Rekomendasi EUR/USD Mingguan 10 – 14 Oktober 2022: Tren Bearish Masih Dominan?

1317

(Vibiznews – Forex) Optimisme menguasai pasar pada permulaan dari kuartal terakhir dalam tahun ini, dengan Wall Street membukukan keuntungan yang besar dan obligasi pemerintah berhasil mempertahankan keuntungan pada dua minggu lalu. Pasangan matauang EUR/USD memperpanjang rally-nya selama paruh pertama dari minggu lalu namun gagal secara mengenaskan ketika sudah naik di sekitar pariti dan berakhir di sekitar 0.9777, membukukan sedikit kerugian mingguan.

Apa yang Terjadi pada Minggu Lalu?

Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu di 0.9801, EUR/USD mengakhiri minggu lalu dengan sedikit turun ke 0.9777. Pada awalnya pada hari Senin & Selasa, EUR/USD naik ke 0.9819 dan lalu ke 0.9970 tertinggi dalam 2 minggu, karena jatuhnya USD. Namun pada hari Rabu & Kamis berbalik turun ke 0.9875 dan lalu ke 0.9810 dengan berbalik menguatnya USD. Dan pada hari Jumat mencoba bertahan di 0.9777 setelah sebelumnya sempat jatuh ke 0.9750 sebagai reaksi awal keluarnya data NFP AS.

Pergerakan Harian EUR/USD Minggu Lalu

EUR/USD berhasil mengumpulkan momentum pemulihannya dan berbalik positip di atas 0.9800 di sekitar 0.9819 pada jam perdagangan sesi AS hari Senin. Data PMI manufaktur AS dari ISM yang mengecewakan telah membebani dollar AS dengan berat sehingga mendorong naik pasangan matauang EUR/USD.

AS mempublikasikan angka PMI manufakturnya. Data terbaru dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan aktifitas manufaktur pada bulan September hampir-hampir tidak berkembang. PMI manufaktur dari ISM jatuh ke 50.9% pada bulan September, meleset dari yang diperkirakan dan turun dari angka di bulan Agustus di 52.8. Para ekonom memperkirakan angka PMI manufaktur AS akan muncul relatif stabil di 52.5%.

Laporan ini memberikan catatan bahwa aktifitas manufaktur AS sedang berada pada titik terendah sejak bulan Mei 2020 ketika ekonomi global terpukul hebat karena negara-negara di dunia mengimplimentasikan lockdown yang ketat sebagai akibat dari merebaknya pandemik Covid – 19.

Pada awalnya, EUR/USD berada di bawah tekanan jual yang ringan, diperdagangkan di zona harga 0.9760 setelah sempat naik ke puncaknya di 0.9834. Sekali lagi, volatilitas pasar datangnya dari Inggris. Pembicaraan di pasar yang memberikan signal potensi untuk menghapus 45% pajak penghasilan telah memicu keengganan terhadap resiko. Namun, Menteri Keuangan Inggris Kwasi Kwarteng mengkonfirmasi pemerintah tidak akan melakukan ide tersebut. Hal ini memberikan kelegaan bagi para trader dan investor.

Sementara kebanyakan rival dari USD berhasil memanfaatkan menguatnya Poundsterling, dan juga terhadap dollar AS, EUR/USD tetap dibawah tekanan, yang merefleksikan kelemahan intrinsik dari matauang bersama Eropa.

Dari medan data, S&P Global mempublikasikan angka final dari PMI manufaktur Eropa bulan September yang mengalami revisi turun. Indeks Jerman dikonfirmasi berada di 47.8 sementara Indeks Uni Eropa berada di 48.4, turun dari sebelumnya 48.5.

Pada hari Selasa, EUR/USD berhasil memelihara momentum bullish-nya dan naik ke level tertinggi dalam hampir lebih dari dua minggu di atas 0.9970. Atmosfir yang positip terhadap resiko sebagaimana yang terefleksi dalam keuntungan yang mengesankan yang dicetak oleh indeks utama di Wall Street, membebani dollar AS dengan berat dan menyalakan rally pasangan matauang EUR/USD.

Pasangan matauang EUR/USD memperpanjang pemulihannya belakangan ini dan diperdagangkan di atas batas 0.9900 di sekitar 0.9966 dan memegang keuntungannya menjelang masuk ke jam perdagangan sesi AS. Sentimen pasar yang lebih baik terus menekan turun permintaan terhadap dollar AS, menyebabkan penurunan indeks dollar AS untuk hari yang kedua.

Minat spekulasi di antara trader percaya bahwa siklus pengetatan kemungkinan akan segera berakhir dengan tingkat bunga global telah mencapai level yang bisa menimbulkan resiko resesi. Pada awal hari Selasa, Reserve Bank of Australia mengejutkan pasar keuangan dengan menaikkan tingkat bunganya hanya sebesar 25 bps, di bawah dari yang diperkirakan akan kenaikan sebesar 50 bps, yang menjadikannya negara pertama yang menghentikan Quantitative Tightening yang ultra agresif. Akibatnya pasar saham global mengalami rally, sementara obligasi pemerintah juga mengalami kenaikan harga yang membuat turun yields dari obligasi.

Sebaliknya, data makro ekonomi terus memberikan gambaran yang suram. Producer Price Index Uni Eropa bulan Agustus naik 43.3% YoY, jauh lebih tinggi dari angka sebelumnya di 38% dan di atas dari yang diperkirakan di 43.2%.

Pada hari Rabu, EUR/USD berada di bawah tekanan bearish pada paruh kedua perdagangan dan jatuh ke bawah area 0.9875. Rally Dolar AS mendapatkan tenaga dorongan naik terus setelah keluar laporan employment AS dari ADP dan survey PMI jasa dari ISM yang bagus, sehingga membebani pasangan matauang ini.

EUR/USD kehilangan momentum bullish-nya dan jatuh menembus batas 0.9900 dengan dollar AS menguat secara luas di tengah menurunnya sentimen terhadap resiko dengan cepat. Pasar saham berbalik ke arah yang lebih buruk setelah Uni Eropa menyetujui paket ke delapan dari sanksi terhadap Rusia, termasuk pembatasan harga atas minyak mentah Moskow. Keputusan dari Uni Eropa ini adalah sebagai respon terhadap aneksasi illegal atas wilayah Ukraina di Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia oleh Rusia.

Data – data ekonomi yang mengecewakan dari Uni Eropa menambah kelemahan dari matauang bersama Eropa dimana S&P Global merevisi turun angka PMI Jasa Uni Eropa bulan September. Indeks Jerman turun ke 45, sementara Indeks Uni Eropa jatuh lebih dalam ke teritori kontraksi dari 48.9 ke 48.8. Sementara itu AS mempublikasikan data ekonomi Goods and Services Trade Balance bulan Agustus yang lebih baik daripada yang diperkirakan. Selain itu AS juga merilis laporan pekerjaan ADP AS yang sedikit lebih kuat daripada yang diperkirakan dimana pertambahan pekerjaan sebanyak 208.000 di bulan September, dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 200.000.

EUR/USD mengalami aksi jual dalam perdagangan sesi AS hari Kamis dan di perdagangkan di sekitar 0.9810, sementara para investor menantikan keluarnya data kunci AS, Nonfarm Payrolls pada hari Jumat. Yields AS dan dollar AS dua-duanya mengalami rally sementara para investor terus mengamati kemungkinan ada pergerakan dari Federal Reserve AS.

Pasangan matauang EUR/USD melemah pada hari Kamis dengan dollar AS mendapatkan keuntungan dari memburuknya sentimen pasar. Pasangan matauang ini terus berada di bawah tekanan meskipun European Central Bank (ECB) memberikan tanda – tanda hawkish.

ECB mempublikasikan Risalah Pertemuan Kebijakan Moneter – nya, yang menunjukkan bahwa beberapa pejabat cenderung untuk menaikkan tingkat bunga lebih besar sebanyak 50 bps. Para pembuat kebijakan moneter dari bank sentral Uni Eropa ini memberikan catatan bahwa depresiasi EUR bisa memperbesar tekanan inflasi, karenanya diperlukan tindakan dengan keputusan yang penuh sekarang ini yang akan bisa mencegah perlunya menaikkan tingkat bunga dengan kecepatan yang lebih agresif nantinya.

Harga – harga saham dan Yields obligasi memberikan signal bahwa keengganan terhadap resiko telah kembali datang. Indeks saham Eropa diperdagangkan dengan warna merah. Secara rata – rata, pasar saham pada hari Kamis turun 0.5% dan Wall Street dibuka mengarah ke warna merah.

EUR/USD juga terpukul oleh data yang keluar dari Eropa dimana Factory Orders Jerman bulan Agustus turun sebesar 2.4% MoM, meskipun angka tahunannya lebih baik daripada yang diperkirakan, turun 4.1%. Selain itu, Retail Sales Uni Eropa bulan Agustus terkontraksi sedikit sebesar 0.3% MoM, namun turun tajam jika dibandingkan dengan angka setahun yang lalu, turun 2%.

Pada hari Jumat, EUR/USD mencoba bangkit dan naik kea rah 0.9800, diperdagangkan disekitar 0.9777 setelah sempat jatuh tajam dari 0.9790 ke 0.9750 pada awal jam perdagangan sesi AS sebagai reaksi awal dari keluarnya data NFP AS yang sedikit di atas daripada yang diperkirakan yang membuat dollar AS menguat.

Dipandang sebagai data ekonomi AS yang paling penting pada minggu ini, kalau bukan bulan ini, laporan employment AS bulan September dari Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Jumat menunjukkan bahwa angka pekerjaan non-farm AS naik sebesar 263.000,  di atas daripada yang diperkirakan kenaikan sebesar 250.000. Laporan bulan Agustus menunjukkan bahwa pekerjaan non-farm AS naik sebesar 315.000.

Tingkat pengangguran pada bulan September turun menjadi 3.5% yang adalah lebih rendah daripada yang diperkirakan. Sementara tingkat pengangguran sebelumnya, di bulan Agustus, berada pada 3.7%. Upah per jam rata-rata naik 4.98% dibandingkan dengan tahun lalu. Pasar memandang laporan pekerjaan AS ini tidak bisa membuat Federal Reserve AS berubah dari kebijakan moneter yang agresif ketatnya.

Sebelum keluar laporan NFP AS, pasangan matauang ini bergerak sideways dalam rentang harga yang sempit di antara 0.9785 dan 0.9815.

Secara basis mingguan, EUR/USD diperkirakan akan mengakhiri minggu ini dengan level harga berada pada level yang kurang lebih sama dengan minggu lalu.

EUR/USD di Dukung oleh Minat Terhadap Resiko

Pada paruh pertama minggu lalu, minat terhadap resiko dari para pemain di pasar muncul karena kepercayaan bahwa memuncaknya resiko resesi global akan memaksa para bank sentral untuk memperlambat kecepatan quantitative tightening mereka lebih cepat lebih baik. Reserve Bank of Australia menaikkan tingkat bunganya hanya 25 bps, lebih kecil daripada yang diperkirakan, sehingga menimbulkan spekulasi demikian bersamaan dengan permintaan untuk assets “high-yielding”.

Namun sentimen yang bagus ini tidak berlangsung lama. Matauang bersama Eropa mulai goyah pada hari Rabu ketika Uni Eropa mengumumkan sanksi berikutnya terhadap Rusia karena invasinya ke Ukraina sejak bulan Februari. Sanksi yang baru datang setelah Rusia melakukan aneksasi illegal atas wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia, berupa pembatasan harga atas minyak dari Rusia, restriksi atas impor dan ekspor dari dan ke Rusia.

Masalah Mengancam Uni Eropa

Data – data makro ekonomi yang muncul di Uni Eropa lemah sehingga membangkitkan keprihatinan atas mundurnya ekonomi di Uni Eropa. S&P Global merevisi turun angka PMI Jasa Uni Eropa bulan September. Indeks Jerman turun ke 45, sementara Indeks Uni Eropa jatuh lebih dalam ke teritori kontraksi dari 48.9 ke 48.8. Matauang bersama Eropa juga dipengaruhi oleh Risalah Pertemuan Kebijakan Moneter ECB. ECB mempublikasikan Risalah Pertemuan Kebijakan Moneter – nya, yang menunjukkan bahwa beberapa pejabat cenderung untuk menaikkan tingkat bunga lebih besar sebanyak 50 bps.

Fokus pada Inflasi

Minggu ini data makro ekonomi papan atas dan event – event yang diskedulkan di Eropa dan AS lebih sedikit namun lebih menarik.

The Fed akan merilis risalah pertemuannya dari pertemuan yang terakhir pada hari Rabu, dan pada hari Kamis akan mempublikasikan angka Consumer Price Index.

Angka inflasi tahunan diperkirakan akan berada pada 8,1%, sedikit lebih baik dari sebelumnya pada 8.3%. Angka inti diperkirakan berada pada 6.5%. Apabila ini adalah persoalannya bahwa angka CPI melemah di bulan Agustus, maka hal ini kemungkinan akan menghasilkan dampak yang terbatas atas apa yang dipercaya pasar akan dilakukan oleh the Fed.

Jerman akan merilis Harmonized Consumer Price Index bulan September yang diperkirakan akan berada pada 10.9%.

Akhirnya, fokus semua mata akan berada pada data Retail Sales AS bulan September yang akan keluar pada hari Jumat.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di 0.9690 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 0.9600  dan kemudian 0.9535. “Resistance” terdekat menunggu di 0.9797 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 0.9870 dan kemudian 1.9945.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido