Rekomendasi EUR/USD Mingguan 24 – 28 Oktober 2022: GDP AS & Keputusan ECB Menentukan

1232

(Vibiznews – Forex) Euro berhasil melepaskan diri dari tekanan turun pada sesi perdagangan sebelumnya pada perdagangan hari terakhir, hari Jumat minggu lalu. Pasangan matauang EUR/USD berhasil memperoleh kembali pijakannya setelah lompat dari kerendahan di 0.9705 dan naik ke atas menembus 0.9800 menyentuh 0.9858, membuat pasangan matauang EUR/USD memperpanjang fase konsolidasinya untuk minggu ketiga berturut-turut.

Divergensi kebijakan moneter European Central Bank (ECB) dengan the Fed juga memegang peranan di minggu yang penuh dengan event. Keputusan ECB dalam tingkat bunganya dan angka GDP AS akan terus memimpin dalam pergerakan pasar minggu ini.

Apa yang Terjadi pada Minggu Lalu?

Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu di 0.9721, EUR/USD mengakhiri perdagangan di akhir minggu hari Jumat minggu lalu dengan kenaikan ke 0.9858. EUR/USD langsung naik pada hari Senin ke 0.9837 karena melemahnya USD dan naik lagi pada hari Selasa ke 0.9875. Pada hari Rabu berbalik turun ke 0.9773 sampai dengan hari Kamis pagi karena berbalik menguatnya USD. Pada hari Kamis malam, permintaan terhadap USD mereda sehingga EUR/USD kembali naik ke 0.9840 dan kenaikan berlanjut pada hari Jumat ke 0.9858 dengan semakin melemahnya USD.

Pergerakan Harian EUR/USD Minggu Lalu

Pada hari Senin, EUR/USD diperdagangkan di atas 0.9800, di sekitar 0.9837, naik lebih dari seminggu dengan para investor pergi dari assets safe – haven. Keuntungan yang substansial di bursa saham AS, Wall Street, dan turunnya yields obligasi pemerintah menekan turun dollar AS pada awal minggu yang baru.

Selain itu, matauang bersama Eropa ini mendapatkan keuntungan dari berita – berita dari Inggris yang membawa kelegaan bagi pasar keuangan dengan pemerintah Inggris mengubah dan membalikkan sebagian besar dari keputusan budget mini-nya.

Pada permulaan minggu perdagangan yang baru hari Senin pagi, pasangan matauang EUR/USD diperdagangkan dengan keuntungan harian di sekitar 0.9770 karena permintaan terhadap dollar AS melemah.

Pemerintah Inggris berbalik arah dari pengumuman budget mini yang diumumkan pada akhir bulan September yang lalu dan membalikkan hampir semua langkah-langkah sehubungan dengan pajak yang diumumkan sebelumnya. Menteri Keuangan Inggris yang baru Jeremy Hunt menjelaskan melalui pengumuman darurat yang singkat pada hari Senin, dan menambahkan bahwa mereka akan membuat perubahan – perubahan lebih lanjut atas budget yang diusulkan sementara pemerintah bertanggung jawab untuk memastikan stabilitas ekonomi.

Poundsterling Inggris naik setelah pengumuman dengan melemahnya yields obligasi pemerintah Inggris dan mendorong turun dollar AS.

Pada hari Selasa, data makro ekonomi dari Eropa yang lemah membuat EUR/USD tidak dapat naik, di tengah absennya permintaan terhadap dollar AS.

EUR/USD terus berkonsolidasi pada hari Selasa dan mempertahankan keuntungan mingguan yang terkonsolidasi di sekitar 0.9860 setelah sebelumnya sempat membukukan ketinggian mingguan di 0.9875.

Berita – berita dari Uni Eropa lemah. Survey ZEW Jerman muncul bervariasi pada bulan Oktober. Sentimen Ekonomi di Uni Eropa membaik dari – 60.7 menjadi – 59.7. di Jerman indikator ini muncul di – 59.2, lebih baik daripada sebelumnya di – 61.9 dan kedua angka, baik di Uni Eropa maupun di Jerman lebih baik daripada yang diperkirakan pasar. Meskipun demikian, angka makro ekonomi, assessment of the current situation, melemah ke – 72.2, jauh lebih buruk dari sebelumnya di – 60.5.

Sementara itu, AS mempublikasikan Capacity Utilization bulan September yang muncul di 80.3%, sementara Industrial Production membaik sebanyak 0.4% pada bulan yang sama, lebih baik daripada yang diperkirakan pasar. Namun sebaliknya, NAHB Housing Market Index bulan Oktober turun ke 38, lebih buruk daripada yang diperkirakan.

Sementara itu, sentimen yang positip dari saham membuat dollar AS tertekan, melemah dari ketinggian awal, sementara yields obligasi pemerintah AS mengalami kenaikan meskipun masih dalam level yang familiar.

EUR/USD diperdagangkan stabil di bawah 0.9800 di sekitar 0.9773 sementara para investor sedang mencari katalisator baru yang relevan berikutnya. Naiknya inflasi Uni Eropa yang mencetak rekor yang baru dan meningkatnya yields obligasi pemerintah AS mendorong naik dollar AS pada hari Rabu.

Dolar AS meneruskan kenaikannya pada hari Rabu, mendorong turun EUR/USD ke bawah 0.9800. Dolar AS naik dilatar belakangi oleh melemahnya permintaan terhadap saham – saham yang berpenghasilan tinggi dengan para investor memfokuskan diri kembali kepada resiko dari resesi.

Meningkatnya yields obligasi pemerintah AS selanjutnya menambah dorongan naik terhadap dollar AS dan berdampak negatip terhadap Euro.

Euro juga terpukul oleh rilis data ekonomi dari Eropa. Consumer Price Index (CPI) Uni Eropa dikonfirmasi naik ke 9.9% YoY, sedikit lebih baik daripada perkiraan pendahuluan di 10%, namun masih berada pada ketinggian selama beberapa dekade. Angka inflasi CPI inti untuk periode yang sama dikonfirmasi berada pada 4.8%. Inflasi yang terus tinggi telah memaksa para bank sentral untuk mempercepat quantitative tightening. Sementara tekanan kenaikan harga hampir – hampir tidak turun, kemunduran ekonomi lebih dari nyata.

Pada hari Kamis, EUR/USD diperdagangkan di atas 0.9800 di sekitar 0.9840 setelah keluarnya data ekonomi AS yang bervariasi. Harga saham – saham di bursa saham AS, Wall Street mengalami kenaikan di tengah keluarnya laporan penghasilan perusahaan yang menguntungkan secara solid. Namun pada saat yang bersamaan yields treasury AS juga naik mencapai ketinggian beberapa tahun yang baru.

EUR/USD berhasil naik ke atas batas 0.9800 setelah menghabiskan paruh pertama jam perdagangan di sekitar 0.9770. Permintaan terhadap dollar AS mereda dalam perdagangan semalam, meskipun sentimen pasar tetap negatip. Pasar saham global berada pada posisi di bawah, berjuang untuk keluar dari teritori warna merah.

Sementara itu yields obligasi pemerintah AS terus mempertahankan pergerakan naiknya. Yields treasury AS 2 tahun naik ke ketinggian beberapa tahun di 4.61% pada hari Kamis, selanjutnya bertengger di sekitar 4.57%. Sementara yields treasury AS 10 tahun berada pada 4.12% tidak berubah secara basis harian. Ketakutan akan resesi telah menjadi tema utama setelah GDP AS mencetak dua angka negatip berturut – turut.

EUR/USD juga diuntungkan dengan kegaduhan politik di Inggris yang mengakibatkan Perdana Menteri Inggris yang baru Liz Truss mengumumkan keputusannya untuk meninggalkan pemerintahan setelah gagal dalam usaha membawa kestabilan keuangan yang malah sebaliknya memicu ketidak stabilan.

Dari data ekonomi, Producer Price Index (PPI) Jerman naik sebesar 45.8% YoY lebih tinggi daripada yang diperkirakan. Sementara Initial Jobless Claims AS turun ke 214.000 lebih baik daripada yang diperkirakan

Pada hari Jumat, EUR/USD pulih kembali, naik menembus resistance kuat di 0.9800 dan diperdagangkan di sekitar 0.9858. Pasar keuangan mengalami putar balik yang dramatis pada akhir dari minggu perdagangan.

Dolar AS melemah di tengah rumor bahwa Federal Reserve AS akan memperlambat kecepatan pengetatan setelah menarik pelatuk yang memicu kepada kenaikan sebesar 75 bps berikutnya di bulan November.

Pasar saham global bervariasi menuju melemah dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Pada akhir minggu ini, pasar menjadi lebih enggan terhadap resiko dan fokus kepada yields treasury AS.

Yields treasury AS jatuh dengan munculnya artikel berita yang dipublikasikan oleh Wall Street Journal yang menyebutkan bahwa para pejabat the Fed terpecah pendapatnya mengenai besaran kenaikan tingkat bunga pada bulan Desember nanti.

Federal Reserve AS Akan Memperlambat Siklus Pengetatannya?

Memasuki minggu perdagangan yang baru pada hari Senin, pasar akan menyoroti rumor pada hari Jumat yang telah membuat turun dolar AS, rumor yang mengatakan bahwa the Fed kemungkinan akan memperlambat kecepatan kebijakan pengetatan moneternya.

 

Laporan dari Wall Street Journal pada hari Jumat bahwa para pejabat Federal Reserve kemungkinan akan membuka debat bagi besaran kenaikan tingkat bunga pada bulan Desember, dimana hal ini dianggap merupakan signal bagi kenaikan tingkat bunga yang lebih kecil pada bulan Desember.

Dolar AS bereaksi dengan berbalik turun secara tajam dari ketinggian selama jam perdagangan sebelumnya. Indeks dollar AS melemah lebih dari 1% dari ketinggian selama tiga minggu di dekat 114.00 ke  112.00.

Laporan dari Wall Street Journal ini telah menghapus dampak positip terhadap dollar AS yang dihasilkan baik dari komentar – komentar para pejabat the Fed yang hawkish belakangan ini, maupun dari angka initial jobless claims AS yang terbaru.

Presiden the Fed Philadelphia Patrick Harker pada hari Kamis minggu lalu, mengulangi bahwa bank sentral AS the Fed akan tetap menaikkan tingkat bunga untuk seberapa waktu lamanya.

Selain itu, angka initial jobless claims AS muncul di bawah dari yang diperkirakan sehingga memberikan konfirmasi akan kondisi pasar tenaga kerja yang ketat dan membuka jalan bagi the Fed untuk tetap mempertahankan siklus pengetatan yang agresif.

Pergerakan Besar Minggu Ini

Pada minggu ini, pasar juga akan terus mengamati resesi global yang semakin mengancam dengan akan keluarnya data PMI manufaktur dan jasa dari Jerman, Eropa, dan AS pada hari Senin dan data GDP AS pada hari Kamis serta data GDP Jerman pada hari Jumat.

 

Selain itu investor dan trader euro khususnya juga akan digerakkan oleh keputusan tingkat bunga yang akan diumumkan oleh ECB pada hari Kamis.

 

Dari Amerika Serikat, pada hari Senin, akan dirilis data Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur dan jasa oleh S&P Global. Selain itu, Secretary treasury AS Janet Yellen juga akan berbicara di New York. Pada hari Kamis, data GDP advance kuartal ke tiga S akan menjadi data kritikal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan petunjuk baru terhadap outlook kenaikan tingkat bunga the Fed. Data Durable Goods Order AS juga akan dipublikasikan bersamaan dengan angka GDP AS. Pada hari Jumat, akan dipublikasikan Core PCE Price Index, Personal Spending dan data revisi Consumer Sentiment dari UoM.

Dari Eropa pada hari Senin akan keluar data makro ekonomi:

Manufacturing Purchasing Managers’ Index (PMI) Jerman bulan Oktober

Services Purchasing Managers’ Index (PMI) Jerman bulan Oktober

Manufacturing Purchasing Managers’ Index (PMI) Uni Eropa  bulan Oktober yang diperkirakan tidak akan berubah di 48.4.

Services Purchasing Managers’ Index (PMI) Uni Eropa bulan Oktober yang diperkirakan tidak akan berubah di 48.8.

Pada hari Selasa akan keluar data makro ekonomi:

Business Expectations Jerman bulan Oktober

Ifo Business Climate Index Jerman bulan Oktober

Pada hari Kamis akan keluar data makro ekonomi Gfk Consumer Climate Index Jerman bulan November, bersamaan dengan pengumuman keputusan mengenai tingkat bunga bulan Oktober dari ECB.

Pada hari Jumat, akan keluar data makro ekonomi GDP Jerman kuartal ke 3 Q/Q yang diperkirakan naik dari sebelumnya di 0.1% menjadi 0.4%. Selain itu akan keluar juga data makro ekonomi Business Climate & Consumer Confidence Eropa bulan Oktober serta

Consumer Price Index (CPI) Jerman bulan Oktober Y/Y yang diperkirakan naik dari 10.% menjadi 10.5%.

 

Support & Resistance

 

“Support” terdekat menunggu di 0.9800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 0.9746  dan kemudian 0.9655. “Resistance” terdekat menunggu di 0.9887 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 0.9928 dan kemudian 0.9999.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido