(Vibiznews – Forex) Pasangan matauang EUR/USD pada minggu lalu jatuh dan diperdagangkan hampir mencapai pariti lagi.
Apa yang Terjadi Minggu Lalu?
Dolar AS memulai minggu lalu dengan pijakan yang kuat di tengah arus “risk-off” yang datang, ditambah lagi selanjutnya dengan mengambil keuntungan dari tanda-tanda bahwa AS kemungkinan akan bisa menghindarkan diri dari turunnya ekonomi dengan tajam.
Cina mendatangkan keengganan terhadap resiko pada permulaan minggu lalu setelah merilis angka – angka makro ekonomi yang lemah pertumbuhannya. Di tambah lagi dengan bank sentral lokal Cina tanpa terduga memangkas kebijakan tingkat bunga kunci dan mengalirkan likuiditas setelah terjadinya perlambatan ekonomi yang memburuk akibat lockdown yang dilakukan karena merebaknya kembali Covid di Cina.
Dolar AS mengambil keuntungan dari sentimen pasar yang buruk sementara matauang bersama Eropa tertekan oleh data ekonomi lokal yang lemah yang menaikkan spekulasi bahwa Uni Eropa sedang dalam perjalanan menuju resesi. GDP kuartal kedua direvisi turun menjadi 0.6% QoQ dari perkiraan pendahuluan di 0.7%. Juga survey ZEW Jerman menunjukkan bahwa Sentimen Ekonomi turun melumer pada bulan Agustus. Sementara inflasi di Uni Eropa dikonfirmasikan berada di 8.9% YoY pada bulan Juli.
Memulai minggu perdagangan yang baru hari Senin minggu lalu di 1.0259, EUR/USD tertekan turun ke 1.0080 mengakhiri minggu lalu pada perdagangan hari Jumat. EUR/USD sudah tertekan turun dari sejak hari Senin sampai Rabu ke sekitar 1.0173 – 1.0165 di tengah sentimen pasar yang enggan terhadap resiko dan menguatnya dollar AS. Pada hari Kamis EUR/USD berada di bawah tekanan bearish yang berat dan turun ke sekitar 1.0130. Pada hari Jumat EUR/USD meneruskan penurunannya ke sekitar 1.0040, menuju pariti.
Pergerakan Harian EUR/USD Minggu Lalu
Pada hari Senin, EUR/USD berhasil menghapus sedikit porsi kerugian hariannya pada awal perdagangan sesi AS setelah NY Fed Empire State Manufacturing Index meleset dari perkiraan pasar dalam jumlah margin yang besar. Pasangan matauang ini tetap berada pada teritori negatip dekat 1.0200 di sekitar 1.0173 di tengah keengganan terhadap resiko.
Dollar AS mengalami mode pemulihan pada permulaan minggu perdagangan yang baru. Bangkitnya kembali keprihatinan yang baru akan resesi mengatasi kelegaan akan berkurangnya inflasi di tengah tanda – tanda melambatnya aktifitas ekonomi di Cina. Penjualan ritel di negara Cina hanya naik 2.7% YoY pada bulan Juli dan Industrial Production hanya naik 3.8% pada periode yang sama, kedua-duanya meleset dari yang diperkirakan pasar. Pada saat yang bersamaan, bank sentral Cina tanpa terduga memangkas tingkat suku bunga kuncinya dan mengalirkan likuiditas ke pasar.
Pasar saham berjuang untuk bisa mendapatkan keuntungan dengan indeks saham Eropa diperdagangkan bervariasi. Yields obligasi pemerintah AS meningkat merefleksikan ketakutan akan mundurnya ekonomi dunia.
Jerman mempublikasikan Wholesale Price Index bulan Juli, yang jatuh sebesar 0.4% MoM. Sementara AS merilis angka NY Empire State Manufacturing Index bulan Agustus yang tanpa terduga terkontraksi menjadi – 31.3 dari bulan sebelumnya di 11.1.
EUR/USD berhasil rebound pada paruh ke dua hari Selasa dan berbalik positip ke atas 1.0170 di sekitar 1.0175. Mengecewakannya data Housing Starts dari AS menyebabkan rally dollar AS kehilangan tenaganya dan membantu pasangan matauang EUR/USD menghapus kerugiannya. Meskipun demikian, sentimen pasar yang penuh dengan kehati-hatian membatasi kenaikan dari EUR/USD.
Pada paruh pertama hari Selasa, pasangan matauang EUR/USD sempat memperpanjang penurunannya ke kerendahan baru bulan Agustus di 1.0121. Pada jam perdagangan sesi Eropa, dollar AS tetap kuat dengan investor mempertahankan fokus pada ketakutan sehubungan dengan resesi.
Lemahnya data ekonomi yang keluar dari Eropa menambah kelemahan dari EUR, dengan Neraca Perdagangan Uni Eropa bulan Juni membukukan defisit yang setelah disesuaikan menjadi minus € 30.8 miliar. Selain itu, survey ZEW Jerman menunjukkan bahwa sentimen ekonomi di Jerman pada bulan Agustus jatuh ke minus 55.3, sementara sentimen untuk seluruh Uni Eropa turun menjadi minus 54.9.
AS merilis data ekonomi Building Permits bulan Juli yang turun sebanyak 1.3% MoM sementara Housing Starts untuk periode yang sama turun sebesar 9.6%. Dolar AS kehilangan tenaganya setelah keluarnya berita data – data ekonomi dari perumahan di AS di atas.
Pada hari Rabu, EUR/USD diperdagangkan “choppy” di bawah 1.0200 di sekitar 1.0165 di tengah turunnya GDP zona euro kuartal ke dua dan sentimen pasar yang enggan terhadap resiko. Dolar AS kelihatannya menghentikan kenaikannya menjelang keluarnya risalah pertemuan FOMC the Fed. Matauang bersama Eropa tetap rentan terhadap ketakutan akan resesi dan krisis gas di Eropa.
Setelah jatuh ke level terlemah dalam hampir dua minggu di 1.0122 pada hari Selasa, EUR/USD sempat berhasil rebound sebelum akhirnya kehilangan momentum pemulihannya di sekitar 1.0200. Pasangan matauang ini memulai perdagangan pada hari Rabu dengan posisi di bawah dan outlook tehnikal menunjukkan bisa mengalami kerugian lebih jauh dalam jangka pendek.
Dollar AS menguat pada hari Rabu, dengan sentimen pasar sangat buruk. Pasar saham global berbalik turun tajam pada jam perdagangan sesi AS menjelang keluarnya risalah pertemuan FOMC the Fed. Keengganan terhadap resiko telah membuat dollar AS mengatasi rival-rival-nya.
Amerika Serikat merilis data ekonomi Retail Sales yang mendatar selama bulan Agustus dan meleset dari yang diperkirakan kenaikan sebesar 0.1%. Namun, angka inti membaik, lebih daripada yang diperkirakan menjadi 0.8%.
Yields obligasi pemerintah AS naik tajam dengan surat berharga treasury berjangka 10 tahun AS berada pada 2.90% yang mendukung naik dollar AS.
EUR/USD berada di bawah tekanan bearish yang berat dan turun ke arah 1.0100 di sekitar 1.0130 selama jam perdagangan sesi AS hari Kamis. Walaupun data dari AS menunjukkan bahwa Existing Home Sales turun tajam pada bulan Juli, dollar AS terus berhasil mengumpulkan kekuatannya di tengah keengganan terhadap resiko.
Sebelumnya EUR/USD sudah terlebih dahulu turun ke 1.0145 dengan dollar AS mempertahankan kekuatannya selama jam perdagangan sesi Asia.
Uni Eropa merilis perkiraan final dari angka inflasi bulan Juli dengan Consumer Price Index (CPI) dikonfirmasi berada pada 8.9% YoY. Angka inti tahunan naik sebanyak 4% sebagaimana dengan yang telah diperkirakan.
Sementara itu AS mempublikasikan data Jobless Claim mingguan dan Philly Fed Manufacturing Index yang muncul sedikit lebih baik daripada yang diperkirakan sehingga mendorong naik dollar AS lebih jauh dan membebani EUR/USD.
Data ekonomi Jobless Claims mingguan AS turun 2000 menjadi 250.000 dalam satu minggu yang berakhir pada hari Sabtu minggu lalu. Angka yang keluar ini mengejutkan pasar yang memperkirakan Jobless Claims mingguan AS akan keluar naik ke 265.000, setelah angka minggu lalu direvisi menjadi 252.000.
Philadelphia Federal Reserve AS melaporkan data ekonomi Philly Fed Manufacturing Index dari AS untuk bulan Agustus. Outlook bisnis dan aktifitas manufaktur AS pada bulan Agustus naik ke 6.2 dari angka sebelumnya pada bulan Juli minus 12.3. Data yang keluar ini juga secara signifikan mengatasi angka yang diperkirakan di sekitar 5.
Pada hari Jumat, EUR/USD memperpanjang penurunannya selama jam perdagangan sesi AS dan menyentuh level terbawah dalam sebulan di bawah 1.0050 di sekitar 1.0040.
Narasi yang hawkish dari para pejabat the Fed menyumbang kepada dorongan naik dari dollar AS yang pada gilirannya juga mendorong turun EUR/USD.
Presidan Fed St. Louis James Bullard mengatakan bahwa dia lebih suka the Fed meneruskan kenaikan tingkat bunganya dan dia memilih kenaikan sebesar 75 bps pada pertemuan kebijakan the Fed di bulan September.
Dollar AS juga diuntungkan oleh sentimen “risk-off” yang datang dari ketegangan geopolitik, antara lain hal yang sehubungan dengan krisis Ukraina dan pertemuan G20 pada bulan Nopember. Apakah para penguasa di Eropa semuanya sepakat untuk memboikot pertemuan G20 dengan akan hadirnya Presiden Rusia, Putin.
Presiden Komisi Eropa President Ursula von der Leyen mengatakan bahwa mereka harus mempertimbangkan dengan sangat hati – hati apakah akan melumpuhkan samasekali seluruh G20 dan Leyen berpendapat tidak. Menurut dia, G20 adalah terlalu penting, juga bagi negara – negara yang sedang maju dan yang baru mulai maju.
Pengetatan Quantitative the Fed Ada Disini
Katalisator final yang mendorong naik dollar AS dengan tajam adalah rilis data ekonomi AS yang memberikan semangat setelah keluarnya risalah pertemuan FOMC the Fed yang terbaru. Dokumen ini memberikan indikasi bahwa para pembuat kebijakan moneter AS tetap berencana untuk menaikkan tingkat suku bunga untuk mendinginkan inflasi dan akan mendorong tingkat bunga sampai melewati teritori netral. Selain itu, mereka juga mengumumkan rencana untuk meningkatkan menjadi dua kali lipat kecepatan penyusutan neraca.
Para pemain di pasar semula melihat pernyataan the Fed ini sebagai sedikit dovish, namun kemudian berpikir ulang pada hari Kamis minggu lalu setelah data ekonomi yang keluar dari AS menunjukkan bahwa negara AS akan terhindar dari kemunduran ekonomi yang tajam. Sektor pekerjaan sehat, sementara angka – angka bisnis menunjukkan pertumbuhan yang stabil. Resesi tehnikal akan segera bisa diputar balikkan.
Para pejabat the Fed cepat menanggapi rilis risalah pertemuan FOMC yang dikeluarkan. Pejabat Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bahwa apabila mereka terus menaikkan tingkat bunga, resiko resesi bisa meningkat, walaupun dia tidak percaya AS saat ini sedang dalam kondisi resesi. Pejabat the Fed dari St Louis Jim Bullard seperti biasanya cenderung hawkish, mengatakan dia cenderung kepada kenaikan tingkat bunga sebesar 75 bps pada bulan September. Sementara Presiden the Fed dari Richmond, Thomas Barkin pada hari Jumat mengatakan bahwa data ekonomi AS belakangan ini kuat, pasar tenaga kerja kelihatannya sehat demikian juga penjualan ritel inti dan produksi industri.
Apakah Resesi Akan Datang atau Tidak?
Kita akan bisa mendapatkan jawaban atas pertanyaan di atas pada hari Selasa minggu ini ketika S&P Global akan mempublikasikan perkiraan pendahuluan dari Purchasing Manager Index (PMI) bulan Agustus untuk Uni Eropa dan AS. Kebanyakan angka dari indeks ini diperkirakan akan jatuh lebih jauh ke teritori kontraksi, yang menunjukkan penurunan yang lebih tajam pada kuartal ketiga dari tahun ini.
Kalender makro ekonomi AS yang akan keluar pada minggu ini termasuk beberapa data ekonomi papan atas termasuk Durable Goods Orders bulan Juli, perkiraan final dari GDP AS kuartal kedua dan angka inflasi CPE inti yang menjadi alat ukur inflasi favorit dari the Fed. Akhirnya, the Fed akan menyelenggarakan Simposium Ekonomi Jackson Hole pada hari Jumat.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.0000 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 0.9951 dan kemudian 0.9880. “Resistance” terdekat menunggu di 1.0105 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0280 dan kemudian 1.0365.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido


