Rekomendasi EUR/USD Mingguan 7 – 11 November 2022: Ditentukan Oleh Data Inflasi AS

963

(Vibiznews – Forex) EUR/USD turun tajam ke 0.9729 pada hari Kamis minggu lalu, dan mengakhiri perdagangan pada minggu lalu sedikit di atas batas 0.9950. The Fed tanpa diduga mendorong naik dollar AS pada pertengahan minggu dengan cara mengejutkan para pemain di pasar dengan sikap kebijakan moneternya yang hawkish. Ketua the Fed Jerome Powell mendinginkan ekspektasi mengenai diperlambatnya kecepatan pengetatan dan menegaskan jalur yang agresif yang telah dianut oleh bank sentral AS pada tahun ini.

Apa yang Terjadi pada Minggu Lalu?

Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu di 0.9964, EUR/USD mengakhiri minggu lalu pada hari Jumat dengan sedikit turun ke ke 0.9958. Setelah turun ke 0.9905 pada hari Senin, pada hari Selasa lanjut turun ke 0.9882 sampai hari Kamis terus turun ke 0.9785 karena naiknya USD. Namun pada hari terakhir dari minggu perdagangan, Jumat sore minggu lalu, berhasil berbalik naik dengan turun tajamnya USD. EUR/USD diperdagangkan di sekitar 0.9958, menghapus empat hari kerugian pada minggu lalu, dengan kejutan rally harian sebesar 2.2%.

Pergerakan Harian EUR/USD Minggu Lalu

Hari Senin, EUR/USD memperpanjang penurunan hariannya dan jatuh ke arah 0.9900 di sekitar 0.9905 pada paruh kedua jam perdagangan sesi AS. Dengan indeks saham utama di Wall Street diperdagangkan di teritori negatip, dollar AS terus mendapatkan keuntungannya dari arus safe – haven dan memaksa pasangan matauang ini untuk tetap berada di posisi bawah.

Setelah EUR/USD menutup hari Jumat minggu lalu di f0.9965, pada hari Senin diperdagangkan turun kearah 0.9900. Pasar keuangan memulai hari Senin dengan sentimen yang buruk, di tengah data ekonomi Cina yang menunjukkan kontraksi lebih jauh pada bulan Oktober.

Sementara itu, data Uni Eropa yang keluar memukul matauang bersama Eropa. Retail Sales Jerman naik 0.9% MoM pada bulan September dan turun 0.9% dari tahun sebelumnya. Ekonomi Uni Eropa sendiri bertumbuh sebesar 0.2% dalam tiga bulan ke bulan September, menurut perkiraan pendahuluan dari GDP kuartal ke tiga, sementara pertumbuhan tahunan adalah 2.1%, di bawah dari angka sebelumnya sebesar 4.1%.

Hari Selasa, EUR/USD kehilangan momentum bullish nya dan turun ke bawah 0.9900 di sekitar 0.9882 sebagai reaksi awal terhadap munculnya data AS yang bagus. JOLTS Job Openings naik ke 10.7 juta pada bulan September dan PMI manufaktur dari ISM muncul di 50.2 pada bulan Oktober, dibandingkan dengan yang diperkirakan pasar di 50.0.

Pada awalnya, EUR/USD memperoleh kembali posisinya di ambang batas 0.9900 pada hari Selasa dengan dollar AS sempat kehilangan daya tariknya. Turunnya yields obligasi pemerintah mendorong turun dollar AS dengan yields obligasi 10 tahun turun ke bawah 4%. Pasar saham mengambil keuntungannya dari arus “risk–on” dengan indeks saham Asia dan Eropa membukukan keuntungan yang besar dan mendorong naik saham – saham di Wall Street menjelang pembukaan perdagangan sesi AS.

Namun dalam jam perdagangan sesi AS selanjutnya, kondisi pasar berubah. Dolar AS berhasil mengumpulkan kekuatannya kembali dengan bagusnya data ekonomi yang keluar.

JOLTS Job Openings naik ke 10.7 juta pada bulan September dan PMI manufaktur dari ISM muncul di 50.2 pada bulan Oktober, dibandingkan dengan yang diperkirakan pasar di 50.0.

Hari Kamis, setelah sempat menyentuh level terendah dalam dua minggu di 0.9730, EUR/USD berhasil rebound ke 0.9785, namun masih di bawah 0.9800.

EUR/USD sempat jatuh setelah keluarnya keputusan kebijakan moneter Federal Reserve AS, sebelum keluarnya keputusan dari Bank of England.

The Fed mengambil keputusan untuk menaikkan tingkat bunga sebesar 75 bps untuk ke empat kalinya berturut-turut. Dengan kenaikan tingkat bunga yang terakhir pada hari ini, berarti the Fed telah menaikan tingkat bunganya sebesar 375 bps sejak bulan Maret, yang membawa tingkat bunga kunci the Fed kepada rentang antara 3.75% – 4%.

Namun, pada konferensi pers setelah pengumuman hasil keputusan kenaikan tingkat bunga, ketua the Fed Jerome Powell memberikan signal bahwa level terakhir dari tingkat bunga kemungkinan akan lebih tinggi daripada yang pernah dipikirkan sebelumnya. Dia juga mengatakan bahwa jendela untuk pendaratan yang mulus telah menyempit.

Akibatnya Walk Street jatuh dan dollar AS naik membumbung tinggi.

Bank of England juga menaikkan tingkat bunganya sebesar 75 bps sebagaimana yang diperkirakan namun mereviisi turun perkiraan pertumbuhan ekonomi Global.

Sebelumnya Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan bahwa resesi tidak akan cukup untuk menyelesaikan inflasi. Dia juga mengatakan agar para pembuat kebijakan moneter di Eropa bersiap terdampak kebijakan dari the Fed.

Euro terdorong naik selama jam perdagangan sesi AS hari Jumat sore, dengan matauang EUR/USD mencapai ketinggian di 0.9958 sebegitu jauh. Matauang bersama Eropa ini telah menghapus empat hari kerugian selama ini, dengan kejutan rally harian sebesar 2.2% sehingga di dalam grafik mingguan menjadi yang positip.

Dolar AS turun tajam setelah rilis data employment AS bulan Oktober dengan hasil yang bagus, melampaui dari yang diperkirakan, meskipun angka tingkat pengangguran meningkat di pasar tenaga kerja.

Laporan employment AS bulanan, bulan Oktober dari Departemen Tenaga Kerja AS, menunjukkan bahwa penambahan angka kunci Non-Farm Payrolls (NFP) naik sebanyak 261.000, dimana angka ini jauh di atas dari angka yang diperkirakan sebesar 205.000, dan mendekati angka penambahan pekerjaan bulan September yang lalu sebesar 263.000.

Namun, kenaikan pada tingkat pengangguran dari 3.5% pada bulan sebelumnya menjadi 3.7%, menaikkan spekulasi bahwa the Fed akan terus melakukan pengetatan tetapi dengan kecepatan yang lebih lambat.

Minggu Ini Data Inflasi AS Menentukan

Pada hari Senin, tidak ada data penting baik dari AS, namun dari Jerman, akan dipublikasikan Industrial Production bulan September M/M dan IHS PMI Construction Markit bulan Oktober. Pada hari Selasa akan dipublikasikan Retail Sales Uni Eropa bulan September M/M yang diperkirakan akan meningkat positip 2.9% dari bulan sebelumnya negatip – 2.0%.

Sementara itu, pemilihan Kongres Mid – Term AS akan diamati dengan seksama, karena hasilnya akan mempengaruhi medan kampanye untuk pemilihan Presiden 2024 dan juga mempengaruhi valuasi dollar AS dan tren dari resiko. Hari Rabu kembali kosong dengan berita baik di AS maupun di Eropa.

Hari Kamis, data inflasi AS dari Consumer Price Index (CPI) akan menjadi pusat perhatian yang akan memberikan petunjuk yang baru akan potensi dari tindakan kebijakan the Fed. Sederetan pejabat the Fed akan berbicara. Komentar – komentar para pejabat bank sentral ini akan diamati dengan seksama menyusul pengumuman kebijakan yang diumumkan oleh bank sentral AS pada minggu sebelumnya.

Pada hari Jumat, akan dipublikasikan angka Consumer Price Index (CPI) Jerman bulan September Y/Y yang diperkirakan akan tetap sama dengan angka sebelumnya di 10.4%.

Sementara dari AS akan dipublikasikan data ekonomi  Preliminary University of Michigan Consumer Sentiment and Inflation Expectations.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di 0.9900 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 0.9850  dan kemudian 0.9800. “Resistance” terdekat menunggu di 0.9999 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0050 dan kemudian 1.0100.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido