Rekomendasi EUR/USD Mingguan 31 Oktober – 4 November 2022: Bisakah Melanjutkan Kenaikan?

836

Vibiznews – Forex) EUR/USD naik untuk minggu yang kedua berturut-turut, berakhir di sekitar 0.9964. Dolar AS memulai minggu perdagangan yang baru dengan posisi di bawah, memperpanjang penurunan mingguan sebelumnya di tengah spekulasi the Fed akan segera memperlambat kecepatan pengetatan kuatitatif-nya. Pada saat yang bersamaan, euro yang sudah terpukul, tetap lemah dengan data Eropa menunjukkan bahwa perlambatan ekonomi Eropa semakin bertambah curam.

Apa yang Terjadi pada Minggu Lalu?

Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu di 0.9840, EUR/USD berhasil naik ke 0.9964 pada akhir minggu perdagangan hari Jumat minggu lalu. EUR/USD langsung naik ke 0.9989 karena melemahnya USD, memulai hari perdagangan yang baru hari Senin, sebelum turun kembali ke 0.9868. Pada hari Selasa berhasil mempertahankan momentum bullishnya di sekitar 0.9950 dan dilanjutkan ke hari Rabu naik ke 1.0075 karena terus terjadi aksi jual terhadap dollar AS. Namun pada hari Kamis terkoreksi turun ke ke bawah 1.0000 di sekitar 0.9982. Pada hari Jumat masih tertekan turun ke 0.9964 karena menguatnya dollar AS.

Pergerakan Harian EUR/USD Minggu Lalu

EUR/USD memperoleh kembali daya tariknya dan diperdagangkan naik ke arah 0.9900 di sekitar 0.9868 selama jam perdagangan sesi AS pada hari Senin. Membaiknya sentimen pasar meskipun data survey PMI Jasa dan Manufaktur dari AS mengecewakan, telah membebani USD.

Pasangan matauang EUR/USD ini memulai minggu perdagangan yang baru dengan momentum naik yang kuat. Naik ke 0.9989 di tengah melemahnya USD secara luas.

Dollar AS jatuh pada hari Jumat minggu lalu dengan intervensi yang dilakukan oleh Bank Of Japan (BoJ).

Sebelumnya EUR/USD sempat turun karena lemahnya data ekonomi yang keluar dari Uni Eropa. S&P Global mempublikasikan perkiraan pendahuluan dari Purchasing Manager Indexes (PMI) bulan Oktober dimana ekonomi Jerman turun lebih dalam pada awal kuartal final 2022.

PMI Jasa turun ke 44.9 sementara PMI manufaktur terkontraksi final pada 45.7 yang merupakan kerendahan dua tahun yang baru. Gambaran yang serupa ada pada keseluruhan Uni Eropa, dengan indeks jasa turun ke 48.2 sementara indeks manufaktur turun ke 46.6.

EUR/USD berhasil memelihara momentum bullish-nya dan naik ke arah 0.9950 di sekitar 0.9948 pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa, karena melemahnya dollar AS secara luas. Data dari AS menunjukkan bahwa harga-harga rumah AS jatuh dengan kecepatan yang lebih kuat daripada yang diperkirakan dan Consumer Confidence AS pada bulan Oktober melemah sehingga membebani dollar AS.

Indeks Harga Rumah AS pada bulan Agustus terkontraksi sebesar 0.7% secara bulanan.

Meningkatnya inflasi telah berdampak terhadap angka Consumer Confidence AS yang keluar. Conference Board melaporkan bahwa indeks Consumer Confidence AS bulan Oktober jatuh ke 102.5 dari angka bulan September di 107.8. Dan angka yang keluar juga jauh meleset dari angka yang diperkirakan dimana para ekonom memperkirakan angka yang keluar akan berada pada 105.9.

Sementara itu, euro diuntungkan dengan keluarnya hasil Survey IFO Jerman yang menunjukkan bahwa Business Climate bulan Oktober di Eropa tetap stabil, dengan angka yang muncul berada pada 84.3 sementara angka bulan sebelumnya, bulan September, berada pada 84.4. Selain itu, angka Expectations membaik dari revisi 75.3 pada bulan September, menjadi 75.6 pada bulan Oktober.

EUR/USD berhasil mengumpulkan momentum bullish-nya pada jam perdagangan sesi AS hari Rabu dan diperdagangkan naik ke level tertinggi lebih dari satu bulan di atas 1.0050 di sekitar 1.0075. Rally EUR/USD terutama disebabkan terjadinya aksi jual yang baru terhadap dollar AS setelah BoC menjadi semakin dovish.

Sebelumnya, EUR/USD sudah berhasil kembali ke pariti dalam jam perdagangan sesi London. EUR/USD melompat ke 1.0047 yang merupakan level tertinggi baru dalam satu bulan.

Setelah hasil Survey PMI menunjukkan keadaan yang suram, data ekonomi berikutnya yang keluar dari Amerika Serikat, yaitu Consumer Confidence bulan Oktober dari Conference Board, juga buruk, turun dengan kecepatan yang lebih besar dari yang diperkirakan. Data ekonomi berikutnya adalah harga rumah. Harga rumah di Amerika Serikat pada bulan Agustus terus turun, yang menggambarkan akibat yang negatip dari kenaikan suku bunga di pasar perumahan.

Ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan beralih menjadi kurang agresif di dalam kebijakan moneter super ketatnya, memperoleh daya tarik pada minggu ini dengan turunnya yields obligasi treasury 10 tahun AS menuju 4%.

EUR/USD kehilangan daya tariknya dan turun ke bawah 1.0000 di sekitar 0.9982 pada hari Kamis, setelah sebelumnya sempat berhasil memanjat ke arah 1.0050 pada awal sesi perdagangan. ECB menaikkan tingkat bunganya sebesar 75 bps namun Presiden ECB Lagarde menahan diri dari melakukan satu kali lagi kenaikan tingkat bunga yang besar. Hal ini membuat euro kesulitan untuk mengumpulkan kekuatannya.

Pada awal hari Kamis, EUR/USD memasuki fase konsolidasi setelah sebelumnya sempat naik menyentuh level tertinggi sejak pertengahan bulan September di sekitar 1.0100 selama jam perdagangan sesi Asia.

Pada hari Rabu, tekanan jual yang luas terhadap dollar AS telah mendorong rally EUR/USD. Kenaikan tingkat bunga dari Bank of Canada yang dovish dengan hanya 50 bps telah menyebabkan yields obligasi global turun dan dollar AS menderita kerugian yang besar menghadapi rival utamanya, rugi 1% untuk hari ke dua berturut-turut.

Pada pertemuan kebijakan moneternya yang terbaru pada hari Kamis, European Central Bank (ECB) menaikkan tingkat bunga utamanya sebanyak 0.75% lagi – sama dengan pertemuan mereka yang terakhir sebelumnya. Tingkat bunga ECB sekarang berada pada 1.50%. Matauang euro mengalami aksi jual pada saat berita ini muncul kepermukaan dengan tingkat bunga AS masih jauh di atas dari tingkat bunga zona Euro.

Pada hari Jumat, EUR/USD turun ke bawah 0.9950 dan diperdagangkan di sekitar 0.9964 dengan dollar AS berjuang untuk mendapatkan kekuatannya menjelang akhir minggu perdagangan. Data yang terbaru dari AS menunjukkan bahwa angka inflasi dari PCE Inti naik dengan kecepatan yang lebih daripada yang diperkirakan pada bulan September dan Pending Home Sales turun sebesar 10.2%.

EUR/USD berbalik arah dan jatuh di bawah paritas dengan para investor meng-asses ulang keputusan kebijakan moneter ECB.

Sebagaimana dengan yang telah diperkirakan, ECB menaikkan tingkat bunganya sebesar 75 bps setelah pertemuan kebijakan bulan Oktober. Selama konferensi pers, Presiden ECB  menahan diri dari memberikan perincian mengenai potensi pergerakan pengetatan quantitative. Nada yang dovish dari Lagarde ini menambah tekanan turun terhdap pasangan matauang EUR/USD.

Sementara itu, data dari Jerman menunjukkan bahwa GDP Jerman berkembang 1.2% per tahun pada kuartal yang ketiga, melampaui yang diperkirakan pasar pertumbuhan sebesar 0.8%.

AS (The Fed) vs Eropa (ECB)

The Fed, sebagaimana biasanya, memimpin di depan dalam jalur pengetatan quantative sementara ECB adalah yang terakhir bereaksi.

The Fed bisa jadi merasa sudah melakukan banyak hal, sementara ECB harus melangkah di dalam perjalanan masih yang jauh.

Pertumbuhan ekonomi di AS terbukti tangguh, sementara di Uni Eropa otoritas sedang melukiskan lukisan yang suram ke depannya.

The Fed bisa memperlambat kecepatan pengetatannya dan berharap tingkat bunga the Fed sebesar 3.25% akan mendinginkan inflasi tanpa berdampak negatip.

Sementara, pasar keuangan sedang dibombardir dengan laporan penghasilan perusahaan AS, ketegangan sedang memuncak antara Uni Eropa dengan Rusia dimana Rusia selalu siap mengancam untuk mengadakan perang nuklir.

Ketidakseimbangan di antara para bank sentral merupakan salah satu alasan mengapa EUR/USD tumbang ke lebih dari dua dekade di 0.9535 pada bulan September yang baru lewat. Pemulihan lebih jauh berhubungan dengan spekulasi bahwa the Fed akan memperlambat kecepatan pengetatanya dan juga kepada menguatnya pasar saham.

The Fed Akan Melambat?

Pada hari Jumat minggu lalu, AS mempublikasikan indeks harga Personal Consumption Expenditures (PCE) inti yang naik di bulan September, mencapai 5.1% YoY dari sebelumnya di 4.9% pada bulan Agustus. Indeks harga PCI inti adalah alat ukur inflasi yang digunakan oleh the Fed. Ini jelas bukan hal yang baik menjelang pengumuman dari bank sentral AS ini.

The Fed diperkirakan akan menaikkan tingkat bunganya sekali lagi sebesar 75 bps pada minggu ini dan kenaikan yang lebih kecil sesudahnya. Kenaikan sebesar 50 bps pada bulan Desember dan yang serupa dengan ini pada pertemuan 2023 yang pertama.

Melampaui keputusan the Fed, GDP Uni Eropa telah lebih dahulu keluar.

Dari AS akan keluar PMI manufaktur ISM bulan Oktober dan PMI jasa ISM bulan Oktober.

Pada hari Jumat, AS akan merilis laporan NonFarm Payrolls bulan Oktober yang diperkirakan akan menunjukkan ekonomi AS menambahkan 200.000 posisi pekerjaan baru dan tingkat pengangguran yang naik dari 3.5% ke 3.6%.

Reserve Bank of Australia (RBA) dan Bank of England (BoE) juga akan mengumumkan keputusan keputusan kebijakan moneter mereka.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di 0.9930 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 0.9890  dan kemudian 0.9850. “Resistance” terdekat menunggu di 1.0000 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0050 dan kemudian 1.0090.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido