Harga Kopi Robusta Naik Ke Harga Tertinggi 1 Minggu

635
kopi,coffee

(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi mixed pada penutupan pasar hari Rabu dengan harga kopi Robusta naik ke harga tertinggi 1 minggu dan harga kopi Arabika turun dari harga tertinggi 1 minggu

Harga kopi Arabika Mei turun $3.60 (1.55%) menjadi $229.30 dan harga kopi robusta Mei di ICE London naik 1.10%.

Karena perkiraan cuaca pada akhir minggu akan turun hujan di daerah perkebunan kopi, sementara itu pada hari Rabu pagi harga kopi Arabika naik ke harga tertinggi 1 minggu karena kekhawatiran akan ada kekeringan yang menyebabkan produksi kopi negara itu turun. Somar Meteorologia melaporkan hari Senin curah hujan di daerah perkebunan kopi Minas Gerai hanya 4.8 mm atau 8% dari rata-rata

Menguatnya real Brazil membuat harga kopi naik, real Brazil menguat ke kurs tertinggi 8 bulan terhadap dolar pada hari Rabu, menguatnya real membuat harga kopi di Brazil lebih mahal bagi pembeli di luar Brazil sehingga ekspor berkurang

Harga kopi Arabika turun ke harga terendah 2 bulan terendah pada Jumat lalu dan harga kopi Robusta turun ke terendah 1 bulan pada hari Kamis lalu karena kekhawatiran invasi Rusia ke Ukraina menaikkan harga bahan bakar membuat turunnya ekonomi global. Penurunan ekonomi membuat permintaan kopi turun karena berkurangnya pengunjung ke restoran dan kafe.

Harga kopi turun karena kopi yang sudah dikirim ke Rusia tidak dapat dibayar dan pembayaran dari pesanan kopi dari Rusia juga tidak dapat dibayar karena sangsi yang diberikan oleh Negara Barat ke Rusia membuat sistem keuangan Rusia mengalami tekanan.

Harga kopi Robusta turun karena pengiriman kopi dari Vietnam meningkat setelah laporan the Vietnam General Statistics Office melaporkan pada hari Senin lalu bahwa ekspor kopi Vietnam pada bulan Januari – Februari naik 3.4% dari tahun lalu menjadi 305,000 MT. Vietnam adalah produsen kopi Robusta terbesar di dunia.

Persediaan kopi global berkurang sehingga harga naik harga kopi Arabika naik ke harga tertinggi 10 ¼ tahun pada 10 Februari dan harga kopi Robusta naik ke harga tertinggi 1 ½ bulan pada hari Rabu lalu. Persediaan kopi Arabika dalam pengawasan ICE turun ke jumlah terendah 22 tahun di 980,562 kantong pada 24 Februari demikian juga persediaan kopi Robusta dalam pengawasan ICE juga turun ke jumlah terendah 3 ¼ tahun sebesar 8,818 lot pada 22 Februari.

The Colombia National Federation of Coffee Growers melaporkan pada hari Kamis bahwa bahwa produksi kopi Colombia pada bulan Februari turun 16% dari tahun lalu menjadi 928,000 kantong dan ekspor kopi Januari turun 23% dari tahun lalu menjadi 980 juta kantong.

The Green Coffee Association melaporkan pada 15 Februari lalu bahwa persediaan kopi hijau di AS turun 0.6% dari bulan lalu dan 0.8% dari tahun lalu menjadi 5,795,841 kantong.

Pada 8 Februari the International Coffee Organization (ICO) mengurangi perkiraan surplus kopi global 2020/21 menjadi 1.20 juta kantong dari perkiraan Januari 2.41 juta kantong. Data dari Cecafe pada 2 Februari Ekspor kopi hijau Brazil turun 14% dari tahun lalu menjadi 2.9 juta kantong.

The ICO juga melaporkan pada hari Selasa ekspor kopi global 2021/22 dari 1 Oktober – Januari turun 1.5% dari tahun lalu menjadi 41.8 juta kantong.

Penurunan penyebaran virus covid di AS sehingga membuat pembatasan akan dilepaskan sehingga pertemuan – pertemuan bisa berlangsung lagi dan permintaan kopi akan naik kembali. Rata-rata 7 hari penambahan penderita covid di AS turun ke terendah 7 ½ bulan pada hari Selasa sebesar 39,664.

Harga kopi Robusta naik karena persediaan kopi Robusta Vietnam berkurang.. Laporan dari Vietnam General Statistics Office pada 10 Februari total ekspor kopi Robusta Vietnam di 2021 turun 0.2% dari tahun lalu menjadi 1.61MMT karena mahalnya biaya pengiriman dan berkurangnya ketersediaan container pengiriman sehingga ekspor kopi berkurang.

Harga kopi Arabika naik dari perkiraan bahwa persediaan global akan turun karena cuaca yang tidak mendukung dan gangguan rantai pasokan. Cuaca kering pada saat ini dan terjadinya salju telah mengganggu tanaman kopi pada tahun 2021 dan mengganggu potensi pertumbuhan hasil panen pada dua tahun ke depan. Pada 16 Desember 2021 ketika Conab Brazil’s melaporkan bahwa produksi kopi Arabika turun 36 % dari tahun lalu menjadi 31.4 juta dari 48.8 juta kantong di 2020.

The USDA FAS memperkirakan bahwa ekspor kopi Brazil di 2021/22 turun 27% dari tahun lalu menjadi 33.2 juta kantong turun dari rekor 45.67 juta kantong di 2020/21 karena kekeringan dan beku.

Conab pada 18 Januari memperkirakan produksi Brazil di 2022 kembali naik 16.8% dari tahun lalu menjadi 55.7 juta kantong

Analisa tehnikal untuk kopi Arabika dengan support pertama di $227 dan berikut ke $215 sedangkan resistant pertama di $ 235 dan berikut ke $243.

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting