Harga Karet Jepang Turun Karena Menguatnya Yen

218

(Vibiznews – Commodity) – Harga karet Jepang turun pada hari  Senin, tertekan oleh melemahnya pasar di Shanghai, menguatnya yen , sementara penurunan pasar modal dan harga minyak naik membatasi penurunan. 

Harga karet Maret di the Osaka Exchange (OSE) turun 4.4 yen atau 1.42% menjadi 305.8 yen ($2.05) per kg.  Pada minggu lalu harga karet naik 1 %. 

Harga karet Januari di the Shanghai Futures Exchange (SHFE) turun 50 yuan atau 0.32% menjadi 15,375 yuan ($2,159.50) per MT. 

Harga karet Oktober di Singapore Exchange SICOM  turun 0.5% menjadi 172.8 sen USD.

Persediaan karet di gudang the Shanghai  Futures Exchange turun  4.5% dari minggu lalu, menurut laporan bursa pada hari Jumat. 

Bank sentral Tiongkok pada hari Jumat menjanjikan koordinasi yang lebih kuat antara kebijakan moneter dan fiskal untuk mendukung pertumbuhan. Cina sebagai pembeli karet terbesar di dunia. 

Dolar melemah 0.4% terhadap yen menjadi 148.94 yen. Menguatnya Yen membuat harga komoditas Jepang lebih mahal  untuk pembeli dengan mata uang di luar yen. 

https://vibiznews.com/index.php/2025/09/29/rekomendasi-forex-dolar-as-29-september-2025-terbebani-ekspektasi-pemangkasan-suku-bunga-fed-selanjutnya/ 

Indeks Nikkei Jepang melemah 0.8% setelah investor menutup kemungkinan penutupan pemerintah AS, menunda publikasi laporan penggajian di bulan September dan sejumlah data penting lainnya. 

https://vibiznews.com/index.php/2025/09/30/rekomendasi-harian-indeks-nikkei-30-september-2025/ 

 Harga minyak turun setelah dari  wilayah  Irak Kurdistan mengekspor minyak melalui Turki pada akhir minggu dan OPEC merencanakan menaikkan produksi minyak mentah. 

Karet alam selalu mengikuti arah dari harga minyak mentah karena bersaing dengan karet sintetis yang dibuat dari minyak mentah 

https://vibiznews.com/index.php/2025/09/29/harga-minyak-senin-merosot-tertekan-kekhawatiran-peningkatan-pasokan/ 

Analisa tehnikal untuk karet Jepang 

Suppport pertama di 305 yen kemudian ke 294 yen  

Resistant pertama di 315  yen kemudian ke 326 yen 

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting