(Vibiznews – Forex) Pasangan matauang EUR/USD menyelesaikan kenaikannya pada minggu lalu di 1.0395 sedikit di bawah batas 1.0400. Dolar AS mengalami kenaikan pada hari Senin minggu lalu, memperpanjang momentum positip di tengah berita – berita yang mengkuatirkan dari Cina. EUR/USD sempat jatuh ke dasar di 1.0222, kerendahan mingguan, namun berhasil pulih kembali sesudahnya ke angka yang sudah disebutkan sebelumnya. .
Apa yang Terjadi Pada Minggu Lalu?
Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu di 1.0325, EUR/USD mengakhiri minggu lalu pada hari Jumat dengan relatip stabil tidak banyak berubah, naik sedikit ke 1.0395. Hari Senin turun sedikit ke 1.0232 karena keengganan terhadap resiko. Hari Selasa, naik sedikit ke 1.0270 karena melemahnya USD dan hari Rabu naik lagi ke 1.0436 karena bagusnya data ekonomi dari Eropa. Hari Kamis bertahan di 1.0405 dengan munculnya risalah pertemuan kebijakan ECB. Setelah sempat jatuh ke arah 1.0350, EUR/USD berhasil naik dan bertahan di 1.0395 sehingga masih berakhir di teritori positip.
Pergerakan Harian EUR/USD Minggu Lalu
Hari Senin, EUR/USD berhasil menghapus sebagian kecil dari kerugian hariannya namun kehilangan momentum pemulihannya dekat 1.0250 di sekitar 1.0232. Indeks utama Wall Street diperdagangkan di teritori negatip setelah bel pembukaan jam perdagangan berbunyi. Menguatnya dollar AS membatasi kenaikan dari pasangan matauang ini.
EUR/USD turun tajam pada awal hari Senin, jatuh ke 1.0225 pada pertengahan perdagangan sesi Eropa di tengah ketakutan yang mendorong naik dollar AS. Keprihatinan meningkat selama jam perdagangan sesi Asia dengan Cina melaporkan dua kematian karena coronavirus yang baru dan naiknya kasus baru dan merebaknya penyakit menular berlanjut ke Beijing. Order agar tetap tinggal di rumah telah diumumkan pada beberapa kota lainnya. Pemain pasar kuatir situasi seperti ini akan bisa memicu terjadinya isu rantai supply yang baru yang merupakan salah satu alasan mengapa inflasi naik membumbung tinggi seperti sekarang ini.
Sementara anggota dewan eksekutif ECB Philip Lane mengatakan bahwa setiap resesi yang melanda Uni Eropa akan lemah dan hanya bertahan sebentar. Dia juga mengatakan bahwa ECB akan melakukan satu kali lagi kenaikan tingkat bunga pada bulan Desember (di 2 Januari).
Dari medan data, Jerman mempublikasikan Producer Price Index (PPI) yang tanpa terduga terkontraksi sebesar 4.2% MoM. Angka tahunan naik 34.5% jauh di bawah yang sebelumnya di 45.8%.
EUR/USD terus diperdagangkan di teritori positip di atas 1.0250 pada paruh ke dua perdagangan hari Selasa, diperdagangkan di sekitar 1.0270. Dengan indeks saham utama di bursa saham AS, Wall Street, memulai hari perdagangan yang baru di teritori positip, dollar AS harus berjuang untuk mendapatkan permintaannya. Hal ini membuat pasangan matauang ini bisa bertahan memegang keuntungan hariannya.
Setelah mengalami penurunan lebih dari 100 pips pada permulaan minggu, EUR/USD berhasil mengambil kembali sedikit keuntungan pada paruh pertama hari perdagangan Selasa.
Pasar saham membaik dengan kebanyakan indeks saham Asia dan Eropa mendapatkan sedikit keuntungan dan memberikan tekanan turun terhadap dollar AS. Pada saat yang sama, yields treasury AS tetap lemah, melepaskan hampir semua kenaikan yang diperoleh pada hari Senin.
Para pejabat European Central Bank (ECB) terus cenderung dengan kenaikan 75 bps. Salah seorang pembuat kebijakan di ECB, Olli Rehn mengatkan bahwa ECB akan harus terus menaikkan tingkat bunga dan kecepatan dari kenaikan tingkat bunga ECB ditentukan oleh tingkat inflasi dan situasi ekonomi Eropa secara keseluruhan.
Sementara itu, keprihatinan akan situasi coronavirus di Cina tetap sama. Negara ini melaporkan peningkatan di dalam kasus nasional. Beijing menutup tempat – tempat public seperti taman dan museum. Potensi kemunduran ekonomi di Cina membatasi keuntungan dari assets dengan yields yang tinggi.
Hari Rabu, EUR/USD terus diperdagangkan di teritori positip di atas 1.0400 di sekitar 1.0436, setelah data dari Jerman dan Uni Eropa menunjukkan bahwa aktifitas bisnis di sektor swasta terkontraksi dengan kecepatan yang lebih lambat daripada yang diperkirakan pada awal November.
Pertaruhan mendapatkan dukungan dari Presiden Fed Cleveland Loretta Mester yang mengatakan bahwa masuk akal untuk memperlambat kecepatan di dalam kenaikan tingkat suku bunga the Fed. Pernyataan dari Loretta Mester ini membawa kepada penurunan yields treasury AS lebih lanjut yang membebani dollar AS dengan berat.
Sebaliknya matauang Bersama Eropa mendapatkan dukungan naik dari pembicaraan akan lebih banyaknya kebijakan pengetatan yang agresif oleh European Central Bank (ECB). Hal ini dipandang sebagai faktor yang mendorong naik pasangan matauang EUR/USD.
Namun pada jam perdagangan sesi Asia, pergerakan naik EUR/USD terhambat oleh keprihatinan akan badai ekonomi yang muncul dari melonjaknya kasus baru Covid – 19 di Cina dan pemberlakuan restriksi yang baru. Selain itu, ekspektasi the Fed masih akan terus menaikkan tingkat bunga untuk menurunkan inflasi menjadi faktor mendukung dollar AS dan menahan pergerakan naik EUR/USD pada jam perdagangan sesi Asia.
Hari Kamis, EUR/USD terus diperdagangkan naik ke atas 1.0400 di sekitar 1.0405. Risalah pertemuan kebijakan moneter ECB bulan Oktober menunjukkan bahwa sebagian anggota memilih kenaikan tingkat bunga hanya sebesar 50 bps.
Pasangan matauang EUR/USD memperpanjang keuntungan mingguannya ke 1.0447 pada awal hari Kamis, dengan dollar AS memperpanjang penurunannya selama jam perdagangan sesi Asia, setelah rilis risalah FOMC the Fed. Data ekonomi AS yang sehubungan dengan pertumbuhan yang mengecewakan menambah kepada kelemahan USD secara luas dengan S&P Global menunjukkan dari PMI AS bulan November bahwa ekonomi Amerika Serikat terkontraksi lebih daripada yang diperkirakan.
Angka PMI manufaktur AS bulan November melemah ke 47.6 dari sebelumnya 50.4 dan dari yang diperkirakan 50.0. Angka PMI jasa turun ke 46.1 dibandingkan dengan perkiraan pasar di 47.9 dan angka sebelumnya di 47.8. Secara keseluruhan, PMI komposit untuk bulan November di jatuh ke 46.3 dibandingkan dengan yang diperkirakan di 47.7 dan angka sebelumnya di 48.2.
Pada jam perdagangan sesi Eropa, dollar AS tetap berada di bawah, walaupun pasangan matauang ini turun kearah zona harga 1.0400 dimana saat ini berada.
Hari Jumat, EUR/USD memperoleh kembali daya tariknya setelah jatuh ke arah 1.0350 pada awal jam perdagangan sesi AS. EUR/USD naik memanjat ke atas ke arah 1.0400 di sekitar 1.0395. Kondisi perdagangan tetap tipis pada Black Friday dan pasangan matauang ini tetap dalam jalur mengakhiri minggu ini di teritori positip.
Investor sedang menghukum dollar AS dengan para pembuat kebijakan the Fed telah menjamin akan perlambatan di dalam kenaikan tingkat bunga. Para pembuat kebijakan the Fed percaya bahwa angka umum Consumer Price Index (CPI) AS telah menunjukkan tanda – tanda kelelahan yang hebat, meskipun CPI inti yang mengeluarkan harga minyak dan makanan tidak menunjukkan kejatuhan yang signifikan.
Indeks dollar AS (DXY) turun 0.2% ke 105.87 setelah turun 1.1% pada hari Rabu. The Fed telah membawa tingkat bunga AS ke level yang belum pernah terjadi sejak tahun 2008. Keluarnya data ekonomi harga konsumen AS yang lebih dingin daripada yang diperkirakan telah menyalakan ekspektasi kecepatan kenaikan tingkat bunga yang lebih moderat. Sebagai akibatnya indeks dollar AS (DXY) turun 5.2% pada bulan November, dalam jalur proforma bulanan yang terburuk dalam 12 tahun.
Selain itu, Durable Goods Orders AS yang dirilis sebesar 1% pada minggu ini tetap lebih tinggi secara signifikan daripada yang diperkirakan dan dari angka sebelumnya.
Dari zona Euro, investor sedang terus mengamati struktur harga minyak yang hendak diperkenalkan kepada gas Eropa. Penyempitan rantai supply di zona Euro telah menyalakan harga energi karena sanksi tehadap Rusia.
Apa yang Akan Terjadi dengan Eropa dan AS Minggu Ini?
Secara umum, pasar keuangan sedang optimis. Pasar saham AS berada pada ketinggian dalam empat bulan. Sementara itu yields treasury AS sedang tertahan jauh di bawah dari puncak rekor yang dibukukan beberapa bulan yang lalu. Ekspektasi bahwa inflasi sudah mulai melemah dan bahwa the Fed akan memperlambat kecepatan pengetatannya sehingga membawa kelegaan yang sementara mengenai potensi resesi di AS.
Eropa sebaliknya, menghadapi tekanan yang terus berkelanjutan dari krisis energi dan kurangnya kebijakan fiskal yang umum, sebuah bisnis yang tidak pernah selesai sejak Uni Eropa terbentuk. Menstabilkan harga adalah pekerjaan yang jauh lebih alot bagi Uni Eropa. Minggu ini akan keluar update tentang angka inflasi Consumer Price Index (CPI).
Jerman akan mempublikasikan perkiraan pendahuluan dari Harmonized Index of Consumer Price (HICP) bulan November yang diperkirakan akan melompat ke 12.2% YoY dari sebelumnya di bulan Oktober masih di 11.6%. Uni Eropa juga akan memberikan angkanya sendiri HICP periode yang sama, kelihatannya naik 11.2% YoY dari sebelumnya di 10.6%.
Sementara itu, AS akan mempublikasikan perkiraan kedua GDP Q3 dengan pertumbuhan tahunan diperkirakan akan berada pada 2.6%. Pada hari Kamis, akan dirilis angka inflasi yang menjadi favorit dari Federal Reserve yaitu core Personal Consumption Expenditures Price Index untuk bulan Oktober, dan ISM Manufacturing PMI untuk bulan November.
Akhirnya pada hari Jumat, AS akan merilis laporan Nonfarm Payrolls. Diperkirakan negara ini telah kehilangan 30.000 pekerjaan di bulan November, sementara Tingkat Pengangguran diperkirakan berada pada 3.6%, turun dari sebelumnya 3.7%.
Disamping data – data makro ekonomi di atas, para investor akan menaruh perhatian kepada perkembangan coronavirus di Cina.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.0350 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0305 dan kemudian 1.0190. “Resistance” terdekat menunggu di 1.0450 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0500 dan kemudian 1.0600.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido