Rekomendasi EUR/USD Mingguan 26 – 30 September 2022: Masih Melanjutkan Penurunan?

1044

(Vibiznews – Forex) EUR/USD jatuh ke 0.9691 pada hari Jumat minggu lalu, level terendah sejak bulan Oktober 2002. Pasar keuangan minggu lalu menahan transaksinya pada paruh pertama minggu lalu menjelang event – event papan atas dari para bank sentral utama dunia yang mengumumkan keputusan kebijakan moneter mereka.

Apa yang Terjadi Pada Minggu Lalu?

Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu di 1.0011, EUR/USD minggu lalu jatuh ke 0.9691. Pada hari pertama, hari Senin EUR/USD masih sanggup bertahan di 1.0010. EUR/USD mulai turun ke bawah pariti di sekitar 0.0982 pada hari Selasa karena lingkungan yang enggan terhadap resiko. Pada hari Rabu menjelang pengumuman FOMC the Fed, EUR/USD semakin tertekan turun ke 0.9834 karena kuatnya USD, sampai kepada hari Kamis. Pada hari Jumat, EUR/USD kembali turun ke sekitar 0.9691. Data ekonomi AS Purchasing Manager Index menunjukkan bahwa aktifitas sektor swasta AS pulih pada bulan September yang mendorong indeks dollar AS naik lebih tinggi lagi.

Pergerakan Harian EUR/USD Minggu Lalu

EUR/USD semula mengalami sedikit rebound namun gagal mengambil kembali area pariti selama jam perdagangan sesi Eropa hari Senin. Lingkungan yang enggan terhadap resiko sebagaimana yang terefleksi dengan jatuhnya indeks saham – indeks saham Eropa dan indeks saham berjangka AS, mendukung kenaikan dollar AS dan membatasi kenaikan dari pasangan matauang EUR/USD.

Namun pada jam perdagangan sesi AS, EUR/USD berhasil menghapus kerugian hariannya dengan naik kembali menembus area pariti dan diperdagangkan di sekitar 1.0010, dengan dollar AS berkurang kekuatannya di tengah pulihnya saham – saham AS.

Pasangan matauang EUR/USD berjuang untuk bisa bertahan di area pariti pada permulaan minggu perdagangan yang baru. Dolar AS menguat di seluruh perdagangan forex, walaupun keuntungannya terbatas di tengah jarangnya data yang keluar dari kalender makro ekonomi dan event papan atas yang diskedulkan selama seminggu.

Beberapa bank sentral, termasuk Federal Reserve AS, Bank of England dan Bank of Japan, akan mengumumkan keputusan kebijakan moneter mereka. Semua bank sentral ini diperkirakan akan tetap mempertahankan kebijakan moneter pengetatan dengan kecepatan yang cepat karena inflasi tidak menunjukkan tanda – tanda mereda.

Pada awal pembukaan jam perdagangan yang baru, bursa saham AS, Wall Street berada dalam masalah. Indeks saham berjangka AS benar – benar berada di bawah setelah mengalami minggu terburuk dalam tiga bulan. Indeks Asia dan Eropa turun, sementara yields obligasi pemerintah AS mengalami kenaikan yang lebih tinggi dari biasanya di 3.94%, di tengah spekulasi akan terjadi kenaikan tingkat bunga sebesar 75 bps oleh the Fed.

EUR/USD diperdagangkan turun di bawah pariti di sekitar 0.0982 selama jam perdagangan sesi AS hari Selasa. Lingkungan yang enggan terhadap resiko telah membantu dollar AS yang safe – haven terus dapat mengatasi rival – rivalnya dengan para investor tetap berhati-hati menjelang pertemuan kunci dari para bank sentral utama dunia.

Investor menunggu pengumuman dari para bank sentral utama dunia, dimulai dari Federal Reserve AS pada hari Rabu, dilanjutkan dengan Bank of Japan, Switzerland National Bank, dan Bank of England. Kehati-hatian berkuasa di tengah skenario seperti ini, karena beberapa dari bank sentral ini kemungkinan akan membawa kejutan kepada dunia trading.

Sementara itu dollar AS mendapatkan dukungan dengan naiknya yields obligasi pemerintah AS. Yields note treasury 10 tahun berada pada 3.55% sementara yields note 2 tahun menawarkan tingkat bunga di 3.96%. Wall Street turun menjelang pembukaan, sementara indeks saham Eropa tidak berhasil membukukan keuntungannya.

Kabar buruk datang dari Eropa. Producer Price Index Jerman naik sebesar 45.8% YoY pada bulan Agustus dari sebelumnya 37.2% pada bulan sebelumnya. Selain itu, Current Account Uni Eropa yang sudah disesuaikan secara musiman membukukan defisit sebesar €19.86 miliar pada bulan Juli.

Sementara AS mempublikasikan Building Permits bulan Agustus yang turun sebesar 10% dalam sebulan, namun Housing Startas untuk periode yang sama naik 12.2%.

EUR/USD berada di bawah tekanan bearish dan jatuh di bawah 0.9900 di perdagangkan di sekitar 0.9834 selama perdagangan sesi AS hari Rabu yang merefleksikan kekuatan dollar AS secara luas menjelang pengumuman kebijakan moneter the Fed dalam pertemuan FOMC mereka, dimana indeks dollar AS (DXY) diperdagangkan di level tertinggi dalam dua dekade di atas 111.00.

EUR/USD jatuh ke kerendahan dua minggu yang baru dengan matauang Bersama Eropa melemah setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi pasukan cadangan. Tambahan 300.000 penduduk dipanggil untuk membantu di Ukraina karena Moskow terdesak di Ukraina. Negara – negara anggota Uni Eropa segera mengadakan pertemuan mendiskusikan respon terkoordinasi terhadap kelanjutan perang.

Dollar AS terus mengalami rally sementara saham – saham berjatuhan dan yields treasury AS terus terdorong naik ke ketinggian baru.

EUR/USD kehilangan momentum bullish-nya dan turun ke bawah 0.9850 di sekitar 0.9837 pada jam perdagangan sesi AS hari Kamis, menghapus keuntungan harian yang telah diperoleh sebelumnya. Penurunan tajam yang terjadi pada indeks saham utama di Wall Streeet setelah bel pembukaan perdagangan berbunyi, membantu dollar AS mendapatkan permintaannya dan membebani pasangan matauang ini.

EUR/USD diperdagangkan di sekitar 0.9880 selama jam perdagangan sesi Asia dan Eropa dengan para bank sentral sibuk menaikkan tingkat suku bunganya. Setelah keputusan Federal Reserve AS menaikkan tingkat bunga sebanyak 75 bps, Bank of Japan memutuskan untuk tetap mempertahankan kebijakan moneternya, namun kemudian segera mengintervensi pasar forex yang menyebabkan USD/JPY jatuh sekitar 600 pips. Switzerland National Bank menaikkan tingkat bunganya 75 bps juga, sementara Bank of England menaikkan tingkat bunganya sebesar 50 bps.

Sebelum kejatuhan indeks saham utama Wall Street yang membuat dollar AS berbalik naik, dollar AS tertekan dan berada di posisi bawah, meskipun yields treasury AS terus naik. Membaiknya sentimen di pasar pada jam perdagangan sesi Asia dan Eropa, sempat membuat dollar AS kesulitan mempertahankan kekuatannya.

AS mempublikasikan data Initial Jobless Claims mingguannya yang meningkat ke 213.000 dari minggu sebelumnya sebesar 208.000.

Pasangan matauang EUR/USD berada di bawah tekanan bearish dan jatuh ke bawah 0.9750 diperdagangkan di sekitar 0.9691 selama jam perdagangan sesi AS hari Jumat. Angka – angka PMI manufaktur dan jasa AS yang lebih baik daripada yang diperkirakan telah memberikan dorongan naik terhadap dollar AS sehingga membebani EUR/USD lebih jauh.

Data makro ekonomi dari area euro telah membangkitkan keprihatinan atas resesi yang dalam dan memaksa euro masuk ke dalam tekanan jual yang berat. Composite PMI bulan September dari S&P Global untuk Jerman turun ke 45.9 dari 46.9 di bulan Agustus.  Sementara Composite PMI bulan September dari S&P Global untuk area Euro turun ke 48.2 dari 48.9 di bulan Agustus.

Berlawanan dengan kondisi aktifitas sektor manufaktur dan jasa di Jerman dan area Euro, di AS, pada hari Jumat, S&P Global Flash U.S. Composite PMI melaporkan kenaikan yang sehat di dalam aktifitas manufaktur dan jasa AS pada bulan September.

Laporan tersebut mengatakan bahwa data PMI manufaktur AS berada pada 51.8, naik dari bulan Agustus di 51.5. Selain itu data tersebut juga lebih bagus daripada yang diperkirakan, dimana konsensus pasar dari para ekonom memperkirakan angka yang akan muncul berada di 51.

Selain itu, aktifitas sektor jasa AS juga menunjukkan momentum yang solid dengan naik ke 49.2 dari 43.7 pada bulan Agustus. Sementara itu para ekonom memperkirakan angka yang keluar berada pada 45.5.

Laporan tersebut juga mengatakan bahwa aktifitas sektor jasa AS saat ini sedang berada pada level tertinggi dalam 3 bulan.

Apa yang Harus Diperhatikan pada Minggu Ini?

Dibandingkan minggu lalu, pada minggu ini, pasar relatip lebih tenang yang dibanjiri oleh pidato dari para pejabat the Fed. Sentimen terhadap resiko akan memainkan peranan yang krusial di tengah naiknya ketegangan Rusia – Ukraina dan semakin bertambah dalamnya krisis gas di Inggris dan Eropa.

Dari AS, pada hari Selasa akan dilaporkan data New Home Sales,  CB Consumer Confidence dan Durable Goods Orders, menjelang komentar dari ketua the Fed Jerome Powell yang berpartisipasi dalam panel diskusi mengenai matauang digital dalam event yang diselenggarakan oleh Bank of France.

Pada hari Kamis, AS akan melaporkan revisi final dari GDP kuartal ke dua bersamaan dengan data Jobless Claims mingguan.

Pada hari Jumat, keluarnya data PCE Price Index AS akan diperhatikan dengan seksama oleh pasar untuk mendapatkan petunjuk yang baru mengenai outlook kenaikan tingkat bunga oleh the Fed. Selain itu akan dikeluarkan juga data Consumer Sentiment dari UoM.

Dari zona Eropa, akan dipublikasikan data – data ekonomi dari kalender ekonomi sebagai berikut:

Pada hari Senin:

GDP Jerman Q3 Q/Q yang diperkirakan tidak berubah di 0.1% Q/Q dan 1.8% Y/Y

Ifo Business Climate Index Jerman bulan September

ECB President Christine Lagarde speaks

Pada hari Rabu:

Gfk German Consumer Climate Index bulan Oktober 

Pada hari Kamis:

Business Climate Uni Eropa bulan September

Consumer Confidence Uni Eropa bulan September yang diperkirakan tidak berubah di – 28.8.

Pada hari Jumat:

Retail Sales Jerman bulan Agustus M/M

Unemployment Change Jerman bulan September.

Consumer Price Index (CPI) Uni Eropa bulan September Y/Y yang diperkirakan naik ke 9.6% dari bulan sebelumnya di 9.1%.

Unemployment Rate Uni Eropa bulan Agustus yang diperkirakan tetap sama di yang diperkirakan tetap sama di 6.6 %.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di 0.9600 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 0.9500  dan kemudian 0.9400. “Resistance” terdekat menunggu di 0.9700 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 0.9850 dan kemudian 0.9980.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido