Jelang penutupan perdagangan saham hari Rabu (27/7), saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berhasil pertahankan rebound setelah sepekan terakhir bergerak bearish. Secara teknikal pergerakan saham BMRI masih memberikan sinyal bullish namun terganjal oleh kinerja keuangannya pada semester pertama lalu yang kurang menggembirakan.
Dalam 6 bulan pertama tahun ini, BMRI hanya mendapatkan keuntungan sebesar Rp7,1 triliun atau lebih rendah sekitar 28,7% dari laba periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,9 triliun. Buruknya kinerja keuangan ini dipersalahkan meningkatnya biaya pencadangan pada kuartal II 2015 menjadi Rp9,9 triliun dari Rp4 triliun periode sebelumnya.
Perseroan sangat mempersalahkan biaya tersebut, pasalnya sepanjang semester pertama lalu BMRI berhasil mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) Rp691,4 triliun atau meningkat dari Rp654,9 triliun periode yang sama tahun 2015. Demikian juga dengan dana tabungan yang meningkat menjadi Rp37,1 triliun, sedang tahun lalu periode sama hanya Rp273,6 triliun.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Rabu (27/7), saham BMRI dibuka kuat pada posisi 9875 dan penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 9850. Volume perdagangan saham sudah mencapai 665 ribu lot saham dengan net buy asing mencapai Rp128 miliar.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BMRI perdagangan sebelumnya bearish dengan indikator MA bergerak naik moderat dan indikator Stochastic bergerak turun diarea tengah menuju area jenuh jual.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik dengan +DI yang bergerak turun menunjukan pergerakan BMRI dalam potensi penguatan terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading berikutnya pada target level support di level 9885 hingga target resistance di level 10350.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang