(Vibiznews – Forex) GBP/USD kehilangan momentum pemulihannya setelah sebelumnya sempat naik ke level tertinggi dalam 3 minggu dekat 1.1500, menghadapi ayunan naik yang kuat dari dollar AS dan ketegangan politik Inggris. Pasangan matauang ini mengakhiri minggu lalu dengan kerugian menyusul minggu sebelumnya lagi yang volatile.
Partisipan pasar sekarang sedang menantikan risalah pertemuan the Fed dan data papan atas yang menduduki tangga pertama.
Apa yang Terjadi pada Minggu Lalu?
Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu di 1.1165, GBP/USD mengakhiri minggu lalu dengan penurunan ke 1.1093. Pada awalnya pada hari Senin & Selasa, GBP/USD naik ke 1.1293 dan lalu ke 1.1450 karena jatuhnya USD. Namun pada hari Rabu & Kamis berbalik turun ke 1.1265 dan lalu ke 1.1176 dengan berbalik menguatnya USD. Dan pada hari Jumat sebelum keluarnya data NFP, mencoba naik ke 1.1199 dengan melemahnya USD, namun setelah keluarnya data NFP, berbalik turun ke 1.1093.
Pergerakan Harian GBP/USD Minggu Lalu
GBP/USD memperpanjang rally hariannya dan naik menyentuh ketinggian 10 hari yang baru di atas 1.1270 di sekitar 1.1293, pada sesi perdagangan paruh ke dua hari Senin. Berbaliknya pemerintah dalam rencana fiskal dan tekanan jual yang luas atas dollar AS setelah keluarnya data PMI mendorong kenaikan dari pasangan matauang GBP/USD.
AS mempublikasikan angka PMI manufakturnya. Data terbaru dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan aktifitas manufaktur pada bulan September hampir-hampir tidak berkembang. PMI manufaktur dari ISM jatuh ke 50.9% pada bulan September, meleset dari yang diperkirakan dan turun dari angka di bulan Agustus di 52.8. Para ekonom memperkirakan angka PMI manufaktur AS akan muncul relatif stabil di 52.5%.
Laporan ini memberikan catatan bahwa aktifitas manufaktur AS sedang berada pada titik terendah sejak bulan Mei 2020 ketika ekonomi global terpukul hebat karena negara-negara di dunia mengimplimentasikan lockdown yang ketat sebagai akibat dari merebaknya pandemik Covid – 19.
Laporan – laporan menunjukkan bahwa Pemerintah Inggris sedang berencana untuk membalikkan rencananya memangkas 45% pajak penghasilan bagi mereka yang berpenghasilan tertinggi. Hal ini memberikan dorongan naik bagi Poundsterling Inggris.
Pada awalnya di sesi paruh pertama hari Senin, GBP/USD telah kehilangan momentum bullish-nya dan kembali ke area 1.1300 setelah sebelumnya sempat naik ke level tertinggi dalam lebih dari satu minggu di 1.1280. Pasangan matauang ini mendapatkan kekuatan dari support kunci di 1.1130.
GBP/USD berhasil memperoleh kembali daya tariknya dan naik ke arah 1.1450 di perdagangkan di sekitar 1.1440 setelah sebelumnya pada awal hari perdagangan hari Selasa sempat turun mengetes kerendahan di 1.1300. Dolar AS tetap berada di bawah tekanan jual dengan arus resiko terus mendominasi pasar keuangan dan indeks dollar AS tetap berada di teritori merah yang dalam di bawah 110.50.
Pasangan matauang GBP/USD memperpanjang pemulihannya yang kuat belakangan ini, bergerak dari kerendahan sepanjang waktu dan terus naik pada hari pertama di minggu perdagangan yang baru. Pemerintah Inggris berbalik arah dan membatalkan rencana pemangkasan pajak yang kontroversial yang diumumkan di dalam budget mini mereka pada minggu lalu. Menteri keuangan Inggris Kwasi Kwarteng memberikan konfirmasi bahwa pemerintahnya tidak akan menghapus pajak penghasilan tingkat atas negara itu yang telah memicu krisis kepercayaan terhadap pemerintah.
Pengumuman ini membantu memberikan kelegaan mengenai menggelembungnya hutang publik dan mengangkat naik Poundsterling kembali. Namun terlepas dari hal ini, munculnya tekanan jual yang baru terhadap dollar AS lebih lanjut memberikan kontribusi bagi rally dari GBP/USD sekitar 250 pips dalam perdagangan semalam. Aksi jual terhadap dollar AS semakin bertambah-tambah setelah survey dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan bahwa aktifitas manufaktur AS pada bulan September bertumbuh dengan kecepatan yang paling lambat dalam hampir 2 ½ tahun.
Bank of England (BoE) mengeluarkan pernyataan yang meneguhkan kesediaan mereka untuk membeli obligasi jangka panjang sampai senilai £5 miliar. Hal ini telah menyeret yields obligasi treasury AS turun lebih jauh dari ketinggian beberapa tahun yang dicapai pada minggu lalu, yang pada gilirannya menambah tekanan turun terhadap dollar AS.
Terlepas dari hal di atas, masuknya arus “risk-on” sebagaimana dengan yang terlihat dari terjadinya rally dalam perdagangan semalam atas pasar saham AS, memperburuk dollar AS yang safe – haven.
GBP/USD memperpanjang penurunan hariannya dan jatuh di bawah 1.1300 di sekitar 1.1265 pada paruh ke dua perdagangan hari Rabu. Menguatnya dollar AS karena munculnya data perubahan employment ADP dan PMI Jasa dari ISM yang bagus, memaksa pasangan matauang ini turun.
AS merilis laporan pekerjaan ADP AS yang sedikit lebih kuat daripada yang diperkirakan dimana pertambahan pekerjaan sebanyak 208.000 di bulan September, dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 200.000.
GBP/USD kehilangan daya tariknya dan turun ke bawah 1.1300 setelah sebelumnya sempat naik ke arah 1.1500. Sentimen pasar yang buruk telah menolong dollar AS behasil mengumpulkan kekuatannya.
Meningkatnya ketegangan geopolitik telah menyebabkan investor mencari assets investasi yang aman pada awal hari Rabu sehingga indeks dollar AS (DXY) berhasil menghapus sebagian dari kerugian pada hari Selasa.
Duta besar Rusia di AS mengatakan bahwa bahaya dari pertempuran langsung antara Rusia dengan Barat telah meningkat setelah keputusan Gedung Putih untuk memberikan bantuan militer tambahan terhadap Ukriana. Sementara itu laporan mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sedang menyiapkan pidato kepada bangsa Rusia dan mengumumkan perubahan status dari “operasi spesial” telah memicu pelarian berikutnya yang lebih kencang ke keamanan investasi.
Buruknya sentimen pasar yang enggan terhadap resiko terefleksi pada indeks saham berjangka AS yang turun antara 0.7% ke 0.8% selama jam perdagangan sesi Eropa.
GBP/USD terus terkonsolidasi, turun di bawah 1.1200 dan diperdagangkan di sekitar 1.1176 dalam perdagangan sesi AS hari Kamis setelah sebelumnya sempat turun ke 1.1112.
GBP/USD bergerak sideways dalam rentang perdagangan yang relatif sempit di sekitar 1.1300 setelah berhasil memenangkan enam hari berturut-turut sampai pada hari Rabu. Namun pada hari Rabu, lingkungan pasar yang berubah menjadi enggan terhadap resiko membuat dollar AS berhasil mengumpulkan kekuatannya menghadapi rival-rivalnya.
Pada paruh ke dua hari Rabu, indeks dollar AS terus mengalami kenaikan setelah laporan bulanan dari ADP menunjukkan bahwa employment di dalam sektor swasta AS pada bulan September naik lebih daripada yang diperkirakan. Ditambah lagi dengan data survey PMI Jasa dari ISM menunjukkan bahwa employment pada sektor jasa juga terus berkembang dan inflasi harga input terus meningkta dengan kecepatan yang kuat pada bulan September.
Meskipun demikian, pada hari Kamis arus safe – haven kelihatannya tidak begitu mendominasi pasar dengan indeks saham berjangka AS diperdagangkan datar pada hari itu dan indeks dollar AS harus berjuang untuk mempertahankan keuntungannya yang diperoleh pada hari Rabu.
Pada hari Jumat, GBP/USD jatuh tajam dan berbalik negatip pada hari Jumat, diperdagangkan di bawab 1.1100 di sekitar 1.1093 sebagai reaksi awal dari keluarnya laporan pekerjaan AS. Nonfarm Payrolls (NFP) AS bulan September naik sebanyak 263.000, melampaui perkiraan pasar akan kenaikan sebanyak 250.000.
Dipandang sebagai data ekonomi AS yang paling penting pada minggu ini, kalau bukan bulan ini, laporan employment AS bulan September dari Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Jumat menunjukkan bahwa angka pekerjaan non-farm AS naik sebesar 263.000, di atas daripada yang diperkirakan kenaikan sebesar 250.000. Laporan bulan Agustus menunjukkan bahwa pekerjaan non-farm AS naik sebesar 315.000. Tingkat pengangguran pada bulan September turun menjadi 3.5% yang adalah lebih rendah daripada yang diperkirakan. Sementara tingkat pengangguran sebelumnya, di bulan Agustus, berada pada 3.7%. Upah per jam rata-rata naik 4.98% dibandingkan dengan tahun lalu. Pasar memandang laporan pekerjaan AS ini tidak bisa membuat Federal Reserve AS berubah dari kebijakan moneter yang agresif ketatnya.
Sebelum keluar laporan NFP GBP/USD sempat mendapatkan daya tariknya dan naik ke atas 1.1200 pada hari Jumat pagi. Sebelumnya lagi, GBP/USD sempat menghapus semua keuntungan mingguannya dalam dua hari kejatuhan yang tajam. Komentar yang hawkish dari para pejabat the Fed dan memburuknya sentimen pasar pada hari Kamis telah membuat dollar AS berhasil mempertahankan kekuatannya dan memaksa GBP/USD kehilangan lebih dari 1% dalam dua hari berturut-turut.
Perhatian pada Minggu Ini
Pada minggu ini, dari AS dan Inggris pada hari Senin 10 Oktober tidak ada data yang dirilis maupun event yang berarti.
Pasar tenaga kerja Inggris akan disoroti dimana telah menunjukkan tren menurun baik dalam hal pengangguran maupun dalam hal employment dari bulan ke bulan.
AS akan fokus kepada data inflasi. Angka umum inflasi (termasuk makanan dan energi) mengarah turun kebanyakan karena turunnya harga minyak mentah.
Dari AS,
Pada hari Selasa akan dipublikasikan NFIB Small Business Optimism Index AS bulan September
Pada hari Rabu akan dipublikasikan Industrial Production AS bulan Agustus Y/Y dan
Producer Price Index (PPI) AS bulan September M/M & Y/Y, yang diperkirakan akan muncul di 0.3%, dari sebelumnya di – 0.1% untuk angka M/M, sedangkan untuk angka Y/Y diperkirakan akan muncul di 7.5%, dari sebelumnya di 8.7%.
Pada hari Kamis akan dipublikasikan angka inflasi dari data ekonomi Consumer Price Index (CPI) AS Septembar M/M.
Angka inflasi tahunan diperkirakan akan berada pada 8,1%, sedikit lebih baik dari sebelumnya pada 8.3%. Angka inti diperkirakan berada pada 6.5%. Apabila ini adalah persoalannya bahwa angka CPI melemah di bulan Agustus, maka hal ini kemungkinan akan menghasilkan dampak yang terbatas atas apa yang dipercaya pasar akan dilakukan oleh the Fed.
Pada hari Jumat akan dipublikasikan Retail Sales bulan September M/M , yang diperkirakan akan muncul di 0.5%, dari sebelumnya di 0.3%, selain itu juga data makro ekonomi dari University of Michigan Consumer Sentiment Index bulan Oktober dan University of Michigan Consumer Expectation Index bulan Oktober.
Dari Inggris, pada hari Selasa akan dipublikasikan Retail Sales Inggris bulan September Y/Y yang diperkirakan akan muncul di – 7.4% , dari sebelumnya di 0.5%. Selain itu juga akan dipublikasikan Claimant Count Change Inggris bulan September yang diperkirakan akan muncul di – 11.400 , dari sebelumnya di 6.300. Pada hari Rabu, akan dipublikasikan angka Manufacturing Production Inggris bulan Agustus M/M
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.1080 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1030 dan kemudian 1.1000. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1114 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1170 dan kemudian 1.1200.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido


