Keajaiban Ekonomi Amerika Serikat

2218

(Vibiznews – Column) The Fed mengeluarkan outlook ekonomi AS yang pesimis yang mengakibatkan anjloknya indeks harga saham bukan saja di Amerika Serikat, tetapi juga anjloknya indeks harga saham global. Meskipun demikian pasar saham global segera bangkit kembali. Jadi apakah benar outlook dari the Fed, ataukah the Fed hanya tidak mau dianggap telah memberikan asumsi-asumsi yang salah pada waktu beberapa bulan yang lalu, dan untuk itu tetap mempertahankan pendapatnya yang negatif? Mari kita lihat analisa berikut ini.

Outlook the Fed yang Pesimis

Minggu lalu pada tanggal 11 Juni 2020, The Fed mengeluarkan Outlook yang pesimis dengan memperkirakan pemulihan ekonomi AS kembali ke level sebelum pandemik baru akan terjadi pada tahun 2023, yang telah membuat Wall Street mengalami penurunan yang tajam,

The Fed tetap mempertahankan kebijaksanaan moneternya namun bersikap “dovish”, dengan mengatakan bahwa ekonomi AS memerlukan waktu bertahun-tahun untuk pulih sepenuhnya dari kerusakan yang diakibatkan oleh pandemik Covid-19. Bank sentral AS ini juga memberikan gambaran yang suram mengenai kondisi saat ini dari ekonomi AS termasuk memperkirakan GDP AS tahun ini akan minus 6.5% dan pengangguran berada diatas 9% pada akhir tahun ini.

Angka-angka ini bukanlah hal yang mengejutkan bagi pasar, namun menjadi peringatan yang keras terhadap para trader dan investor yang baru saja mendorong naik indeks saham Nasdaq ke rekor ketinggian yang baru pada hari Rabu pagi 10 Juni, dan S&P 500 ke ketinggian 3 bulan pada hari Senin 8 Juni.

Federal Reserve AS memberikan signal untuk mempertahankan tingkat bunga pada level yang rendah paling tidak selama beberapa tahun dan juga berkomitmen untuk mempertahankan pembelian obligasi level tinggi. Hal ini bukannya menggembirakan pasar malah membuat turun pasar, karena investor fokus kepada alasan dibalik semuanya yaitu outlook ekonomi yang suram. The Fed pesimis mengenai kembalinya ekonomi ke level seperti sebelum pandemik, dapat dicapai sebelum 2022. Federal Reserve AS mengabaikan pemulihan ekonomi AS yang berbentuk V.

Pendapat Pemerintahan Donald Trump

Sebegitu jauh, para pejabat telah menolak, mengenakan kembali restriksi, didorong sebagian oleh optimisme dari Gedung Putih. Larry Kudlow, penasehat Presiden Donald Trump, mendesak bahwa AS terus membuka ekonominya dan pemulihan dalam bentuk V sudah dekat.

Kudlow, Mnuchin dan Trump semuanya memberikan peryataan publik yang tetap berpegang kepada pendapat bahwa pemulihan ekonomi AS akan cepat dan kuat dan bahwa tahun 2021 akan menjadi tahun terbaik bagi ekonomi AS.

Pemerintah Trump sampai saat ini terus mendorong para gubernur negara bagian AS untuk membuka kembali perekonomian ditempat mereka dengan menunjukkan bahwa yang terburuk dari wabah Covid-19 telah lewat dan pemulihan ekonomi yang cepat dan penuh sedang menunggu.

Pendapat dari pemerintahan Trump ini telah disampaikan dari sejak tanggal 18 Maret dimana Mnuchin mengatakan kepada CNBC bahwa ekonomi AS akan kembali berjaya begitu wabah Covid-19 telah berhasil ditaklukkan. Sementara Presiden AS mengantisipasikan pemulihan ekonomi AS dari bencana pandemik Covid-19 akan berbentuk V.

Pada hari itu indeks saham AS Dow Jones lompat hampir 1000 poin setelah perusahaan biotehnologi Moderna melaporkan hasil yang menjanjikan akan percobaan vaksin Covid-19, seolah-olah meneguhkan pernyataan dari Donald Trump. Trump menunjuk kepada rebound pasar saham sebagai alasan untuk optimis.

Argumen Orang yang Skeptis versus yang Optimis

Pada hari Selasa tanggal 2 Juni, pasar saham kebanyakan menguat pada perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Pasar saham saat ini nampaknya mengabaikan awan badai yang besar yang sedang mengamuk termasuk pandemik Covid-19 yang membuat ekonomi dunia menciut luarbiasa, perang dingin yang mengancam diantara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia – Amerika Serikat dan Cina dan keresahan sipil di AS yang telah meledak menjadi kekerasan yang belum pernah terjadi lagi sejak lebih dari 50 tahun yang lalu.

Pada tanggal 3 Juni, laporan employment nasional ADP AS untuk bulan Mei muncul mengejutkan dengan kehilangan pekerjaan hanya 2,7 juta sementara diperkirakan sebesar dibawah 9 juta. Akibatnya pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai.

Rally yang aneh di indeks saham dunia terus berlanjut, ditengah pandemik yang merusak habis perekonomian utama dunia, dua negara dengan perekonomian terbesar (AS dan Cina) sedang diambang perang dagang lagi atau bahkan yang lebih buruk, dan keresahan sipil di AS dan Hong Kong.

Orang yang skeptis menganggap menguatnya pasar saham dunia semata-mata disebabkan suntikan yang sangat besar dari stimulus moneter oleh bank sentral-bank sentral utama dunia ke dalam ekonomi dimana uang ini pada mengalir ke saham.

Argumen dari yang optimis adalah “bullish” nya pasar saham berarti banyak orang-orang yang cerdas sedang berkata,”kita sedang balik kembali ke level sebelum malapetaka Covid-19. Kita telah belajar banyak dan satu hal yang kita pelajari adalah jangan bergantung kepada negara lain yang mungkin punya agenda lain. Kita harus bergantung kepada diri kita sendiri.”

Pendapat Mana Yang Benar?

Pertanyaan diatas akan dijawab sendiri oleh kenyataan fakta-fakta dari data ekonomi AS yang keluar dan reaksi di pasar.

Pada tanggal 4 Juni, data makro ekonomi AS pada hari Rabu mengatasi yang diperkirakan, PMI Non-manufaktur dari ISM untuk bulan Mei bangkit dari kerendahannya, naik dari sebelumnya 41.8 menjadi 45.4 dan lebih besar dari pada yang diperkirakan sebesar 44.2.

Data klaim pengangguran mingguan AS menunjukkan angka 1.880.000 yang adalah sesuai dengan yang diperkirakan, namun sudah jauh turun dari minggu sebelumnya yang masih mencapai 2.126.000.

Laporan pekerjaan sektor swasta menunjukkan kehilangan pekerjaan yang kurang dari 3 juta. Laporan employment nasional ADP AS untuk bulan Mei muncul mengejutkan dengan kehilangan pekerjaan hanya 2,7 juta sementara diperkirakan sebesar dibawah 9 juta.

Pada hari Jumat 5 Juni, Laporan angka Non Farm Payrolls yang merupakan data makro ekonomi yang paling penting dan berpengaruh di Amerika Serikat,  menguat secara mengejutkan, dimana AS menambah 2,5 juta pekerjaan, kejutan yang positip dibandingkan dengan perkiraan akan kehilangan posisi sebanyak jutaan. Tingkat pengangguran juga turun ke 13.3% dari sebelumnya 14.7%. Laporan pada hari Jumat minggu lalu ini menunjukkan bahwa ekonomi AS akan mengalami pemulihan dalam bentuk V dari kerusakan karena Covid-19.

Salah seorang analis pasar mengatakan bahwa kita kemungkinan akan melihat rekor resesi yang tersingkat yang pernah terjadi di dunia.

Melesetnya dalam jumlah yang signifikan perkiraan angka pekerjaan oleh para analis dan ekonom pada bulan Mei ini membangkitkan pertanyaan mengenai ketepatan asumsi yang dibuat juga oleh para bank sentral termasuk Federal Reserve pada beberapa bulan yang lalu.

Pada hari Senin 8 Juni, indeks Nasdaq menyentuh rekor ketinggian sementara indeks saham S&P 500 menyentuh ketinggian selama 3 bulan. Sentimen terhadap resiko dari para trader dan investor tetap bagus. Indeks optimisme usaha kecil NFIB mengalami kenaikan menjadi 94.4 pada bulan Mei dari sebelumnya 90.9 pada bulan April.

Pertanyaan publik adalah: bagaimana bisa indeks saham Nasdaq menyentuh rekor ketinggian pada minggu lalu ketika pengangguran di AS telah naik ke sekitar 15% dan banyak dari ekonomi negara-negara utama dunia masih mengkerut? Apakah ada keajaiban dalam perekonomian AS?

Pada hari Kamis malam 11 Juni, sentimen dovish dari the Fed membuat perdagangan saham global anjlok cukup signifikan dengan indeks saham Wall Street turun hingga 5 persen lebih, penurunan terbesar dalam sehari sejak tanggal 16 Maret.

Perlu dicatat disini bahwa anjloknya indeks saham Wall Street bukan karena fakta data makro ekonomi AS, melainkan semata-mata karena outlook the Fed yang pesimis yang bahkan mengabaikan fakta data Non Farm Payrolls yang sudah lebih dahulu keluar pada minggu lalunya tanggal 5 Juni yang menguat secara mengejutkan, dimana AS menambah 2,5 juta pekerjaan, kejutan yang positip dibandingkan dengan perkiraan akan kehilangan posisi sebanyak jutaan. Tingkat pengangguran juga turun ke 13.3% dari sebelumnya 14.7% yang menunjukkan bahwa ekonomi AS akan mengalami pemulihan dalam bentuk V dari kerusakan karena Covid-19.

Bagaimana Analisa Para Pengamat Pasar Atas Fakta Data NFP AS 5 Juni?

Pesan yang ditangkap dari laporan NFP AS adalah kelihatannya kecepatan dari para pekerja kembali kepada pekerjaannya relatif lebih cepat dari penambahan PHK dan ini adalah tren positip yang sangat jelas bahwa pembukaan ekonomi di berbagai negara bagian AS telah lebih baik daripada yang siapapun  telah perkirakan. Ini adalah pertanda yang sangat baik bahwa pasar sedang memberitahukan bahwa orang sudah pada balik kepada pekerjaan mereka.

Merupakan kejutan besar yang baik bahwa ekonomi bergerak dengan kecepatan yang lebih cepat daripada yang diketahui oleh siapapun. Tren indikator menunjukkan bahwa pada saat negara bagian – negara bagian membuka kembali ekonomi mereka, orang dengan cepat kembali kepada pekerjaan mereka dan ini adalah pertanda yang baik bagi ekonomi AS. Ini merupakan kejutan yang benar-benar positip. Dengan ini diperkirakan akan bermunculan angka-angka lainnya yang lebih banyak yang positip daripada yang negatif kedepannya. Program “payroll protection” kemungkinan telah bekerja lebih baik daripada yang orang telah pikirkan dan ini adalah hal yang baik.

Data ADP dan klaim pengangguran semuanya menunjuk kepada berkurangnya penambahan dalam angka pengangguran,. Tanda-tanda awal ini pastinya telah menunjukkan bahwa pembukaan kembali ekonomi telah mulai memberikan kesembuhan kepada pasar tenaga kerja. Pendapatan rata-rata turun selama bulan lalu, menunjukkan bahwa para pekerja yang lebih rendah yang pada waktu awalnya menanggung akibat dari krisis ini telah dipulihkan kembali kepada pekerjaan mereka, suatu tanda positip yang lainnya untuk ekonomi AS. Respon pasar juga sangat positip.

Pertumbuhan upah muncul lebih cepat daripada yang diperkirakan dan menunjukkan pertumbuhan sementara kebanyakan orang memperkirakan kerugian yang tajam. Rebound ini dikonfirmasi dengan bangkitnya kembali di dalam tingkat partisipasi, jam-jam mingguan, dan pertumbuhan pekerjaan di dalam manufaktur dan swasta. Hal ini dapat menunjukkan bahwa yang terburuk bagi pasar telah lewat. Yang akan menjadi hal yang positip bagi konsumen, konsumsi, dan pertumbuhan ekonomi, yang sebelumnya diperkirakan akan masuk sampai kepada kuartal kedua. Dolar AS mengalami kenaikan, sementara emas jatuh, yang memberitahukan kepada kita bahwa pasar saham akan naik lebih jauh.

Kesimpulan dari analisa atas laporan NFP diatas adalah: diperkirakan akan bermunculan angka-angka lainnya yang lebih banyak yang positip daripada yang negatif kedepannya. Benarkah? Kita lihat saja bukti-bukti faktanya.

Bagaimana Bukti Fakta Data Makro Ekonomi AS (Sesudah outlook the Fed yang Suram)?

Pada tanggal 11 Juni, klaim pengangguran mingguan AS yang berakhir pada tanggal 5 Juni muncul di 1.54 juta, sedikit lebih baik daripada yang diperkirakan di 1.55 juta. Klaim pengangguran mingguan ini stabil disekitar 1,5 juta dan sudah jauh di bawah daripada angka diatas 6 juta yang terjadi pada pertengahan bulan Maret.

Pada tanggal 16 Juni, laporan penjualan ritel AS bulan Mei menunjukkan kenaikan yang signifikan 17.7% dari bulan sebelumnya yang masih ada di dalam teritori negatif sebesar  – 14.7%. Sedangkan diperkirakan kenaikan akan hanya 7.7%. Ini adalah data lain dari makro ekonomi AS yang menunjukkan bahwa telah terjadi “rebound” yang ajaib di dalam ekonomi AS dari dampak kerusakan karena Covid-19 selama 3 bulan yang lalu.

Pada tanggal 17 Juni, Amerika Serikat mengeluarkan data makro ekonomi “Building Permit” yang naik 14.4% pada bulan Mei setelah jatuh 21.4% pada bulan sebelumnya. Dan “Housing Starts” dibawah 1 juta pertahun, pada periode yang sama naik 4.3% dari sebelumnya – 26.4%.

Pada tanggal 18 Juni, angka Philadelphia Fed’s Manufacturing Index, melompat ke teritori positip ke 27.5 di bulan Juni dari sebelumnya – 43.1 di bulan Mei. Suatu lompatan yang sangat jauh, yang sama mengejutkan pasar seperti waktu Non Farm Payrolls keluar. Sedangkan pasar hanya memprediksi angka yang keluar masih di dalam teritori yang negatif sebesar – 23.0. Ini kembali menunjukkan keajaiban ekonomi AS.

Semua fakta data makro ekonomi AS sebanyak di atas memberikan harapan kepada mereka yang ingin melihat pemulihan ekonomi yang berbentuk V.

Dan sebegitu jauh, para pejabat telah menolak, mengenakan kembali restriksi, didorong sebagian oleh optimisme dari Gedung Putih. Larry Kudlow, penasehat Presiden Donald Trump, mendesak bahwa AS terus membuka ekonominya dan pemulihan dalam bentuk V sudah dekat.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here