(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit mingguan naik tiga minggu berturut-turut pada hari Jumat – Review Minggu ke III Agustus 2025
Summary pergerakan harga minyak sawit minggu ini :
- Produksi minyak sawit Malaysia diperkirakan turun di bulan September – Oktober
- Ekspor minyak sawit Malaysia dari 1 – 20 Agustus naik
- Harga minyak kedelai di Bursa Dalian , harga minyak sawit di bursa Dalian naik
- Harga minyak kedelai di The Chicago Board of Trade turun
- Harga minyak mentah naik pada hari Senin
- India untuk pertama kalinya membeli minyak sawit dari Colombia dan Guatemala
- Permintaan minyak sawit meningkat untuk bulan depan karena adanya festival di India,
- Persediaan minyak sawit Indonesia turun
- Harga minyak sawit diperkirakan akan diatas 4,300 ringgit per ton karena persediaan turun menurut the MPOC
- The USDA memperkirakan setengah dari produksi kedelai di AS akan digunakan untuk bahan biodiesel domestik di tahun 2026.
- Indonesia menaikkan mandat penggunaan minyak sawit untuk biodiesel menjadi 50% di 2026
Jumat 22 Agustus 2025
Harga minyak sawit Nopember di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 71 ringgit atau 1.59% menjadi 4,531 ringgit ($1,072.43) per MT
Harga mingguan minyak sawit masih naik 1.32% per minggu
Adapun perincian Faktor Pergerakan Harga Minyak Sawit:
MALAYSIA
Produksi minyak sawit Agustus diperkirakan turun . Angka kenaikan produksi pada awalnya hanya 2-3% saja sedangkan ekspor diperkirakan masih naik di bulan Agustus dan September.
Ekspor minyak sawit Malaysia dari 1 – 20 Agustus naik antara 13.6% sampai 17 % dari bulan lalu periode yang sama menurut Cargo Surveyor Intertek Testing Services dan Amspec Agri Malaysia
Harga Minyak Nabati di Bursa Lain
Harga minyak kedelai di Bursa Dalian naik 0.64% , harga minyak sawit naik 0.4%.
Harga minyak kedelai di The Chicago Board of Trade turun 0.02% setelah naik 4.73% pada sesi sebelumnya.
Harga minyak mentah naik pada hari Senin
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan September 2025 naik 0,18% menjadi $63,77per barel.
Harga minyak mentah turun menyebabkan permintaan akan minyak sawit sebagai biodiesel tidak menarik
INDIA
- India untuk pertama kalinya membeli minyak sawit dari Colombia dan Guatemala karena produsen memiliki persediaan yang surplus sehingga penawaran pengirimannya dengan harga diskon.
- Indonesia dan Malaysia mendominasi persediaan minyak sawit global dan merupakan pemasok utama bagi India, dengan impor 9 juta ton di 2023/24
- Colombia negara produsen minyak sawit terbesar keempat, sementara Guatemala produsen minyak sawit keenam terbesar di dunia, biasanya mengekspor kelebihan minyak sawit ke Eropa dan Amerika Utara.
- Peningkatan produksi di kedua negara tersebut mereka mampu menyaingi pasar sehingga harga minyak sawit di bursa Malaysia turun.
- Pengiriman dari Colombia dan Guatemala ditawarkan dengan discount harga FOB sehingga ketika sampai di pelabuhan India harganya lebih murah dari pasokan Malaysia dan Indonesia.
- Pembeli India memilih untuk pengiriman cepat dan pengiriman dari Amerika Selatan selama 45 hari, namun diskon yang diberikan membuat India tertarik untuk membeli.
- Biaya untuk sampai ke pelabuhan India dari Amerika Selatan sebesar $10 per ton lebih rendan dari pasokan dari Indonesia dan Malaysia.
- CPO yang ditawarkan saat ini kira-kira sebesar $1,165 per ton termasuk CIF di India untuk pengiriman bulan Oktober.
- Biaya pengiriman kapal dari Amerika sebesar $90 per ton, dibanding dengan $45 dari Asia Tenggara.
- Kapal akan dimuat di pelabuhan Amerika Selatan di bulan September dan tiba di pelabuhan Kandia, India dibulan Oktober.
- Amerika Selatan mengekspor setengah dari 5 juta ton persediaan minyak sawitnya. India menjadi pembeli pertama dan negara itu bisa mengirimkan lebih banyak pasokan
- Permintaan minyak sawit meningkat untuk bulan depan karena adanya festival di India, yang dimulai bulan September. Permintaan akan minyak nabati, permen dan makanan gorengan meningkat . Kemudian permintaan akan turun pada musim dingin.
INDONESIA
Persediaan minyak sawit Indonesia turun 13% dari bulan lalu menjadi 2.53 juta ton pada akhir Juni walaupun produksi meningkat, ekspor meningkat menurut Laporan dari GAPKI ( Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) pada hari Kamis
Laporan dari the the Malaysian Palm Oil Council (MPOC) pada hari Selasa
- Harga minyak sawit diperkirakan akan diatas 4,300 ringgit per ton karena persediaan turun, dan penurunan dari persediaan kedelai. Permintaan akan biodiesel naik menurut the Malaysian Palm Oil Council (MPOC).
- Harga dari minyak kelapa meningkat karena persediaan terbatas, permintaan meningkat karena nutrisi yang terkandung di dalamnya, mengubah bahan dapur ini menjadi produk premium. Akibatnya konsumen dapat beralih ke bahan alternatif seperti minyak inti sawit, minyak sawit , minyak kedelai atau minyak bunga matahari.
- The USDA memperkirakan setengah dari produksi kedelai di AS akan digunakan untuk bahan biodiesel domestik di tahun 2026.
- Ekspor minyak kedelai AS diperkirakan turun dari 1.15 juta ton di 2025 menjadi 310,000 ton di 2026/
- Ekspor minyak kedelai Brazil juga mengalami kesulitan untuk berkembang karena kenaikan penggunaan untuk biodiesel menjadi 15% dari 14%.
- Sehingga pasar global bergantung pada persediaan dari Argentina untuk mengisi kekurangannya.
- Ketatnya persediaan dan ekspor sedikit membuat harga minyak nabati naik.
- Indonesia menaikkan mandat penggunaan minyak sawit untuk biodiesel menjadi 50% di 2026 sehingga persediaan akan minyak sawit menjadi berkurang , kebutuhan akan minyak sawit meningkat menjadi 16 juta ton dari 13 juta ton di 2025.
- MPOC tidak berharap adanya peningkatan persediaan minyak sawit di bulan September dan Oktober, karena produksi dari Peninsular Malaysia diperkirakan akan turun, sehingga membatasi kenaikan dari produksi nasional sampai akhir tahun.
Grafik Minyak Sawit s/d 22 Agustus 2025

Pergerakan Harga Minyak Sawit Minggu III Agustus 2025
Jumat 22 Agustus 2025
Harga minyak sawit Nopember di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 71 ringgit atau 1.59% menjadi 4,531 ringgit ($1,072.43) per MT
Harga mingguan minyak sawit masih naik 1.32% per minggu
Kamis 21Agustus 2025
Harga minyak sawit Nopember di the Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 36 ringgit atau 0.8% menjadi 4,462 ringgit ($1,056.85) per MT
Rabu 20 Agustus 2025
Harga minyak sawit Nopember di Bursa Malaysia Derivative Exchange turun 24 ringgit atau 0.53% menjadi 4,497 ringgit ($1,064.64) per MT.
Selasa 19 Agustus 2025
Harga minyak sawit Nopember di Bursa Malaysia Derivatif Exchange turun 39 ringgit atau 0.85% menjadi 4,521 ringgit per MT
Senin 18 Agustus 2025
Harga minyak sawit Nopember di bursa Malaysia Derivatif Echange naik 49 ringgit atau 1.09% menjadi 4,560 ringgit ($1,080.57) per MT.
Analisa Tehnikal untuk minyak sawit:
Support pertama di 4,410 ringgit kemudian ke 4,300 ringgit
Resistance pertama di 4,530 ringgit kemudian 4,650 ringgit
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting


