(Vibiznews – Commodity) Harga emas membukukan keuntungan yang signifikan pada awal perdagangan sesi AS hari Kamis. Para trader pasar emas pada hari ini menganggap prospek naiknya inflasi adalah bullish, sebagaimana yang ditunjukkan oleh sejarah pasar. Melemahnya dollar AS juga menopang kenaikan harga emas. Emas yang safe-haven mengalami rally kenaikan harga meskipun minat terhadap resiko dari para trader dan investor bagus pada akhir minggu ini.
Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $31.80 ke $1,796.30 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Maret naik $0.715 ke $22.265 per ons.
Pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai, termasuk S&P 500 mencetak rekor ketinggian yang baru semalam.
Para trader dan investor masih menggali hasil dari pertemuan FOMC the Fed AS. Pernyataan dari FOMC agak mengejutkan dengan mengatakan akan ada tiga kali kenaikan tingkat bunga pada tahun 2022 dan bahwa inflasi AS sedang naik namun mengatakan akan balik turun lagi pada bulan-bulan yang akan datang.
FOMC mempercepat tapering dalam pembelian assets bulanan, yang akan berakhir pada bulan Maret tahun depan. Pasar sudah dengan benar memperkirakan kecenderungan hawkish dari hasil pertemuan FOMC, namun penelitian yang lebih baik atas timing dan tindakan dari the Fed kelihatannya berhasil meyakinkan para trader dari banyak pasar bahwa the Fed tidak se-hawkish seperti yang terlihat dalam “statement” FOMC pada mulanya, sebagaimana yang terbukti dengan rally yang terjadi di dalam indeks saham AS, stabilnya yields obligasi AS dan melemahnya indeks dollar AS.
“Support” terdekat menunggu di $1,776 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,772 dan kemudian $1,762
“Resistance” terdekat menunggu di $1,800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,816 dan kemudian $1,835.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido