(Vibiznews – Commodity) – Harga karet turun untuk tiga hari berturut-turut ke harga terendah 8 bulan. Mengikuti turunnya pasar Shanghai, melemahnya harga minyak mentah dan kekhawatiran melemahnnya permintaan dari Cina.
Harga karet Januari di Osaka Exchange turun 2.2 yen atau 1 % menjadi 226.25 yen ($1.70) per kg .
Investor juga menilai data yang menunjukkan ekonomi Jepang tumbuh 2,2% secara tahunan pada kuartal kedua 2022, meski dibawah perkiraan.
https://www.vibiznews.com/2022/08/16/rekomendasi-harian-indeks-nikkei-16-agustus-2022/
Harga karet Januari di Shanghai Futures turun 185 yuan atau 1.4% menjadi 12,840 yuan ($1,902) per ton.
Hang Seng tertekan oleh beberapa rilis data ekonomi China yang suram seperti produksi industri, penjualan ritel menimbulkan kekhawatiran lanjutan perlambatan ekonomi global.
Sementara itu, People’s Bank of China (PBoC) secara tak terduga memangkas suku bunga kebijakan utama untuk pertama kalinya sejak Januari.
https://www.vibiznews.com/2022/08/16/rekomendasi-harian-indeks-hang-seng-16-agustus-2022/
Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada hari Senin turun tajam ke sekitar $87.83 per barel.
Harga minyak mentah WTI turun tajam pada hari pertama minggu perdagangan yang baru. Penurunan harga minyak mentah WTI ini menunjukkan pasar mengabaikan berita yang positip dari salah satu perusahaan minyak kunci di Arab Saudi .
Saudi Aramco siap meningkatkan produksi dan Kilang minyak Teluk Meksiko AS diberhentikankan.
Saham-saham Asia naik pada hari Senin sementara investor masih cemas akankah Wall Street terus rally karena inflasi AS sudah mencapai puncaknya.
Harga karet September di Singapore Exchange SICOM turun 1.1% menjadi 150.4 sen USD
Analisa tehnikal untuk karet dengan support pertama 220 yen dan berikut 213 yen. Resistant pertama di 237 yen dan berikut ke 249 yen.
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting