(Vibiznews – IDX Stock) – Semangat optimisme menyelimuti lantai bursa pada Selasa pagi (15/10/2024), saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan dengan penuh percaya diri.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di awal perdagangan hari ini. Saat dibuka, IHSG langsung melesat 0,25% ke posisi 7.579,04.
Angka ini terus berlanjut, pada 9.06 WIB, IHSG semakin menguat naik 0,34% ke 7.585. Angka ini makin mendekati level psikologis 7.600, menunjukkan antusiasme para pelaku pasar.
Berdasarkan pemantauan sepuluh indeks sektoral menyokong kenaikan IHSG. Sektor barang baku melesat 0,94%, lalu sektor teknologi naik 0,56% dan sektor infrastruktur menguat 0,28%.
Selanjutnya, sektor keuangan naik 0,24%, sektor barang konsumsi primer menguat 0,19% dan sektor transportasi dan logistik naik 0,13%. Sementara sektor kesehatan turun 0,09% dan sektor perindustrian melemah tipis 0,02%.
Gairah perdagangan pun ikut terpicu oleh sentimen positif ini. Tercatat nilai transaksi yang mengesankan di awal sesi I, mencapai angka Rp 728,76 triliun.
Sementara itu, volume saham yang berpindah tangan mencapai 1,77 juta lembar, hasil dari 68,27 transaksi yang terjadi.
Penguatan IHSG di pagi ini didorong oleh berbagai faktor pendukung yang datang dari dalam negeri. Terutama perkembangan terkini dalam transisi pemerintahan dan proyeksi ekonomi yang menjanjikan.
Stabilitas politik menjadi salah satu faktor utama pendorong kenaikan IHSG. Pertemuan Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan 49 tokoh dan calon menteri di kediamannya kemarin menunjukkan proses transisi yang berjalan mulus.
Khususnya, permintaan Prabowo kepada Sri Mulyani untuk kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan dipandang sebagai sinyal positif akan kontinuitas kebijakan ekonomi yang telah terbukti efektif.
Sentimen positif juga datang dari sektor perdagangan luar negeri. Proyeksi surplus neraca perdagangan September 2024 sebesar US$2,9 miliar, lebih tinggi dari bulan sebelumnya, menandakan kinerja ekspor yang kuat.
Jika terealisasi, ini akan menandai 53 bulan berturut-turut Indonesia mencatatkan surplus, mencerminkan fundamental ekonomi yang tangguh.
Kenaikan harga komoditas, terutama CPO dan batu bara, turut mendukung optimisme pasar. Harga CPO mengalami apresiasi 0,45% sepanjang September, sementara harga batu bara juga menunjukkan tren positif.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting