(Vibiznews – Commodity) – Harga karet Jepang naik karena kekhawatiran dampak dari memburuknya cuaca di Asia Tenggara terhadap perkebunan karet dan kenaikan permintaan Cina.
Harga karet Desember di The Osaka Exchange naik 1.2 yen atau 0.36% menjadi 330.7 yen ($2.26 ) per kg.
Harga karet September di the Shanghai Futures Exchange naik 230 yuan atau 1.53% menjadi 15,245 yuan ($2,131.63) per MT.
Harga karet Butadiene Agustus di SHFE naik 285 yuan atau 2.38% menjadi $12,285 yuan ($1,717.75) per MT.
Harga karet Agustus di Singapore Exchange SICOM naik 2.5% menjadi 173.7 sen USD.
Cuaca yang memburuk berdampak pada perkebunan karet di Asia Tenggara sehing mengurangi hasil karet, walaupun prospek permintaan Cina menguat.
Meteorological Agency di Thailand memperingatkan akan turun hujan deras dan banjir bandang pada 24 Juli.
Penjualan mobil baru di Eropa menurun 5% di bulan Juni, karena pembuat mobil Eropa menghadapi kompetisi dari Cina, akibat impor tarif 25% dari AS dan regulasi lokal yang menekan pembuatan mobil elektrik lebih cepat.
Walaupun berdampak karena tarif, produksi kendaraan Inggris diperkirakan akan naik pada tahun depan, diharapkan dengan perjanjian dagang yang baru dengan AS akan mengurangi pajak untuk mobil yang diekspor dari Inggris Penjualan mobil mempengaruhi kecepatan produksi mobil sehingga mempengaruhi permintaan akan karet.
Harga minyak mentah meningkat didukung oleh sentimen positif dari negosiasi perdagangan AS
Harga minyak naik membuat konsumen membeli karet alam dibanding dengan karet sintetis yang harganya lebih mahal karena bahan bakunya dari minyak mentah
https://vibiznews.com/index.php/2025/07/24/harga-minyak-wti-merosot-meski-data-pasokan-as-menurun/
Analisa Tehnikal untuk karet
Suppport pertama di 329 yen kemudian ke 324 yen
Resistant pertama di 333 yen kemudian ke 337 yen
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



