(Vibiznews – Commodity) – Harga karet Jepang turun karena melemahnya indeks Nikkei Jepang, sementara data ekonomi Cina juga lemah. Yen menguat terhadap dolar.
Harga karet Jepang Mei di Osaka Exchange (OSE) turun 0.3 yen (0.1%) menjadi 330.5 yen ($2.1) per kg.
Selama minggu lalu harga karet naik 1.7% .
Harga karet Mei di the Shanghai Futures Exchange turun 30 yuan menjadi 15,200 yuan ($2,157) per MT.
Harga karet Januari di Singapore Exchange naik 0.6 % dari tahun lalu menjadi 174,7 sen USD
Indeks Nikkei turun lebih dari 1% pada hari Senin, mengikuti penurunan saham –saham tehnologi di Wall Street karena kekhawatiran terjadi valuasi yang tinggi.
https://vibiznews.com/index.php/2025/12/16/rekomendasi-harian-indeks-nikkei-16-desember-2025/
Kurs Yen 155.12 yen terhadap dolar dibandingkan 155.74 pada hari Jumat dipasar Asia.
https://vibiznews.com/index.php/2025/12/16/rekomendasi-forex-dolar-as-16-desember-2025-mencermati-data-tenaga-kerja-as/
Menguatnya yen menyebabkan harga komoditas Jepang lebih murah apabila dibeli dengan mata uang lain selain yen.
Yen menguat menjelang kenaikan suku bunga Jepang. Bank of Japan akan mempertahankan kenaikan suku bunganya.
Sentimen dari perusahaan manufaktur besar Jepang mencapai tertinggi 4 tahun dalam tiga bulan sampai Desember, menurut survey sehingga mendorong Bank Sentral akan menaikkan suku bunga pada minggu ini.
Pertumbuhan produksi pabrik di Cina melambat mencapai level terendah 15 bulan, sementara penjualan retail juga buruk sejak berakhirnya pembatasan covid (zero Covid), menggambarkan kebutuhan mendesak menjelang tahun 2026.
Harga minyak mentah stabil pada hari Senin setelah investor mengimbangi gangguan pasokan karena ketegangan hubungan AS – Venezuela sehingga terjadi kekhawatiran kelebihan pasokan . Dampak dari perjanjian damai Rusia Ukraina.
Analisa tehnikal untuk karet Jepang
Suppport pertama di 329 yen kemudian ke 326 yen
Resistant pertama di 332 yen kemudian ke 335 yen
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



