Rekomendasi GBP/USD Mingguan 29 Agustus – 2 September 2022: Masih Tetap Tertekan?

1148

(Vibiznews – Forex) Setelah sempat mengalami kerugian kurang lebih 300 pips pada minggu lalu, GBP/USD mengakhiri minggu lalu dengan penurunan di bawah 1.1800. Menguatnya dollar AS dan ekspektasi kenaikan tingkat bunga the Fed yang hawkish adalah katalisator kunci yang memukul pasangan matauang ini ke level terendah dalam dua bulan di 1.1717. Minggu ini, pasangan matauang ini kelihatannya masih akan mengalami tekanan dengan perhatian pada minggu ini tertuju kepada Non-Farm Payrolls AS.

Apa yang Terjadi Pada Minggu Lalu?

Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu di 1.1830, GBP/USD mengakhiri minggu lalu turun ke sekitar 1.1735. Pada hari Senin berada di bawah tekanan bearish dan diperdagangkan di level terendah sejak pertengahan bulan Juli di bawah 1.1800 di sekitar 1.1754 dengan arus safe – haven terus mendominasi pasar keuangan. Pada hari Selasa pagi melanjutkan penurunannya ke level terendah selama 2 tahun di 1.1717, namun selanjutnya berhasil rebound kembali ke 1.1850 dengan berbalik turunnya USD secara tajam. Pada hari Rabu GBP/USD kembali tertekan turun ke bawah 1.1800 diperdagangkan di sekitar 1.1780 karena pada jam perdagangan akhir indeks dollar AS berbalik naik karena naiknya yields treasury 10 tahun AS di sekitar 3.10% dan 3.30%. Pada hari Kamis GBP/USD berbalik arah naik ke atas 1.1800 di sekitar 1.1865. Melemahnya kembali dollar AS dan membaiknya sentimen pasar karena komentar dari the Fed yang dovish kelihatannya telah memicu kenaikan pasangan matauang ini. Namun dalam jam perdagangan sesi AS selanjutnya GBP/USD berbalik turun dan diperdagangkan di sekitar 1.1816 dengan menguatnya kembali USD karena keluarnya data-data makro ekonomi AS yang bagus. Pada hari Jumat GBP/USD terjun bebas ke 1.1735 karena pidato Powell yang hawkish.

Pergerakan Harian GBP/USD Minggu Lalu

Pada hari Senin, GBP/USD berada di bawah tekanan bearish dan diperdagangkan di level terendah sejak pertengahan bulan Juli di bawah 1.1800 di sekitar 1.1754 dengan arus safe – haven terus mendominasi pasar keuangan pada jam perdagangan paruh ke dua hari Senin. Setelah kenaikan pada minggu lalu sebanyak 2.3%, indeks dollar AS naik lagi 0.5% pada hari Senin.

Pasar tidak sabar menunggu symposium Federal Reserve tahunan yang akan di adakan pada akhir minggu ini di Jackson Hole, Wyoming, termasuk pidato dari ketua the Fed Jerome Powell pada hari Jumat pagi.

Komentar dari ketua the Fed Jerome Powell akan menghapus awan ketidakpastian atas petunjuk kedepan. Perlambatan dalam kecepatan menaikkan tingkat suku bunga oleh the Fed diperkirakan sudah disiapkan untuk menghindari konsekwensi pengetatan likuiditas dari pasar.

Dari sisi Poundsterling, data employment yang keluar yang rentan akan berpengaruh negatip terhadap pergerakan naik dari Poundsterling. Sebaliknya perbaikan yang signifikan di dalam data tenaga kerja akan berpengaruh positip.

Pada hari Selasa, Setelah sempat jatuh ke level terendah dalam dua tahun di 1.1717 pada awal hari dalam jam perdagangan sesi Asia, karena dollar AS naik menyentuh level tertinggi dalam 19 tahun, GBP/USD berhasil rebound pada jam perdagangan sesi Eropa dan memperpanjang rebound hariannya pada jam perdagangan sesi AS, naik mengarah ke 1.1850 di sekitar 1.1845, setelah data ekonomi dari AS menunjukkan bahwa PMI manufaktur dan jasa jatuh dalam perkiraan sementara di bulan Agustus. Dolar AS segera mengalami tekanan jual yang kuat setelah keluarnya PMI manufaktur dan jasa yang lemah sehingga memberikan dorongan naik terhadap matauang GBP/USD.

Dolar AS turun dari ketinggian bulanan di 109, turun 0.08% ke dekat 108.87 dalam perdagangan intraday. Penurunan indeks dollar AS ini mengikuti penurunan dalam yields obligasi pemerintah AS 10 tahun, yang turun ke 3.02%.

Pada hari sebelumnya indeks dollar AS sempat naik ke ketinggian selama enam minggu dan juga mencetak tren naik selama empat hari, di tengah ketakutan akan resesi dan meningkatnya pertaruhan ke hawkish-an dari Federal Reserve. Dolar AS naik setelah Chicago Fed National Activity Index, membaik menjadi 0.27 pada bulan Juli dari sebelumnya di revisi turun – 0.25%.

GBP/USD berhasil mengumpulkan momentum pemulihannya dan naik ke sekitar 1.1800 selama jam awal perdagangan sesi AS hari Rabu. Setelah gagal bertahan di atas 109.00, indeks dollar AS turun tajam dengan angka PMI AS muncul mengecewakan sehingga memicu rally dari pasangan matauang GBP/USD yang terbaru.

Angka pendahuluan yang dikeluarkan oleh S&P Global untuk PMI manufaktur AS bulan Agustus melemah ke 51.3 dibandingkan dengan yang diperkirakan di 52.0 dan juga lebih kecil dari angka sebelumnya di 52.2.

Sementara itu angka PMI jasa jatuh ke 44.1 dari sebelumnya 47.3 dan jauh di bawah dari yang diperkirakan pasar di 49.2. Menurut S&P Global, ekonomi AS sedang ada di dalam masalah dengan PMI komposit-nya turun ke 45, terendah di dalam 27 bulan.

Ditambah lagi, New Home Sales AS untuk bulan Juli jatuh ke level terendah dalam enam tahun, menjadi 511.000 dari sebelumnya 585.000 dan dari perkiraan pasar 575.000.

Dengan munculnya data ekonomi AS yang buruk, yields treasury 10 tahun AS berhenti naik dan indeks dollar AS tertekan turun. Indeks dollar AS turun dari ketinggian beberapa tahun di 109.27 ke 108.52.

Namun pada jam perdagangan sesi AS selanjutnya GBP/USD kembali tertekan turun ke bawah 1.1800 diperdagangkan di sekitar 1.1780 dengan indeks dollar AS berbalik naik karena naiknya yields treasury 10 tahun AS di sekitar 3.10% dan 3.30%.

Pada hari Kamis, GBP/USD berbalik arah setelah sempat jatuh ke bawah 1.1800 pada awal perdagangan sesi AS dan mulai naik ke atas 1.1800 di sekitar 1.1865. Melemahnya kembali dollar AS dan membaiknya sentimen pasar karena komentar dari the Fed yang dovish kelihatannya telah memicu kenaikan pasangan matauang ini.

Namun dalam jam perdagangan sesi AS selanjutnya GBP/USD berbalik turun dan diperdagangkan di sekitar 1.1816 dengan menguatnya kembali USD karena keluarnya data-data makro ekonomi AS yang bagus.

Menurut Resolution Foundation, “think tank” nya Inggris, Perdana Menteri Inggris yang baru nantinya harus bisa mengambil ide-ide radikal seperti mendiskonto tarif energi (power), membekukan undang – undang energi atau suatu kenaikan pajak solidaritas, untuk menunjang goncangan akibat harga energi terhadap rumah tangga secara luas.

Sebaliknya indeks dollar AS (DXY) memulai hari Rabu dengan pijakan yang lebih kuat sebelum akhirnya turun ke arah 108.50, turun 0.15% terakhir, dengan saham – saham membiarkan terjadinya penurunan di tengah tidak adanya data ekonomi AS yang kuat.

Hal lain yang menambah tekanan turun terhadap indeks dollar AS adalah tidak adanya kesepakatan di antara para pembicara the Fed yang terbaru dan pasar membicarakan bahwa the Fed kemungkinan akan mengulangi ketakutan ekonominya dan kemungkinan akan menahan diri untuk tidak terlalu hawkish komentarnya di Simposium Jackson Hole nantinya.

Namun dalam jam perdagangan sesi AS selanjutnya GBP/USD berbalik turun dan diperdagangkan di sekitar 1.1816 dengan menguatnya kembali USD karena keluarnya data-data makro ekonomi AS yang bagus.

AS mempublikasikan perkiraan kedua dari GDP kuartal ke dua, yang direvisi naik dari – 0.9% menjadi – 0.6%. Selain itu, Initial Jobless Claims untuk minggu yang berakhir tanggal 19 Agustus turun menjadi 243.000 mengalahkan ekspektasi pasar.

Pada hari Jumat, GBP/USD berbalik arah setelah sebelumnya sempat naik ke ketinggian harian di 1.1900 selama jam perdagangan sesi AS hari Jumat. Pasangan matauang ini jatuh tajam ke sekitar 1.1735 setelah pidato dari ketua the Fed Jerome Powell di Simposium Jackson Hole. Federal Reserve AS tidak ragu-ragu untuk menaikkan tingkat suku bunga meskipun apapun yang terjadi yang menghantam pertumbuhan ekonomi AS.

Di dalam pidatonya, Powell mengulangi bahwa inflasi tetap merupakan ancaman yang terbesar bagi ekonomi dan bank sentral AS tetap berkomitmen untuk membawa turun harga-harga konsumen kembali ke target 2%.

Di dalam pernyataannya di symposium bank sentral dia mengatakan bahwa memulihkan ke stabilan harga akan memerlukan kebijakan yang restriktif untuk sementara waktu.

Pada saat yang bersamaan, dalam angka finalnya, University of Michigan Consumer Sentiment muncul di 58.2 dibandingkan dengan yang diperkirakan di 55.2. Sebelumnya ukuran inflasi yang menjadi favorit dari the Fed, PCE, naik 0.1% MoM dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 0.3%. Sementara itu PCE inti turun ke 4.6% dari 4.7%.

Apa yang Harus Diperhatikan Minggu Ini?

Dengan sudah selesainya Simposium Jackson Hole, para trader GBP/USD memindahkan fokusnya pada minggu perdagangan yang baru ke data ekonomi yang kritikal yaitu pasar tenaga kerja AS. Dari Inggris tidak ada data makro ekonomi papan atas yang keluar pada minggu ini, karena itu data makro ekonomi AS dan ekspektasi pengetatan oleh the Fed akan diamati dengan seksama untuk mendapatkan petunjuk dalam trading GBP/USD yang baru.

Tidak ada data ekonomi yang muncul pada hari Senin baik dari AS maupun dari Inggris. Pada hari Selasa, perhatian trader ada pada data Conference Board (CB) Consumer Confidence AS dan JOLTS Job Openings AS yang akan diikuti oleh pidato dari Presiden Fed New York John William.

Pada hari Rabu, trader menantikan ADP Nonfarm Employment Change AS yang akan didahului oleh pidato dari Presiden Fed Cleveland Loretta Mester.

Pada hari Kamis, dari Inggris akan dirilis angka PMI manufaktur final dari S&P Global. Sementara dari AS akan keluar data Initials Jobless Claims mingguan yang akan diikuti oleh PMI manufaktur AS dari ISM dan Prices Paid sub-component. Data ini bisa memiliki dampak yang signifikan terhadap valuasi dollar AS menjelang munculnya data employment AS pada hari Jumat.

Pada hari Jumat, akan dipublikasikan angka NFP bulan Agustus yang akan menjadi kunci yang menentukan keputusan kenaikan tingkat bunga the Fed bulan September.

Saat ini pasar memproyeksikan payrolls AS untuk bulan Agustus masih sangat bagus dengan tingkat pengangguran diproyeksikan masih tetap berada pada 3.5% dan ekonomi AS menambahkan hampir 300.000 pekerjaan baru.

Support & Resistance 

“Support” terdekat menunggu di 1.1725 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1700 dan kemudian 1.1650. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1777 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1812 dan kemudian 1.1879.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido