(Vibiznews – Commodity) – Harga karet Jepang naik pada hari Kamis, kenaikan selama 10 hari berturut-turut, dipicu melemahnya dan kekhawatiran akan pasokan.
Harga karet April di the Osaka Exchange naik 0.72% menjadi 334.3 yen per kg.
Harga karet Januari di the Shanghai Futures Exchange (SHFE) turun 1.04% menjadi 15,250 yuan ($2,143.51) per MT
Harga karet Butadiene Januari di SHFE turun 0.71% menjadi 10,520 yuan per MT.
Harga karet Desember di Singapore Exchange SICOM turun 1% menjadi 171.1 sen USD
Kenaikan harga karet dipicu oleh Cuaca buruk di Thailand, kekurangan bahan baku.
Di negara produsen karet terbesar Thailand , Meteorological Agency memberi peringatan akan ada hujan besar dan jika terus akumulasinya membuat banjir bandang . Hujan turun diramalkan pada 19- 22 Nopember.
Yen melemah 1% terhadap dolar ke kurs terendah 10 bulan di 157.18 yen per dolar.
Melemahnya yen membuat harga komoditas Jepang lebih murah apabila dbeli dengan mata uang lain selain yen.
Harga minyak mentah naik diluar perkiraan karena penurunan persediaan minyak mintah AS.
Karet alam selalu mengikuti arah dari harga minyak mentah karena bersaing dengan karet sintetis yang dibuat dari minyak
Persediaan di musim dingin mendukung kenaikan harga bahan baku, sementara permintaan domestik untuk ban tetap stabil.
Pemerintah Belanda menangguhkan intervensinya terhadap pembuat Chip Nexperia, hal ini disambut baik oleh Cina. Namun pembuat mobil mengatakan gangguan rantai pasokan belum teratasi sehingga akan memberi efek negatif untuk produksi.
Penjualan mobil mempengaruhi intensitas pabrik mobil dan melibatkan penggunaan dari ban berbahan karet
Analisa tehnikal untuk karet Jepang
Suppport pertama di 328 yen kemudian ke 321 yen
Resistant pertama di 334 yen kemudian ke 340 yen
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



