Harga Kopi Arabika, Kopi Robusta, Gula dan Kakao Semua Turun – Review Minggu ke II Oktober 2025

658

(Vibiznews – Commodity) – Review Minggu ke 2 Oktober 2025 – Harga kopi Robusta , kopi Arabika turun, melemahnya real dan turunnya hujan di Brazil. Harga Gula turun melemahnya real  dan menurunnya harga minyak mentah. Harga Kakao turun melimpahnya persediaan di Ivory Coast dan Ghana.  

KOPI 

Harga kopi Arabika Desember  di ICE New York  turun $4.20 (1.11%) menjadi $373.05 . Harga kopi Robusta Nopember di ICE London turun $88 (1.93%) 

Summary faktor penggerak harga Kopi minggu ini 

  • Harga kopi Arabika dan harga kopi Robusta turun pada hari Jumat  
  • Harga kopi rata-rata  di ICO 323.94 sen per pound 
  • Climatempo memperkirakan beberapa area di Minas Gerais akan menerima hujan dengan curah hujan diatas 30 mm 
  • Hujan deras diperkirakan akan terjadi di Central Highlands Vietnam daerah perkebunan kopi terbesar di Vietnam selama minggu depan karena adanya topan Bualoi. 
  • Kelangkaan persediaan kopi dan pengiriman di pasar berjangka membuat harga kopi naik. 
  • Persediaan Kopi Arabika di ICE   turun  ke jumlah terendah 1 ½    tahun   
  •  Persediaan kopi Robusta di ICE turun ke  jumlah  terendah 2 ½  bulan  
  • Laporan Somar Meteorologia pada hari Senin   di Minas Gerais curah hujan 0.9 mm pada minggu ini  sampai 4 Oktober hanya 3% dari rata-rata. 
  • Perkiraan akan adanya pertemuan antara Presiden AS dan Presiden Brazil pada ASEAN Summit akhir bulan 
  • Ekspor kopi Vietnam Januari – September 2025 naik 10.9% dari tahun lalu menjadi 1.230 MMT 

Harga kopi turun pada hari Jumat dengan harga kopi Arabika turun ke harga terendah 1 minggu.  Harga kopi tertekan selama 2 hari ini karena ramalan cuaca akan turun hujan di daerah perkebunan kopi.  

Climatempo memperkirakan beberapa area di Minas Gerais akan menerima hujan dengan curah hujan diatas 30 mm, yang diharapkan pada saat pohon kopi sedang berbunga. 

Harga kopi turun karena melemahnya real Brazil terhadap dolar ke kurs terendah 2 bulan. Melemahnya real menarik pembeli komoditas Brazil yang menggunakan mata uang lain di luar real karena harganya lebih murah.  

Dampak tarif impor 50% ,membuat impor AS dari Brazil membuat penurunan tajam dari persediaan kopi di ICE, sehingga harga kopi naik. 

Persediaan Kopi Arabika di ICE   turun  ke jumlah terendah 1 1/2  tahun menjadi 509,383 kantong pada hari Jumat. Persediaan kopi Robusta di ICE turun ke  jumlah  terendah 2 ½   bulan  menjadi 6,237 lot pada hari Rabu 

Pembeli di Amerika menolak untuk membuat kontrak baru untuk membeli kopi Brazil karena pajak impor 50% yang dikenakan ke Brazil.  Inilah dimana persediaan kopi di pasar AS sangat sedikit karena 1/3 kopi  yang tidak dipanggang berasal Brazil 

Pada hari Jumat lalu harga kopi naik ke harga tertinggi 3 minggu karena cuaca kering di Brazil selama masa kritis pohon kopi sedang berbunga di musim 2026/27. Laporan Somar Meteorologia pada hari Senin   di Minas Gerais curah hujan 0.9 mm pada minggu ini  sampai 4 Oktober hanya 3% dari rata-rata.  

Harga kopi naik pada 16 September setelah the National Oceanic and Atmospheric Adminstration (NOAA) memperkirakan sistem cuaca La Nina melanda selatan Khatulistiwa dari Oktober sampai Desember sebesar 71%  yang akan membawa cuaca kering di Brazil di 2026/27 dan mengganggu tanaman kopi 

Berita penurunan ekspor membuat harga kopi naik setelah Laporan dari the International Coffee Organization (ICO) pada Senin bahwa ekspor kopi global   pada tahun marketing ini ( Oktober –Agustus) masih naik 0.2% dari tahun lalu menjadi 127.92 juta kantong 

Harga kopi Robusta tertekan karena meningkatnya persediaan kopi dari Vietnam . Vietnam’s National Statistics Office melaporkan pada hari Senin ekspor kopi Vietnam Januari – September 2025 naik 10.9% dari tahun lalu menjadi 1.230 MMT 

Harga kopi naik pada 4 September lalu setelah Laporan dari Conab, perkiraan hasil kopi Brazil 2025 dikurangi 4.9% menjadi 35.2 juta kantong dari perkiraan Mei 37 juta kantong. 

Conab juga mengurangi produksi kopi Brazil 2025 sebesar 0.9% menjadi 55,2 juta kantong dari perkiraan Mei 55.7 juta kantong. 

Cecafe melaporkan pada 12 Agustus Ekspor kopi Brazil Juli turun 28% menjadi 2.7 juta kantong dan pengiriman dari Januari – Juli turun 21% menjadi 22.2 juta kantong 

Produksi kopi Robusta meningkat sehingga harga kopi turun .  Perkiraan Produksi kopi Robusta Vietnam di 2025/26 naik 6 % dari tahun lalu menjadi 1.76 MMT atau 29.4 juta kantong jumlah tertinggi 4 tahun. 

Pada 25 Juni USDA Foreign Agricultural Service (FAS) memperkirakan produksi kopi Brazil 2025/26 naik 0.5% dari tahun lalu menjadi 65 juta kantong. 

Produksi kopi Robusta Vietnam di 2025/26 naik 6.9% dari tahun lalu menjadi 31 juta kantong jumlah tertinggi 4 tahun. 

Laporan USDA pada 25 Juni  membuat harga kopi turun.  

  • The USDA – FAS memperkirakan produksi 2025/26 naik 2.5% dari tahun lalu menjadi 178.68 juta kantong 
  • Dengan perincian produksi kopi Arabika turun 1.7% menjadi 97.022 juta kantong dan produksi kopi Robusta naik 7.9% menjadi 81.658 juta kantong. 
  • Perkiraan persediaan akhir di 2025/26  naik 4.9% menjadi 22.819 juta kantong dari 21.752 juta kantong di  2024/25 

Volcafe memperkirakan kopi  Arabika global di 2025/26 defisit 8.5 juta kantong lebih lebar dari defisit 5.5 juta kantong di 2024/25 dan lima tahun berturut-turut defisit. 

Analisa tehnikal untuk kopi Arabika  

Support pertama di $368 dan berikut ke $351 

Resistance pertama di $393  kemudian ke $424 

GULA 

Harga gula Maret di ICE New York turun 16 sen (0.98%) menjadi $16.10. Harga gula Desember di ICE London turun 70 sen (0,16%) 

Summary Faktor Penggerak  Harga Gula minggu ini 

  • Harga gula di  New York  dan  harga gula di London turun pada hari Jumat 
  • Persediaan meningkat karena pertumbuhan yang baik dari tebu dan beet di dunia terus berlanjut 
  • Di Brazil Selatan dan Tengah panen berlangsung cepat karena cuaca kering, produksinya juga meningkat 
  • Produksi di Brazil Selatan dan Tengah Naik 15.72% pada pertengahan pertama SeptemberProduksi tebu India surplus sehingga mengubah gula ke etanol 4 MMT dan 
  • Pabrik Gula India mengajukan ijin untuk meningkatkan ekspor gula 4 MMT 
  • Curah hujan cukup di Thailand dan India sehingga menaikkan produksi gula. 
  • Peningkatan hasil panen tebu membuat pabrik penggilingan tebu lebih banyak membuat gula daripada etanol.

Harga gula turun pada hari Jumat dengan harga gula di New York turun ke harga terendah 2 ½ minggu karenanya turunnya harga minyak dan melemahnya real Brazil. 

Turunnya harga minyak mentah lebih dari 4 % ke harga terendah 5 bulan pada hari Jumat. Turunnya harga minyak membuat permintaan etanol berkurang sehingga pabrik penggilingan tebu lebih banyak memproduksi gula daripada etanol 

https://vibiznews.com/index.php/2025/10/09/harga-minyak-wti-9-oktober-terkoreksi-oleh-berita-dari-gaza-dan-laporan-eia/ 

Melemahnya Real Brazil ke kurs terendah 2 bulan terhadap dolar. Membuat harga komoditas Brazil lebih murah apabila dibeli dengan mata uang lain di luar Brazil 

Harga gula sudah turun dengan harga gula di London turun ke harga terendah empat tahun pada hari Kamis.  

Harga gula tertekan melanjutkan penurunan harga pada hari Selasa, ketika Covrig Analytics memperkirakan surplus gula global sebesar 4.1 MMT untuk tahun 2025/26.  

Harga gula  turun selama hampir 7 bulan dengan harga gula di New York sempat turun ke harga terendah 4.5 tahun pada bulan lalu,karena kenaikan output gula di Brazil.  

Unica melaporkan pada hari Kamis lalu produksi gula Brazil   di Tengah – Selatan pada pertengahan  pertama bulan September naik 15.7% dari tahun lalu menjadi 3,622 MT    

Juga jumlah tebu yang digiling dari pabrik gula  Brazil  pada pertengahan kedua Agustus naik 53.49% dari 47.74% dari tahun lalu pada periode yang sama.   

Hasil gula kumulatif di 2025-26 di Brazil Tengah – Selatan sampai pertengahan September turun 0.1% dari tahun lalu menjadi 30.388 MMT. 

Kenaikan ekspor  India membuat harga gula turun, karena hujan di musim monsoon membuat produksi gula meningkat.  

Meteorological Department India pada hari Selasa lalu melaporkan kumulatif curah hujan monsoon secara kumulatif 937.2 mm atau 8% diatas normal sampai 30 September musim hujan dengan hujan terkuat selama 5 tahun.  

Harga gula turun karena kenaikan produksi gula di India. Pada 2 Juni India National Federation of Cooperative Sugar Factories memperkirakan produksi gula India di 2025/26  naik 19% dari tahun lalu menjadi 34.9 MMT karena perluasan area tanaman tebu.   

The India Sugar  Mills Association (ISMA)  produksi gula India di 2024/25 turun 17.5% menjadi 26.2 MMT, jumlah terendah 5 tahun 

Faktor penurunan harga  gula lainnya  ketika trader Sucden mengatakan walaupun India dapat mengubah 4 MMT gula untuk diubah jadi etanol di 2025/26  tidak cukup untuk mengurangi surplus gula di negara tersebut sehingga mendorong pabrik gula India untuk mengekspor sebanyak 4 MMT gula  diatas perkiraan 2 MMT   

Outlook produksi gula Thailand meningkat sehingga harga gula turun setelah Laporan dari the Thai Sugar Miller Corp hari Rabu hasil gula Thailand di 2025/26 naik  5% dari tahun lalu 10.5 MMT.  

Pada 2 Mei Thailand’s Office of Cane and Sugar Board melaporkan produksi gula 2024/25 naik 14% dari tahun lalu menjadi 10.00 MMT 

Pada hari Selasa harga gula sempat naik ke harga tertinggi 1 ¾  bulan di New York setelah bahwa kandungan gula pada tebu di Brazil berkurang pada tahun ini  sehingga hasil pengilingan tebu berkurang, tanda berkurangnya produksi gula.  

Laporan dari Unica pada hari Kamis Lalu kandungan gula dari penggilingan tebu pada 2 minggu pertama bulan September di Brazil turun 154.58 kg per ton dibanding tahun lalu 160.07 kg per ton. 

Pada 29 Agustus  the International Sugar Organization (ISO)   memperkirakan  pada tahun 2025/26 terjadi defisit gula global untuk  6 tahun berturut-turut.  

ISO memperkirakan gula global di tahun 2025/26 defisit 231,000 MT perbaikan dari defisit 4.88 MMT pada Februari 2024/25.   

The ISO memperkirakan  produksi gula global 2025/26 naik 3.3% menjadi 180.6  MMT dan konsumsi gula global 2025/26  naik 0.3% menjadi 180.8 MMT  

Pada 22 Mei Laporan   USDA  dalam laporan tahunan, memperkirakan produksi gula global di 2025/26 naik 4.7% dari tahun lalu menjadi 189,318 MMT sehingga  persediaan akhir gula global  41,188 MMT naik 7.5% dari tahun lalu  

Pada 22 Mei perkiraan USDA – FAS konsumsi  gula global naik 1.4% dari tahun lalu mencapai rekor177.921 MMT  

Pada 22 Mei perkiraan USDA – FAS bahwa produksi gula Brazil 2025/26 naik 2.3% dari tahun lalu menjadi 44.7 MMT.  

Juga memperkirakan produksi gula India  di 2025/26 akan naik 25% dari tahun lalu menjadi 35.3 MMT, karena hujan di musim monsoon menguntungkan bagi tanaman gula dan meningkatkan hasil gula per are.  

Produksi gula Thailand 2025/26 diperkirakan naik 2% dari tahun lalu menjadi 10.3 MMT  

Analisa tehnikal untuk gula    

Support pertama di $15.80 dan berikut ke $15.20  

Resistance pertama di $16.80 dan berikut ke $ 17.20  

KAKAO 

Harga kakao Desember di ICE New York turun $97 ($1.63%) menjadi $5,848 per ton. Harga kakao Desember di ICE London turun $70 (1.67%). 

Summary pergerakan harga kakao minggu ini : 

  • Harga kakao turun pada penutupan pasar hari Jumat di New York  dan London  
  • Kakao di jual murah di Ivory Coast dan Ghana  karena persediaan banyak 
  • Persediaan yang besar akan tiba di pelabuhan Afrika Barat dan Ivory Coast menaikan harga batasan petani yang dibayarkan ke petani dan yang mereka  perkirakan untuk dijual. 
  • Produksi meningkat di daerah-daerah di luar Afrika Barat seperti Asia dan Amerika Tengah 
  • Permintaan kakao di AS menurun karena kenaikan harga akibat tarif impor AS 
  • Permintaan pasar  dunia juga turun karena tingginya harga 
  • Panen utama di Ivory Coast diperkirakan akan mulai bulan depan dan petani optimis akan kualitas dari hasil panen kakao. 
  • Equador menjadi negara produsen kakao kedua yang terbesar menyaingi   Ghana 
  • Analis dari pabrik Coklat Mondelez minggu lalu memperkirakan peningkatan buah kakao  di Afrika  Barat 7% diatas rata-rata lima tahun dan lebih tinggi dari tahun lalu

Harga kakao melanjutkan penurunannya pada hari Jumat dengan harga kakao turun ke harga terendah 20 tahun   

Harga kakao  dijual murah pada minggu lalu oleh pemerintah Ivory Coast dan Ghana untuk meningkatkan jumlah pembayaran ke petani untuk biji kakao sehingga mendorong penjualan dan meningkatnya persediaan. 

Harga kakao tertekan selama 2 bulan karena kekhawatiran harga kakao yang tinggi dan tarif membuat permintaan kakao berkurang. Pembuat coklat Lindt & Spreungli AG di bulan Juli menurunkan paduan marginnya pada tahun ini karena penjualan pada semester pertama tahun ini turun diluar perkiraan .    

Juga pembuat coklat Barry Callebaut AG pada bulan Juli, mengurangi perkiraan volume penjualan untuk kedua kalinya dalam 3 bulan, dengan alasan harga kakao masih tinggi. Perusahaan ini memperkirakan penurunan volume penjualan akan terjadi setahun penuh dan mengatakan penurunan penjualan dari Maret – Mei turun 9.5% inilah penurunan terbesar kuartalan dalam satu dekade 

Melimpahnya persediaan kakao global menekan harga kakao. Pengiriman kakao dari  Ghana, negara penghasil kakao terbesar ke dua terbesar di dunia meningkat sehingga harga turun. 

Kakao yang tiba di pelabuhan di Ghana pada 4 minggu sampai 4 September mencapai 50,440 MT dibanding 11,000 MT yang dikirim pada periode yang sama di tahun 2024.  

Hujan yang turun di Ivory Cost meningkatkan hasil kakao sehingga menurunkan harga. Pabrik coklat Mondelez International  mengatakan pada hari Kamis lalu bahwa hasil panen  buah kakao terakhir di Afrika Barat naik 7% diatas rata-rata 5 tahun dan naik dari tahun lalu.  

Persediaan turun  membuat harga kakao  naik  setelah   ICE mengatakan bahwa  jumlah persediaan kakao di pelabuhan AS turun  ke jumlah terendah  5 ¾  bulan  menjadi 1,894,850  kantong pada hari  Jumat. 

Harga kakao naik  karena   melambatnya pengiriman ekspor kakao Ivory Cost membuat persediaan global berkurang. Pemerintah Ivory Coast melaporkan pada hari Senin bahwa petani mengirimkan  1.82 MMT kakao ke pelabuhan Ivory Coast  dari 1 Oktober sampai 28 September naik  3.4% dari tahun lalu . Jumlah ini turun dari kenaikan  35% dari bulan Desember 

Menurut Rabobank, buruknya kualitas kakao di Ivory Coast pada pertengahan tahun berkaitan dengan ke terlambatan hujan turun di daerah itu membuat pertumbuhan tanaman lambat  

Panen kakao di pertengahan tahun lebih kecil dari panen tahunan dan dimulai di bulan April. Perkiraan rata-rata hasil kakao di Ivory Coast 400,000 MT turun 9% dari tahun lalu  di 440,000 MT 

Nigeria Cocoa Association memperkirakan produksi  kakao Nigeria di tahun 2025/26 turun 11% dari tahun lalu menjadi 305,000 MT dari perkiraan sebelumnya 344,000 MT di 2024/25.  Ekspor kakao Juli di Nigeria turun 22% dari tahun lalu menjadi 13,579 MT 

Permintaan kakao global turun sehingga menekan harga kakao.  

  • The European Cocoa Association melaporkan pada 17 Juli kakao yang digiling pada Q2 di Eropa turun 7.2% menjadi 331,,762 MT lebih besar dari perkiraan 5% dari tahun lalu.  
  • The Cocoa Association of Asia melaporkan pada Q2 kakao yang digiling di Asia turun 16.3% dari tahun lalu menjadi 176,644 MT terendah untuk Q2 dalam 8 tahun  
  • Kakao yang digiling di Amerika Utara pada Q2 tidak turun seperti Eropa dan Asia.  Kakao yang digiling di Amerika Utara pada Q2 turun 2.8% dari tahun lalu menjadi 101,865 MT.  

Pada 30 Mei  the International Cocoa Organization (ICCO)  memperbaiki perkiraan persediaan kakao global 2023/24 defisit 494,000 MT dari perkiraan Februari defisit 441,000 MT defisit terbesar lebih dari 60 tahun. Produksi ICCO 2023/24 turun 13.1% dari tahun lalu menjadi 4,380 MMT.Ratio persediaan kakao/ kakao digiling 27% ratio terendah 46 tahun. 

Pada 28 Februari the International Cocoa Organization (ICCO)  memperkirakan persediaan kakao akan surplus 142,000 MT di tahun 2024//25 , inilah surplus pertama di pasar kakao selama 4 tahun.  

ICCO juga memperkirakan produksi kakao di 2024/25 naik 7.8% menjadi 4.84 MMT.  

Analisa tehnikal untuk kakao di New York  

Support pertama di $ 5,190 dan berikut ke $5,700 

Resistance pertama di $6,870 dan berikut ke $ 7,380  

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting