Rekomendasi GBP/USD Mingguan 21 – 25 November 2022: Risalah FOMC Fed Menentukan Arah

938

(Vibiznews – Forex) GBP/USD membukukan keuntungan mingguan dua kali berturut-turut, sempat menyentuh ketinggian tiga bulan di atas 1.2000. Para pembeli GBP/USD tetap tidak terbendung meskipun kekurangan dorongan bullish dari “Autumn Budget” United Kingdom yang sangat diantisipasikan. Poundsterling juga berdiri dengan tangguh terhadap rebound dari dollar AS, dengan perhatian sekarang, pada saat ini, mengarah kepada risalah pertemuan FOMC the Fed bulan November di tengah minggu Thanksgiving.

Apa yang Terjadi pada Minggu Lalu?

Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu di 1.1.834, GBP/USD mengakhiri minggu lalu pada hari Jumat dengan sedikit kenaikan ke 1.1887. Pada awal minggu hari Senin, GBP/USD sempat turun ke bawah 1.1800 namun mendapatkan support di 1.1750 sehingga berhasil naik namun pada hari Selasa kenaikan tertahan resistance di 1.1850 dan pada hari Rabu berhasil menembus dan naik ke 1.1885. Pada hari Kamis sempat jatuh ke 1.1790 tetapi dengan cepat naik kembali ke 1.1888 sampai pada hari Jumat, namun tidak bisa melanjutkan kenaikannya karena sentimen pasar yang memburuk mendorong naik dollar AS dan membatasi GBP/USD.

Pergerakan Harian GBP/USD Minggu Lalu

GBP/USD mengalami koreksi dan turun ke bawah 1.1800 pada jam perdagangan sesi Asia hari Senin, dengan para investor mengambil langkah mundur dan menilai ulang situasi pasar setelah mengalami rally resiko pada minggu lalu.

Pasangan matauang ini mendapatkan support interim di 1.1750. Pada jam perdagangan sesi AS, GBP/USD kehilangan momentum pemilihannya dan melanjutkan penurunannya ke bawah 1.1750 di sekitar 1.1745, dengan indeks saham utama di bursa saham AS, Wall Street, dibuka di teritori negatip yang dalam. Sementara dollar AS mengumpulkan kekuatannya dan menekan turun GBP/USD ke bawah.

Di tengah absennya data ekonomi papan atas, partisipan pasar menaruh perhatian kepada komentar – komentar dari para pejabat the Fed. Wakil ketua the Fed Lael Brainard dan President Fed NY John Williams diskedulkan akan berbicara nanti.

Datangnya arus safe – haven ke pasar dan turunnya indeks utama di Wall Street setelah kenaikan yang mengesankan pada minggu lalu, membuat dollar AS berhasil mengumpulkan kekuatannya dan membebani GBP/USD.

Namun pada akhir jam perdagangan dollar AS kehilangan momentumnya secara luas, memicu kenaikan GBP/USD kembali ke arah 1.1800 di sekitar 1.1795.

Pergerakan naik GBP/USD kehabisan tenaga, sementara para trader menunggu data kunci, angka inflasi Inggris selama awal jam perdagangan hari Selasa.

GBP/USD naik setelah bertemu dengan support di dekat 1.1700 pada hari Senin dan memanjat naik pada awal hari Selasa ke 1.1800. Pasangan matauang ini naik mendekati  resistance di 1.1850 dan bisa mengumpulkan momentum bullish-nya begitu level resistance ini berubah menjadi support.

Tekanan jual yang baru terhadap dollar AS pada hari Selasa kemarin telah membantu pasangan matauang ini naik pada awal jam perdagangan sesi Eropa pagi hari. Indeks saham berjangka AS naik antara 0.5% dan 1% yang menunjukkan arus resiko mendominasi pasar keuangan pada paruh kedua jam perdagangan hari Selasa kemarin.

Sikap para trader dan investor terhadap resiko, pada hari Selasa, sudah dan lebih bagus, sebelum keluarnya laporan PPI AS dengan pandangan bahwa Federal Reserve pada pertemuan bulan Desember akan mulai memperlambat pengetatan kebijakan moneter yang agresif.

Laporan inflasi AS yang datangnya dari Producer’s Price Index (PPI) bulan Oktober, muncul dengan kenaikan di atas 8.0% per tahun, dibandingkan dengan kenaikan sebesar 8.3% yang diperkirakan.

Sebelumnya, Office for National Statistics (ONS) Inggris melaporkan bahwa ILO Unemployment Rate Inggris naik ke 3.6% dari sebelumnya 3.5%. Sementara inflasi upah tahunan yang diukur oleh Average Earnings Excluding Bonus, naik ke 5.7% dari sebelumnya 5.5%.

Hari Rabu, GBP/USD pada awalnya berada di bawah tekanan bearish dan berbalik negatip, turun di bawah 1.1850. Namun pada awal jam perdagangan sesi AS, GBP/USD berhasil mengumpulkan kekuatannya dan diperdagangkan naik ke atas 1.1850 ke sekitar 1.1885.

Kenaikan Poundsterling disebabkan testimoni dari Gubernur Bank of England (BoE) Andrew Bailey di hadapan Treasury Select Committee Inggris yang mengatakan bahwa mereka melihat tanda – tanda kegoncangan rantai suppluy mulai meredup.

Sebelumnya pada awal hari Rabu pagi, GBP/USD gagal mengkapitalisir data inflasi Inggris yang panas dan memasuki fase konsolidasi sedikit di bawah 1.1900. Outlook tehnikal menunjukkan bahwa para penjual tetap berada di tepi.

Para konsumen AS tetap berbelanja besar pada bulan lalu. Menurut data terbaru dari Departemen Perdagangan AS, Retail Sales AS pada bulan Oktober naik 1.3% setelah pada bulan September tidak mengalami perubahan. Data yang baru keluar ini mengatasi yang diperkirakan secara signifikan. Para ekonom hanya memperkirakan kenaikan Retail Sales AS sebesar 1.0%.

Kenaikan GBP/USD juga didorong oleh melemahnya USD. Indeks dollar AS turun tertekan oleh sentimen pasar yang positip. Indeks saham AS bergerak ke teritori positip selama jam perdagangan sesi Eropa, namun mengarah sedikit turun pada saat jam perdagangan sesi New York dimulai.

Indeks dollar AS turun menyentuh ke rendahan selama dua setengah bulan di tengah ekspektasi akan berkurangnya ke agresifan dari the Fed dalam melakukan pengetatan. Turunnya angka inflasi yang berasal dari para konsumen menunjukkan bahwa kenaikan harga yang terburuk setelah terjadinya pandemik telah lewat. Data ini meneguhkan pertaruhan the Fed akan menurunkan kenaikan tingkat bunganya pada bulan – bulan yang akan datang yang akan membawa kepada turunnya yields obligasi pemerintah AS dan membebani dollar AS.

GBP/USD pada hari Kamis, berada di bawah tekanan bearish yang baru dan turun ke bawah 1.1800 di sekitar 1.1790, namun pada saat penutupan jam perdagangan hari Kamis, GBP/USD berhasil berbalik naik sekitar 100 pips dan diperdagangkan di sekitar 1.1888.

Turunnya GBP/USD terjadi karena para investor menghitung ulang Autumn Budget  Inggris.  Sementara itu menguatnya dollar AS secara luas di tengah keengganan terhadap resiko menambah beban terhadap pasangan matauang ini.

Memberikan testimoni di hadapan Treasury Select Committee, Gubernur Bank of England (BoE) Andrew Bailey, mengatakan bahwa mereka kemungkinan akan menaikkan tingkat bunga kunci lebih lanjut. Komentar Andrew Bailey ini memberikan dorongan naik terhadap Poundsterling Inggris. Selain itu, Bailey juga mengatakan bahwa mereka melihat tanda – tanda bahwa kegoncangan karena rantai supply sudah mulai mereda.

Indeks saham berjangka AS naik antara 0.2% ke 0.4% pada jam perdagangan sesi Eropa yang menunjukkan membaiknya sentimen pasar.

Hari Jumat, GBP/USD kehilangan momentum bullish-mnya dan turun ke bawah 1.1900 di sekitar 1.1887. Sentimen pasar memburuk sehingga mendorong naik dollar AS pada paruh kedua perdagangan sesi AS.

Setelah penurunan tajam yang terjadi sebagai reaksi awal terhadap “Autumn Budget” Inggris, GBP/USD berhasil memperoleh kembali daya tariknya dan memanjat naik ke atas 1.1900 di sekitar 1.1920. Namun, sentimen pasar yang memburuk telah mendorong naik dollar AS pada paruh kedua perdagangan sesi AS dan membuat  GBP/USD kehilangan momentum bullish-mnya dan turun ke bawah 1.1900 di sekitar 1.1887.

Meskipun demikian, outlook tehnikal menunjukkan bahwa kecenderungan bullish tetap utuh dalam jangka pendek dan bahwa pasangan matauang ini bisa naik mengetes 1.2000.

Sikap para trader dan investor di AS pada akhir minggu ini sedikit positip setelah keluar laporan retail sales AS bulan Oktober pada hari Rabu yang lebih baik daripada yang diperkirakan yang membebani dollar AS turun.

Yang Harus Diperhatikan Minggu Ini

Amerika Serikat memberikan tanda – tanda makro ekonomi yang lebih baik. Producer Price Index (PPI) bulan Oktober naik 8% YoY, turun dari sebelumnya 8.4%. Angka inti berada pada 6.7%, turun dari 7.1%. Retail Sales naik 1.3% MoM pada bulan September, mengatasi dari yang diperkirakan.

Meskipun demikian, kenaikan dollar AS agak terbatas. Hal ini disebabkan karena keyakinan bahwa the Fed akan segera memperlambat kecepatan pengetatan quantitative-nya. Meskipun isu ini dibantah oleh para pejabat the Fed.

Faktor lain yang membebani assets dengan yields yang tinggi seperti matauang Poundsterling datang dari Federal Reserve. Beberapa komentar dari para pejabat the Fed pada minggu lalu yang harus digali termasuk komentar dari wakil ketua the Fed Lael Brainard bahwa “walaupun the Fed telah melakukan banyak hal, the Fed masih mempunyai pekerjaan tambahan untuk dilakukan”. Gubernur the Fed Christopher Waller juga mencatat bahwa “satu laporan tidak bisa menjadi tren.” Dan Presiden the Fed St. Louis James Bullard memberikan peringatan bahwa the Fed akan masih harus menaikkan tingkat suku bunga kunci paling sedikit 5.25%. Meskipun demikian the Fed dikenal sebagai yang cepat berubah nadanya.

Minggu ini, S&P Global akan mempublikasikan perkiraan pendahuluan dari PMI bulan November baik untuk Inggris maupun untuk Amerika Serikat. Amerika Serikat juga akan mempublikasikan Durable Goods Orders bulan Oktober dan mengeluarkan risalah pertemuan FOMC the Fed bulan Oktober.

Sementara dari Inggris pada hari Jumat, Inggris akan mempublikasikan angka Gfk Consumer Confidence bulan November yang diperkirakan akan muncul di – 52, turun dari sebelumnya – 47 pada bulan Oktober.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di 1.1800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1750  dan kemudian 1.1700.  “Resistance” terdekat menunggu di 1.1850 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1900 dan kemudian 1.1950. .

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido