya yen menyebabkan harga komoditas Jepang menjadi mahal bagi pembeli dengan mata uang di luar yen.
Analisa tehnikal untuk karet Jepang
Suppport pertama di 310 yen kemudian ke 290 yen
Resistant pertama di 329 yen kemudian ke 349 yen
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



