(Vibiznews – Forex) GBP/USD bertengger sedikit diatas 1.30 dengan naiknya kasus Covid – 19 di Inggris, ketidakpastian mengenai Brexit dan problem politik PM Johnson membebani Sterling.
Poundsterling mendapatkan dorongan naik karena pandangan adanya kemajuan di dalam pembicaraan Brexit. Kepala negosiasi Uni Eropa Michel Barnier memperpanjang tinggal di London dalam rangka pembicaraan yang berkelanjutan. Namun ternyata dengan berlalunya waktu, sunyi sepinya perundingan telah membuat dukungan terhadap Sterling terhenti dan mulai membebaninya. Perdana Menteri Johnson menyangkal bahwa dia menunggu hasil pemilihan presiden di Amerika Serikat sebelum membuat kesepakatan dengan Uni Eropa.
Order “durable goods” AS bulan September muncul jauh lebih baik daripada yang diperkirakan. Angka bulanan tercetak di 1.9% dibandingkan dengan 0.5% yang diperkirakan. Sementara angka inti berada di 1%, dibandingkan 0.5% dari yang diperkirakan. Selain itu angka bulan Agustus direvisi naik menjadi 2.1%.
Indeks keyakinan konsumen AS untuk bulan Oktober kurang dari yang diperkirakan pasar. Indeks keyakinan konsumen AS pada bulan Oktober turun ke 100.9 dari angka bulan September yang telah direvisi turun ke 101.30, sementara para ekonom memperkirakan indeks keyakinan konsumen AS ini muncul di 102.0.
Secara keseluruhan, ada lebih banyak faktor yang bisa membebani poundsterling atau sebaliknya mendorong naik dolar yang safe-haven dan hanya pengharapan Brexit yang bisa menjaga agar Sterling tetap dibeli orang.
Penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.3015 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2990 dan kemudian 1.2865. Sedangkan kenaikannya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di 1.3075 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3125 dan kemudian 1.3175.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido